10b

23.4K 2.5K 191
                                    

Raynand sengaja menunggu setelah jam makan malam di kediaman Reeves karena saat itu keluarga Reeves sedang berkumpul. Dia sudah bertekad akan membeberkan aib Fiera dan Rachles di depan seluruh keluarga besar Reeves.

Kini dia telah melewati ruang tamu menuju ruang keluarga di mana keluarga Reeves biasa berkumpul setelah makan malam. Langkahnya tenang namun kemarahan serasa membakar hatinya. Terutama saat mengingat betapa mesranya Rachles dan Fiera.

Brengsek!

Raynand murka. Amat sangat. Amarah karena melihat kemesraan Rachles dan Fiera ternyata lebih parah daripada kemarahannya atas pengakuan Rachles bahwa Russel adalah putranya. Yah, Raynand tidak terima apa yang masih menjadi miliknya disentuh orang lain. Suka atau tidak, Fiera masih istrinya yang sah.

Sementara Russel, rasanya Raynand ingin tertawa sekaligus mengamuk. Mereka bisa membodohi semua orang. Tapi tidak dirinya. Fiera adalah wanita rumahan yang benar-benar menghargai arti pernikahan. Dia telah menyerahkan kesuciannya pada Raynand dan hanya Raynand yang diizinkan menyentuhnya. Buktinya meski Fiera mengetahui perselingkuhannya, dia tetap bungkam dan memilih menjaga aib Raynand agar tidak tersebar luas. Jelas wanita semacam itu tidak akan menyentuh yang namanya perselingkuhan.

"Kak Raynand?"

Sapaan Evan membuat Raynand kaget. Dia terlalu tenggelam dalam lamunan hingga tidak sadar bahwa kini dirinya sudah berada di dekat keluarga besarnya. Yah, tidak semua. Razita dan keluarga Kent tidak ada di sana.

"Kau sendirian?" kali ini Jose yang mengajukan pertanyaan sambil melihat belakang Raynand, berharap ada Fiera dan Russel di sana.

"Iya, Pa."

Mata Jose memicing. "Tidak biasanya. Ada apa dengan wajahmu?"

"Tidak apa-apa. Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian."

"Apa ini berhubungan dengan pertengkaran di kantor?" Luke yang bertanya.

"Iya, Paman. Itu salah satunya."

"Kalau begitu, katakan!" Jose berkata seraya melipat kedua tangan di dada dan menyandarkan punggung di sofa. Yang lain juga tampak siap mendengarkan dan menunggu.

Baru saja mereka selesai membahas pertengkaran di kantor tadi pagi. Dan sekarang mendadak Raynand muncul dengan tatapan penuh tekad. Mereka jadi penasaran apa yang kira-kira akan dikatakan Raynand. Semua menatap Raynand dengan keingintahuan yang jelas, sementara Mikaela berpura-pura sibuk dengan buku di pangkuannya.

Raynand menghela nafas sejenak. Masih dengan posisi berdiri dia berkata, "Tadi yang membuatku emosi di kantor bukan hanya karena pengakuan Rachles bahwa Russel adalah anaknya. Tapi dia juga mengakui bahwa dirinya dan Fiera telah membohongiku selama ini. Russel adalah putra kandung Rachles dan mereka membuatku berpikir bahwa Russel adalah anak kandungku." Raynand mengatupkan bibir dengan geram. "Dengan kata lain mereka telah selingkuh di belakangku. Mereka sudah mencoreng nama baik keluarga Reeves."

Hening.

Beberapa saat kemudian Jose menegakkan tubuh lalu menatap Raynand tajam. "Bukankah Papa sudah bilang bahwa Papa sama sekali tidak peduli siapa ayah kandung Russel? Yang penting dia masih menyandang nama keluarga Reeves. Bahkan Evan juga boleh mengakui Russel sebagai putra kandungnya."

"Ah, tidak mau Om. Bocah satu itu suka berteriak." Tolak Evan. Dia yang sedang duduk di lantai depan sofa sambil memainkan ponsel langsung mendapat tendangan dari Luke agar diam. Evan nyengir lalu kembali menunduk memperhatikan ponselnya.

Di antara keluarga Reeves, memang Evan yang paling suka mengganggu Russel dan membuatnya terus-menerus berteriak.

Raynand ternganga mendengar kata-kata Papanya. "Tapi Pa—mereka selingkuh. Meski Rachles bagian dari keluarga Reeves, tapi dia telah melakukan hal yang tidak pantas dengan kakak iparnya."

His Smile (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang