Chapter 19

997 129 3
                                    


Seperti yang sudah direncanakan, Arthit mengajak Kong, Annie, dan Earth untuk bermain ice skating di arena ring ice, Central Plaza Grand Rama IX. Arthit terpaksa mengajak Earth karena Annie memaksa bermain ice skating, jadi Arthit harus bertanggung jawab untuk menjaga gadis kecilnya, sementara Kong juga membutuhkan seseorang untuk menjaganya karena dia tidak bisa melihat.

"Aku belajar ice skating saat aku duduk di kelas tiga SD." Kata Kong.

"Kau bisa melakukan spin, P'Kong?" tanya Annie bersemangat.

"Ya, sweetheart! Pada dasarnya aku hanya melakukan gerakan dasar, misalnya crossover, basic loop dan berputar dan aku juga melakukan Salchow..." jawab Kong dengan bangga.

"Benarkah? Bisakah kau menunjukkannya padaku, please?"

"Annie, jangan!" Arthit memarahinya.

"Aku akan menunjukkan spin!" kata Kong.

"Apa kau yakin?" Arthit khawatir.

"Ya, Arthit! Jangan khawatir, aku sering melakukannya. Bawalah aku meluncur dulu, dan biarkan aku mengingatnya kembali sebelum melakukannya!"

"Tapi...."

"Kumohon, ayah! Aku ingin melihat P'Kong berputar!"

"Aku akan baik-baik saja, percayalah padaku! Hanya sekali!" Kong meyakinkan pria itu.

Arthit akhirnya setuju, dia kemudian memegang tangan Kong untuk membawanya berseluncur sejenak agar terbiasa dengannya. Setelah Kong merasa cukup, Arthit membimbingnya ke ruang kosong yang luas sebelum melepaskan tangannya. Kong mulai melakukan crossover edge untuk membuat stroke lingkaran kemudian memutar tubuhnya, ia perlahan-lahan menurunkan tubuh untuk melakukan gerakan duduk berputar, lalu berdiri lagi dan melepaskan pose, ketika Arthit memegang tangannya lagi dan membimbingnya ke arena ring side .

"Wow! Luar biasa, P'Kong!" Annie bertepuk tangan memujinya. "Bisakah kau mengajariku, please!" dia memohon.

"Terima kasih sayang." Kata Kong. "Aku berharap aku bisa mengajarimu, sayang! Tapi, kondisiku terbatas."

"Annie, aku akan mencarikan guru lain untukmu nanti." ujar Earth pada gadis itu.

"Baiklah, terima kasih, P'Earth!" Annie cemberut sejenak, tetapi kembali tersenyum lebar sesudahnya. "P'Kong, apakah kau juga bisa melakukan lompatan spin?" Annie kembali lagi dengan pertanyaan.

"Annie, jangan! P'Kong akan terluka!" Arthit mengingatkan gadisnya. "Ayo, sayang! Kita meluncur di tengah!" Arthit meraih tangan Annie dan menariknya ke tengah arena.

"Apakah kau hanya akan berdiri di sisi ring, Phi?" tanya Kong pada Earth.

"A-aku tidak bisa meluncur..."

"Aw, kenapa kau tidak bilang?"

"Aku tidak ingin membuat Annie sedih, di samping itu Arthit tidak bisa menjagamu dan Annie pada saat yang sama, bukan?"

Kong tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Earth, "Pegang tanganku, aku akan mengajarimu meluncur dan kau tunjukkan arahnya."

"Bagaimana?" Earth menyambut tangan Kong dengan ragu.

"Sangat mudah, santai saja dan jangan takut jatuh!" Kong memberitahunya lalu menyeretnya ke depan untuk membantunya berdiri di atas sepatu roda. "Karena rasanya sangat sakit." tambah Kong dan tertawa.

Earth terhuyung sejenak, tetapi ia benar-benar belajar dengan cepat, ia akhirnya bisa berdiri dengan stabil di atas sepatu skate.

"Siap?" tanya Kong lalu dia menutup matanya sebelum menarik tangan Earth lagi, lalu merekapun mulai bergerak dan meluncur perlahan.

Indonesia - Love is Like Reading a Book (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang