Part 14

1K 154 24
                                    

Setelah Arthit memberi tahu Earth segala hal tentang rencana perampokannya bersama Jay, pada hari berikutnya Earth membawa polisi untuk menggeledah dan memeriksa apartemen Jay. Mereka menemukan beberapa alat dan material untuk menduplikat kunci, bersama dengan program peretas pada PC-nya yang di gunakan untuk meretas keamanan elektronik di dalam toko. Polisi mengumpulkan semua bukti dan menetapkan Jay sebagai buronan karena dia tidak bisa ditemukan. Jay berusaha untuk bersembunyi dari polisi sejak saat itu, teman-temannya tidak ada yang tahu tentang keberadaannya.

Kong menjemput dan mengantarnya Annie dari dan pulang sekolah setiap hari. Terkadang ia akan kembali rumahnya untuk memeriksa kotak surat untuk buku yang baru diterbitkan. Tiba-tiba dia merasa seseorang menguntitnya dari belakang. Dia mencoba untuk mencium aroma untuk mendeteksi identitas seseorang yang mungkin ia kenal, jadi ia memperlambat langkah kakinya. Lalu tiba-tiba seseorang yang lain membekapnya dari belakang dan mengunci tangannya kebelakang, yang tidak lain tibukan adalah Jay.

"Hai, Kong! Ini aku!" pria itu menyapanya.

"Jay?!!" Kong berseru kaget saat menjatuhkan tongkatnya seketika.

"Aku mencarimu sepanjang hari ini, aku menghubungi teleponmu, mengirimimu pesan suara tetapi kau menutupnya, apakah kau tahu betapa aku merindukanmu, sayang..." dia mengendus leher dan wajah Kong.

Kong berusaha membebaskan diri, tetapi Jay memeluknya erat. "Jangan lakukan itu! Menjauh dariku!!!"

"Kamu tinggal dimana beberapa hari ini? Dengan siapa?" dia tiba-tiba mengubah nadanya. "Katakan padaku siapa pria yang terakhir bersamamu waktu itu? Apakah dia seorang polisi?"

"Aku tidak akan memberitahumu!" Kong menolak.

"Polisi sedang mencariku, Kong! Mereka menggeledah rumahku, mengambil semua bukti dan menjadikan aku buron!" Jay berteriak dengan emosional.

"Kau pantas mendapatkannya!"

"Apa yang kau laporkan tentangku, Kong? Apa kau mengatakan pada mereka aku membantu Arthit melakukan perampokan? Atau melaporkanku karena telah memperkosamu?"

"Diam!!!"

"Ada apa, Kong?! Kau tidak cukup? Mau lagi?" Jay menyeringai dan mencium lehernya sementara salah satu tangannya menggosok penis Kong.

"Jangan sentuh aku, you freak!!!" Kong mendorongnya menggunakan bahunya dan menginjak kakinya untuk membebaskan diri, lalu dengan cepat mengambil tongkat di bawah kakinya dan memukul kepala Jay, menyebabkan orang itu tersungkur di tanah, sementara Kong dengan cepat melarikan diri dengan berlari tanpa arah.

Jay berusaha menahan sakit dengan menekan kepalanya yang dipukul Kong, sebelum bangkit dan mengeluarkan pisaunya dan pergi mengejar Kong.

"Berhenti, Kong! Kau tidak bisa pergi dariku!" dia berteriak dan mengikuti Kong, ketika dia tiba di perempatan tiba-tiba seorang asing mealaju ke arahnya dengan papan selancar dan menabraknya dengan keras, mereka berdua jatuh. Jay juga menjatuhkan pisau tetapi dia segera mengambilnya dan menyembunyikannya di dalam jaketnya.

"Apakah kau juga buta? Brengksek!" dia mengutuk orang asing itu.

"Aku minta maaf! Aku remku blong!" dia segera membantunya bangun. "Apakah kau terluka?" dia mencoba memeriksa kondisi Jay.

"Lepaskan!" Jay dengan cepat mendorong pria itu pergi dan terus mengikuti Kong. Entah bagaimana dia kehilangan jejakKong, tapi dia tidak menyerah lalu mengeluarkan ponselnya untuk mencari GPS Kong.

Kong tidak tahu kemana arah yang ia tuju, dia hanya terus berjalan tanpa berhenti kadang-kadang menabrak orang secara acak karena panik. Dia dimarahi berkali-kali karenanya. Hingga ia tiba di tempat yang sepi, dia berhenti sejenak dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Earth, dan butuh beberapa waktu untuk terhubung.

Indonesia - Love is Like Reading a Book (End)Where stories live. Discover now