• When We Meet

4.4K 648 61
                                    

Pernah gak kalian ketemu seseorang, natap matanya, dan merasa kalau kalian pernah ketemu sebelumnya? Kalau Lisa sering banget kaya gitu. Misalnya saat dia pertama kali kenal sama Sorn dan mereka liat-liatan, Lisa langsung nyapa terus sok kenal sama Sorn. Tapi akhirnya mereka jadi sahabat sampai sekarang.

Pernah juga Lisa kaya gitu, ke orang tua di kereta eh ternyata itu dosennya. Syukurnya nilai Lisa jadi A. Sekampus tahu kalau Lisa anaknya ramah, eman sok kenal tapi gak sok asik. Obrolan sama Lisa tuh nyambung, tentang apa pun. Keliatannya emang anak ini tuh kerjaannya cuma main doang, tapi pengetahuan Lisa luas banget. Mungkin karena hal itu Lisa dicalonkan menjadi Mahasiswa Berprestasi alias Mapres. Awalnya Lisa menolak, soalnya dia hanya ingin fokus skripsi. Tapi kepala prodi yang minta agar Lisa ikut, kalau udah kaya gitu gimana nolaknya coba?

Jadi mapres bikin Lisa ketemu sama cowok asing yang rasanya pernah Lisa kenal. Cowok itu rambutnya agak pirang kecokelatan, tinggi, matanya kalau natap orang dingin. Kalau Lisa gak salah ingat namanya ada Chewnya, terus Lisa mikir apakah ibunya dulu pas ngandung si Chew ini suka ngemilin permen karet?

"Eh, Chew," panggil Lisa.

Chew menoleh, "Its Chwe." Koreksinya dengan tampang datar, "Kalau gak bisa ngeja Chwe, panggil Vernon aja."

Wah, cara koreksinya minta ditampol. Lisa cuma bisa mengusap dada, harus sabar soalnya dia juga salah. "Oke, oke."

"Terus kenapa manggil?" Tanya Vernon, nadanya sedikiittt lebih ramah dibanding tadi meski tampangnya masih datar.

Lisa menggeleng pelan, "Cuma ngerasa kaya pernah ngeliat lo aja. Tapi gak inget di mana."

Vernon menatap Lisa, lurus. "Ini lo lagi coba ngedeketin gue apa gimana?"

Lisa langsung melongo. Dia gak pernah dapet tanggapan kaya gini soalnya. "Hah?"

"Ya, gue tahu sih gue ganteng, pinter, dan boyfriend-able banget. Cuma cara lo tuh kuno. Why don't you ask me to watch some movie? Like Deadpool maybe?" Vernon menahan kepalanya dengan tangan kanan.

"Wow, dude. I didn't expect that from you." Lisa membalas, masih kaget dengan pernyataan Vernon barusan.

Vernon terkekeh, "So, watch movie with me?"

"Cih, bilang aja lo emang tertarik sama gue." Balas Lisa sambil nyengir.

"I did. So, yes or yey?" Ulang Vernon.

Lisa ketawa, "Yay."

Keduanya saling bertatapan lagi, kemudian tertawa. Aneh banget rasanya hari ini. Vernon masih menatap Lisa, teringat akan pertemuan mereka saat masa ospek universitas. Lisa meminjamkan topi ke Vernon, tapi Vernon gak pernah sempat mengembalikannya. Mungkin setelah mereka saling mengenal, Vernon akan mengembalikan topi milik Lisa. Juga menyatakan perasaannya, soalnya sejak Lisa memberikan topi pada Vernon dengan senyum manisnya, cowok itu sudah jatuh cinta.

••

smooth gak ya
-amel

Love PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang