81. Pertarungan yang Mudah, kurasa?

4.3K 455 30
                                    

Apa yang ada di hadapanku ini adalah sosok yang harusnya tak kulihat lagi, seorang iblis berdarah murni. Jika kau bertanya-tanya, ya, aku dapat membedakan seseorang yang memiliki darah murni sebagai iblis dengan seorang half-demon. Bagaimana caranya? Biar kuberitahu.

Ada dua cara agar dapat membedakan antara iblis murni dan half-demon.

Untuk orang-orang awam dan petualang tingkat bawah dan menengah, seperti kelas F, E, sampai ke D, cara ini mungkin tidak bisa dilakukan karena harus ada kejelian dalam menilai tekanan mana, aura, hawa membunuh, serta kekuatan. Iblis murni memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding half-demon, tapi tentu saja ada pengecualian bagi seorang half-demon dan half-beastman karena ras beastman merupakan ras terkuat di dunia ini.

Lalu cara kedua. Cara ini mungkin dilakukan oleh siapa saja karena menilai dari segi fisik. Dari pengamatanku sejauh ini, half-demon memiliki kulit lebih mendekati cokelat dan mata mereka lebih cerah dari iblis murni, serta beberapa kecacatan pada tanduk, sayap, maupun ekornya.

Sejak bertarung melawan Milechias 7 tahun yang lalu, terkadang aku menemukan iblis liar yang berkeliaran di sekitar kerajaan Sunia. Tentu saja aku langsung membasminya di tempat dengan [Railgun] sehingga tak menyisakan satu sel pun, akan heboh jika terlihat oleh orang lain. Yah, walaupun iblis, aku membunuhnya hanya dalam satu serangan.

"Kau sedikit berbeda dari yang kubayangkan."

Ia menegakkan kembali tubuhnya dan mengatakan itu sambil menatap tajam mataku. Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan tentangku sebelumnya, entah apa itu lebih mengecewakan ataukah lebih memuaskan. Jujur saja, jika bisa, aku tidak ingin mendengar basa-basi seperti ini, tapi baiklah.

"Maaf kalau mengecewakan, tapi aku tidak ingin membuang waktu tanpa melakukan apa-apa di sini, banyak teman-temanku berjuang mati-matian di luar sana."

"Hm, walau berhadapan dengan seorang demon lord seperti diriku ini, kau tetap saja mengkhawatirkan teman-temanmu, aku takkan bertanggung jawab kalau kau terbunuh di sini dalam sekejap."

Terbunuh dalam sekejap? Maaf saja, tapi aku tidak selemah itu. Hm, bagaimana jika kita menguji kekuatannya sedikit? Aku penasaran, sebenarnya seperti apa kekuatan rata-rata para demon lord? Untuk itu, mari kita mulai saja.

Aku langsung mengerahkan [Light Move] melesat ke depannya dengan sebuah tendangan keras kaki kanan. Karena terlalu cepat, ia tak dapat beraksi terhadap kecepatanku dan akhirnya menerima tendanganku yang terbenam di perutnya.

"Uaghh!!"

Blaarr!!

Menerima tendangan tersebut, ia terhempas jauh menghancurkan dinding yang ada di belakangnya. Kupikir karena ia adalah seorang demon lord, ia mampu bereaksi dan bertahan dari tendangan berkekuatan penuhku itu, tapi ternyata salah. Walaupun kukatakan berkekuatan penuh, tendangan itu hanya tendangan biasa tanpa diperkuat oleh mana maupun [Increase].

Tunggu, kalau dipikir-pikir lagi, kurasa mana bekas [Light Move] masih tersisa di kakiku sehingga kekuatannya sangat dahsyat. Yah, aku tidak terlalu peduli sih, yang jelas aku akan membunuhnya di sini. Tak peduli apakah ia adalah seorang demon lord, aku akan tetap menghabisinya karena telah berani melukai temanku.

Kuperbaiki postur dan kembali berdiri seperti biasa lagi. Jujur saja, jika semua demon lord sama kuatnya dengan Milechias, aku yang sekarang dapat membunuhnya dalam waktu kurang dari setengah jam. Lagipula, aku adalah orang yang bahkan berhasil menghabisi Leviathan, yang merupakan salah satu dari sacred magical beast.

"Ghaaa!!"

Zuoorr!!

Dari tumpukan batu besar nan kasar, terdengar suara teriakan sekaligus tekanan mana yang membahana. Batu-batu tersebut langsung terbang berhamburan ke berbagai arah, termasuk tempat dimana Julie tengah berbaring tak sadarkan diri. Tak perlu menghindar, aku mengerahkan beberapa [Lightning Bolt] sekaligus menghancurkan kepingan-kepingan batu melayang itu.

Restart For New Life In Another World : Vol 3 [END]Where stories live. Discover now