67. Kekalahan Telak Sang Pengawas (Iliya's POV)

5K 482 66
                                    

Saat ini aku tengah menantang seseorang yang ada di depanku dengan lantangnya, di hadapan banyak murid yang sedang berjalan keluar dari kelasnya setelah pelajaran hari ini selesai.

"Aku, Iliya Layford, menantangmu dalam duel resmi, Kusaga Ibane!"

Benar, Kusaga Ibane, ialah yang kutantang untuk berduel di arena. Kenapa aku menantangnya? Aku tidak suka... aku tidak suka dibentak seperti itu. Untukku, seseorang yang berteriak kepadaku dengan emosi adalah bentuk dari tantangan untuk berduel.

Sebagai putri kedua dari keluarga Layford, aku memiliki posisi penting dan harga diri tinggi di akademi ini. Aku tidak bisa menerima ada orang yang membentakku selain keluargaku sendiri. Untuk menjaga harga diriku sebagai putri kedua keluarga Layford serta ketua dari 7 pengawas akademi Lubia ini, aku menantang Kusaga Ibane berduel.

"Iliya, apa kau serius?"

"Tentu saja, aku adalah Iliya Layford, putri kedua dari keluarga Layford dan ketua 7 pengawas di akademi Lubia ini. Karena kau telah berani merendahkanku dengan cara seperti itu, tidak ada jalan lain."

Ibane tertunduk lebih dalam dan ekspresinya sangat terlihat bahwa ia sedang kesal. Aku tidak peduli apa yang ia rasakan saat ini, tapi aku tidak bisa membiarkan harga diriku dipermainkan oleh orang ini.

"O-oi, 'iblis daun' menantang Ibane-sensei berduel!?"

"Ya-yang benar saja!"

'Iblis daun', itu adalah julukan yang diberikan padaku oleh para siswa di sini. Alasan kenapa aku mendapat julukan itu karena warna rambutku yang hijau seperti daun pohon dan sikapku terhadap lawan atau orang yang tidak kusukai. Aku sangat dingin dan sering mengabaikan para murid yang berjalan di sekitarku, itulah kenapa aku disebut 'iblis daun'.

"Bagaimana jika aku menolak?"

"Setelah ditantang langsung di hadapan banyak murid seperti ini, apa kau pikir kau dapat dengan mudahnya menolak tantanganku begitu saja?"

"Jika aku menolaknya, apa yang akan terjadi?"

"Dimana harga dirimu sebagai penyihir, Kusaga Ibane?"

Ketika aku mengucapkan harga diri sebagai penyihir, ia melihatku dengan mata yang sedikit terbelalak. Walau serendah apapun dirimu, sebagai seorang penyihir, kau tetap memiliki harga diri. Ditantang langsung di hadapan banyak saksi seperti ini, tidak mungkin kau akan menolaknya, Ibane.

Jika Ibane menolaknya, maka isu tentangnya akan cepat beredar ke seluruh kota dengan rumor 'guru sihir yang tidak memiliki harga diri sebagai penyihir'. Walau begitu, kemungkinan aku menang hanya sedikit. [Lightning Bolt] yang kulancarkan padanya saat pertemuan pertama kami di gerbang akademi, dapat ia hindari dengan mudah.

Aku tidak pernah mendengar ada orang yang dapat menghindari [Lightning Bolt] yang merupakan sihir tercepat di antara lima elemen dasar sihir dalam jarak sekitar 10 meter. Jika ia dapat menghindari dari jarak 15 meter dariku, aku masih memakluminya karena ada kemungkinan ia dapat menggunakan sihir percepatan. Tapi 10 meter? Itu mustahil, untuk seorang manusia biasa.

"Baiklah, aku terima tantanganmu, Iliya Layford."

"Bagus. Besok jam 4 sore, di arena Jilashiki, tengah kota."

Setelah mengatakan keterangan tempat dan waktu, aku berbalik dan meninggalkan dirinya dengan perhatian yang masih tertuju pada kami berdua. Aku tahu peluang untuk menangku sangat kecil, tapi aku adalah putri kedua keluarga Layford dan ketua dari 7 pengawas, aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku untuk melawannya besok. Jika perlu, maka aku akan menghancurkannya.


***


"Iliya-san, benarkah kau menantang Ibane-kun untuk berduel?"

"Hm? Itu benar."

Restart For New Life In Another World : Vol 3 [END]Where stories live. Discover now