♪ Ending Scene

11K 1K 59
                                    

Now Playing: Eding Scene by IU

Keduanya duduk di salah satu meja kafe. "Hi, sudah lama tak bertemu." Sapa lelaki di hadapannya. Dia kekasih Lalisa. Kekasih yang ia rindukan karena sejak enam bulan lalu keduanya terpisah pulau.

"Hm." Gumam Lisa, meski sejujurnya ucapan Myung-soo tadi bukan lah sebuah pertanyaan tapi pernyataan. Lisa tak bohong jika dia sangat senang ketika Myung-soo akhirnya mengajak untuk bertemu. Dia rindu dengan kekasihnya. Sangat teramat.

Myung-soo menarik tangan Lisa, menggenggamnya kemudian dengan tangan yang lain menepuk punggung tangan Lisa. "Lisa," panggil Myung-soo dan Lisa tahu dengan pasti nada suara Myung-soo tak akan mengatakan sesuatu yang baik. Nada ini seakan ingin memberi kekuatan pada apa pun yang akan membuat Lisa menangis nantinya. Lisa masih menunduk, sementara Myung-soo menghela napas. Berat. Perpisahan bukan sesuatu yang mudah, tetapi akan lebih sulit untuk bertahan.

"Kamu tahu, tiga tahun bersamamu adalah hal yang sangat kusyukuri. Bersamamu adalah sesuatu yang selalu aku tunggu. Tetapi hidup tak bisa selamanya seperti ini." Myung-soo menarik napas, menahan agar suaranya terdengar baik-baik saja. "Hubungan yang kita tutupi selama tiga tahun ini semakin sulit untuk dipertahankan."

Lisa tahu. Lisa sangat tahu hal itu karena tiga tahun menjadi kekasih gelap Myung-soo memang menyakitkan. Menyembunyikan semuanya dari Krystal, kekasih Myung-soo juga memuakkan.

"Aku mencintaimu, tapi kamu sendiri yang paling tahu bagaimana Krystal mengikatku." Suara lelaki di hadapannya bergetar. "Mari kita selesaikan di sini. Semuanya. Semua hubungan menyesakkan ini."

Lisa mengangguk, meski hatinya meneriakkan tidak. Tetapi memangnya ia boleh lebih egois dari ini? Bagaimana pun Myung-soo tak akan lepas dari Krystal, hubungan suami-istri itu rumit. Bahkan meski mereka sudah tak saling mencintai, Myung-soo masih juga tak bisa melepaskan Krystal. Yah, harusnya dari awal Lisa tak menerima Myung-soo. Siapa yang mengira semua akan semenyakitkan ini?

"Jangan lupa makan." Suara Myung-soo kembali terdengar ketika jeda yang panjang tercipta. "Jangan lupa mengisi lemari persedian makananmu." Myung-soo tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya. "Tidur yang cukup. Jangan terus memaksakan diri. Jangan terlalu sering tidur lewat dini hari."

Lisa menggeleng, tak mau mendengar. Pada kenyataannya mendengar hal itu jauh lebih menyakitkan. Mengetahui bahwa Myung-soo masih peduli sangat menyakitkan. Mengetahui bahwa mereka masih saling mencintai menyakitkan.

Myung-soo menarik kursinya hingga kini ia berada di sisi Lisa. Lelaki itu melepas syal di lehernya dan memakaikannya pada Lisa. "Gunakan pakaian yang hangat, jangan lupa membawa hotpack dalam sakumu. Jangan lupa selalu membawa air mineral jika musim panas tiba. Jangan meninggalkan payung ketika musim hujan datang."

Myung-soo memasangkan syal di leher Lisa dengan rapi. "Jaga dirimu dengan baik dan aku akan selalu berdoa agar Tuhan memberikan kebahagiaan padamu. Aku pergi, untuk kali ini tak akan pernah kembali."

Lisa memejamkan matanya, tangannya meraih pergelangan tangan Myung-soo. "Apa akan ada yang mencintaiku sebesar cinta yang kamu berikan padaku?"

Myung-soo diam, lelaki itu kemudian menunduk dan memeluk Lisa. "Jangan. Jangan berharap ada yang mencintaimu seperti aku karena itu hanya akan menyakitimu."

"Lalu apa yang harus kulakukan?" Lisa terisak. Ini terlalu menyakitkan.

Myung-soo membiarkan air matanya terjatuh, meski ia menahan agar suaranya terdengar senormal mungkin. "Cari seseorang yang bisa membalas cintamu. Seseorang yang akan mencintaimu melebihi cinta yang kamu berikan. Cari seseorang yang seperti itu."

Myung-soo menepuk puncak kepala Lisa tiga kali sebelum melepaskan pelukannya. "Sampai jumpa."

Sementara Lisa masih terisak di kafe, Myung-soo mengeratkan pegangannya pada stir mobil. Luka yang diberikan, entah kapan akan sembuh. Lisa memukul dadanya beberapa kali, berharap sakit di sana akan menghilang meski tak ada apa pun yang terjadi. Sakit itu tetap ada. Tetap di sana. Entah sampai kapan.

♪♪♪

gue abis nonton sinetron tentang selingkuh tadi jadi masih terpengaruh
-amel

Love PlaylistWhere stories live. Discover now