• boys will be boys

4.3K 625 29
                                    

Lalisa mengusap wajahnya, kalut. Dia menangis, tak paham dengan situasi yang ada. "Kenapa sih kalian malah berantem gini? Kenapa harus nyakitin diri kalian gini?"

Mingyu dan Jaehyun hanya saling lirik, wajah keduanya sama-sama terluka. Lisa maju, menatap keduanya bergantian. "Kasih tau gue, kenapa kalian berantem? Kita ini sahabat!" Pekiknya, tak tahan.

Jaehyun mendecih, tangan kanannya menghapus darah di bibirnya dengan kasar. "Mingyu bahkan udah gak nganggep lo sahabat lagi, Lis."

Perkataan Jaehyun membuat dada Lisa tertohok. Rasanya menyakitkan, terlebih Mingyu sudah menghindarinya sejak sebulan belakangan ini. Mingyu terkekeh, "Lo sendiri juga begitu, Jae. Jangan ngelempar kesalahan cuma ke gue sementara lo sam pengecutnya."

"Maksudnya? Gue gak paham. Gue gak paham kenapa kita jadi kaya gini. Gak paham kenapa lo menjauh, Gyu. Gue juga gak paham kenapa lo jadi cuek, Jae. Seakan kalian emang gak mau deket lagi sama gue. Apa sih yang gue lakuin? Am I doing something that hurt you? Kenapa kita harus kaya gini? Gak bisa apa kita kaya dulu?" Air mata kembali mengalir di pipi Lisa, membuat kedua lelaki di hadapannya mengalihkan pandangan. Dia hanya tak paham pada kedua sahabatnya. Mereka sahabat sejak kecil dan tiba-tiba keadaan jadi seperti ini.

Mingyu maju, menghapus air mata Lisa dengan jemarinya. "Lo gak bisa berharap semua akan sama, Lis. Karena dunia terus bergerak mengikuti perubahan. So does our hearts."

Lisa mendongak, "lo- kalian gak mau jadi sahabat gue lagi?"

Jaehyun menyisir rambutnya ke belakang, frustasi. "Didn't you get it, Lis? We both like you! Gue sama Mingyu suka sama lo! Dan persahabatan ini percuma karena hati kita udah berubah!"

Lisa diam di tempatnya. Matanya hanya dapat bergerak mengikuti Jaehyun yang terlihat frustasi dan Mingyu yang hanya menatapnya lurus. "A- gue, gue- maaf." Ujar Lisa penuh rasa bersalah. "Maaf karena gue gak sadar. Tapi, apa gak bisa kita kaya dulu? Gue gak mau kehilangan kalian."

Mingyu menghela napasnya, berat sekali rasanya melihat Lisa menangis. "Apa yang lo harapkan Lis? Kalau kembali seperti dulu berarti gue harus buang perasaan ini buat lo, gue gak mau."

Jaehyun maju tanpa memutuskan tatapan dengan Lisa. "Maaf, Lis, gue gak mau nyerah sama perasaan ini. Gue atau Mingyu, pada akhirnya lo harus milih." Tangan Jaehyun terulur untuk mengusap puncak kepala Lisa. "Pulang sana, maaf gue gak bisa antar." Setelahnya Jaehyun berbalik dan berjalan menjauh.

Mingyu menatap Lisa dengan senyum kecil kemudian menepuk pundaknya pelan. "Hati-hati ya. Sama kaya Jaehyun, gue gak bakal nyerah."

Mereka berdua pergi dan Lisa masih tak paham dengan situasi yang ada. Kenapa juga mereka harus saling memukul? Kemudian Lisa ingat ketika Mino dan Sehun yang bersahabat baik malah bertengkar karena Irene. Pada akhirnya Irene memilih Mino. Tapi Irene tak bersahabat dengan keduanya.

Dan Lisa tak mau kehilangan salah satu diantara keduanya.

••

gelaaaa gue kepikiran adegan ini dari kemarin
-amel

Love PlaylistWhere stories live. Discover now