82. Permintaan Sang Gadis Naga

4.5K 465 55
                                    

Begitu kami sampai di penginapan, semua murid yang ada terkejut melihat kami kembali secepat ini, terlebih lagi melihat Julie yang hanya berbalutkan sehelai kain putih tipis. Mata para lelaki menjadi kurang ajar, tapi mereka diberi pelajaran oleh gadis-gadis.

Pada awalnya Aruhi dan Gerrard juga melakukan hal yang sama, tapi tentu saja berkat Maria dan Isla, akal sehat mereka kembali berfungsi seperti biasa. Jujur saja, jika aku tidak berhasil menahan diriku, maka kami takkan kembali secepat ini. Aku juga seorang laki-laki normal, aneh kalau aku tidak merasakan sesuatu ketika melihat tubuh seorang gadis tak tertutup sehelai benang sedikit pun, apalagi Julie sangat menawan.

Saat ini aku, Aruhi, dan Gerrard berkumpul di meja lantai satu sambil membincangkan seluruh informasi dari perang tadi, sedangkan Lestia, Maria, dan Isla membantu Julie untuk membersihkan tubuhnya. Para murid akademi Lubia yang mengungsi di penginapan ini telah memasuki kamar mereka masing-masing, kecuali beberapa orang yang sedang menikmati makan malam yang disediakan oleh pihak penginapan.

“Jadi, Garth Howlans adalah salah satu demon lord?”

“Lebih tepatnya, wadah. Ia hanya memiliki sedikit kekuatan dari demon lord itu.”

Gerrad mengangguk mendengar kepastian, Aruhi juga terlihat memproses semua penjelasanku di otaknya. Apa penjelasanku sesulit itu untuk dipahami untukmu, Aruhi? Oh benar, dia adalah otak otot.

“Bagaimana kau mengalahkannya? Apa kau menggunakan kekuatanmu yang kau pakai sewaktu melawan Milechias, 7 tahun lalu?”

“Tidak tidak, orang itu lebih lemah dari yang kubayangkan.”

“Eh?”

Di tengah percakapan, wajah Aruhi terangkat dengan ekspresi terkejut. Kenapa kau terkejut seperti itu? Apa kau baru menyadari sesuatu yang penting? Kemudian ia berdiri, lalu mendekatkan wajahnya padaku. Ada apa dengan orang ini!?

“Ibane, kau bilang orang itu lemah?”

“Ya.”

“Garth Howlans yang itu?”

“Ya.”

“Penyihir bergelar Charlotte itu!?”

“Harus berapa kali aku menjawab pertanyaanmu yang pada intinya sama?”

Mendengar jawabanku, ia kembali duduk di kursinya. Aku tahu kalau kau tak percaya, tapi bukankah kau telah melihat dengan mata kepalamu sendiri bahwa aku membunuh seekor monster legenda yang bahkan tidak bisa ditaklukkan oleh segerombolan penyihir atau kesatria tingkat S seorang diri?

“Anu...”

Beberapa saat setelah Aruhi duduk sambil terus memancarkan sorot mata tidak percaya padaku, seorang gadis dari akademi Lubia datang kepada kami. Entah kenapa, ia terlihat ketakutan dengan tangannya yang gemetaran. Apa ada sesuatu yang menakutkan?

“Ada apa?”

“I-itu, a-ada seorang gadis berambut putih pendek berjubah berdiri di depan penginapan sepanjang waktu. Ia terlihat menakutkan.”

Benar, aku melupakan gadis itu. Aku bangkit dari kursiku dan berjalan ke pintu penginapan untuk mendatangi gadis naga itu. Ketika aku pergi, Gerrard menenangkan murid tersebut sehingga ia menjadi tenang.

Sampai di depan pintu, aku tidak melihat seorang pun. Apa gadis itu berbohong padaku? Tidak, itu tidak mungkin terjadi. Matanya benar-benar memancarkan rasa ketakutan, tak mungkin ia dapat berbohong. Sepertinya gadis naga itu telah pergi, entah ke mana. Karena tidak menemukan siapa pun, aku berbalik dan melangkahkan kakiku kembali ke meja dimana Gerrard dan Aruhi berada.

Restart For New Life In Another World : Vol 3 [END]Where stories live. Discover now