77. Tumbangnya Sang Raja Wyvern

4.8K 479 28
                                    

Waa! Waaa!

Traangg! Traangg!! Jdaarr!!

Suasana perang benar-benar terjadi di sana-sini, tidak ada yang dapat menyangkal itu. Suara teriakan, ledakan, benturan besi, kematian, orang-orang terluka menggema di lapangan kosong yang luas ini. Lalu, pemandangan mengerikan yang diikuti tubuh prajurit-prajurit tergeletak dimana-mana dengan beberapa bagian tubuh yang tidak lengkap. Bau darah yang sangat pekat juga tercium.

GROOAAA!!!

Tak lupa juga raungan makhluk ganas yang sedang menari denganku di atas langit. Nafas apinya menyembur kemana-mana, hutan maupun medan perang, api merahnya melesat ke berbagai arah tanpa pandang bulu, baik itu kawan ataupun lawan.

"[Rising Sun]!"

Tangan kananku yang mengarah ke depan melontarkan bola api super besar dari lingkaran sihir yang sempat terbentuk. Bola api tersebut langsung melesat lurus ke kepala Luxrym. Tapi beberapa saat sebelum mengenainya, [Rising Sun]-ku dimusnahkan dengan mudahnya hanya dengan kekuatan dari nafas apinya.

"Bunuh... bunuh... semua yang menghalangi Garth harus dibunuh..."

Garth? Aku cukup terkejut mendengar ia dapat berbicara layaknya ras humanoid, tapi aku lebih terkejut ketika ia mengatakan nama 'Garth'. Kenapa? Itu karena... raja Wyvern seperti Luxrym, dapat dikendalikan oleh Garth Howlans? Bisa kau bayangkan sekuat apa sebenarnya Garth itu?

"Bunuh!!"

Saat ia teriakannya menggema di langit, duri-duri tajam dilayangkan olehnya dari ketiga ekor berduri miliknya itu padaku.

"[Air Fortress]!!"

Sebuah kubah angin tiba-tiba menyelubungi tubuhku, menahan nafas api yang mengerikannya itu. Memang tidak sehebat milik Bahamut, tapi Luxrym itu mengerikan.

Aku sering berlatih dengan Bahamut di alam bawah sadarku. Bukan fisik, tapi secara mental dan teknik. Kami sering bertarung, yah walaupun pada akhirnya aku kalah. Kami tidak pernah bertarung menggunakan kekuatan maksimal, karena itulah aku selalu kalah darinya, tak pernah menang, bahkan sekali pun.

Kuangkat kedua tanganku dan mengarahkan tepat ke kepalanya.

"[Lightning Emperor Sky]!"

Saat aku menyatakan nama sihirnya, dua buah lingkaran terbentuk di depan tanganku dan mengeluarkan naga angin seperti mitologi China dan di sekitarnya terdapat petir-petir biru keunguan. [Lightning Emperor Sky] melesat lurus ke arahnya.

"Bunuh!!"

Bwooshh!

Sebuah nafas api ia lontarkan sekali lagi untuk menahan seranganku sekaligus berusaha menyerang balik. Benar saja, [Lightning Emperor Sky]-ku tertahan tidak bisa maju karena tekanan serta suhu nafasnya. Angin memang dapat memusnahkan api jika tekanannya sangat besar, tapi di sisi lain, kalau tekanan angin tersebut kalah besar, maka api akan bertambah kuat dan besar. Inilah yang sedang terjadi pada [Lightning Emperor Sky].

Karena dasar elemen sihir originalku itu adalah angin, tekanannya kalah dan mengakibatkan nafas api milik Luxrym lebih kuat dan unggul. Kalau sudah seperti ini...

"Tenggelamkan dunia fana ini ke dalam lautan yang paling dasar dengan trisulamu, wahai Poseidon! [Ocean Spear]!"

Setelah menyelesaikan mantranya, sebuah lingkaran sihir terbentuk di depan tanganku dan tombak air melesat lurus menyusul [Lightning Emperor Sky] dari belakang. Saat kedua sihirku bertabrakan, mereka bersatu dan petir yang terdapat di [Lightning Emperor Sky] membesar dan menjadi lebih kuat. Itu dikarenakan air adalah konduktor listrik yang ideal.

Restart For New Life In Another World : Vol 3 [END]Where stories live. Discover now