ONE

348 51 27
                                    

“I:m a Conqueror”

⚀⚀⚀

   Ketika semua orang menggantungkan mimpinya pada sebuah pohon setinggi yang bisa ia capai, ketika semua orang mempunyai segalanya untuk memfasilitasi mimpinya, ketika semua orang memiliki jaminan bahwa orang tuanya pasti mendukung semua mimpi itu. Lantas, kenapa aku masih terdiam sambil memikirkan mimpi orang lain?

  Aku menghela nafas kecil sambil tersenyum, ada yang bermasalah dengan hidupku. Teringat aku setahun yang lalu, begitu menggebu-gebu menyatakan ingin menjadi orang seperti ini, seperti itu, sambil meyakinkan semua orang bahwa aku akan sukses, tapi, dengan diri sendiri aku seolah tidak mempunyai kepercayaan untuk itu. Haha, aneh.

  Ketika semua harapanku hancur, ketika semua bisnis keluargaku anjlok saat aku hendak keluar sekolah menengah atas. Bahkan ketika aku berpikir, dunia mungkin tidak mengizinkan diriku untuk bermimpi, dan melihat semua teman-teman dengan sumringah mengurus tentang masa depannya, dengan kepercayaan fasilitas finansial yang diberikan oleh orang tuanya, sekali lagi, kenapa aku masih terdiam memikirkan harta orang lain?

  Aku tidak terlalu pintar, bahkan aku tidak pernah ranking pertama dikelas, hanya kedua. Itu juga menurun, ketika aku mempertahankan peringkat saja payah, ketika aku mulai tergoda untuk mengabaikan tanggung jawabku menjadi seorang murid, ketika aku mulai menyukai hal-hal menduniawi yang hanya sedikit menguntungkan, tentang teman yang memengaruhi kehidupanku sehingga prestasiku menurun drastis, dua tingkat. Aku tersenyum simpul mengingatnya, dan nyatanya temanku yang seperti itu malah lebih beruntung nasibnya, dan oh... Aku masih terdiam sambil mengamati hidup orang lain.

  Apa yang akan lakukan itu aku sendiri yang menciptakan, aku sendiri yang melakukan, semua kehendak ada di dalam diriku tetapi kenapa? Kenapa aku malah banyak diam menghabiskan waktu sambil menyesali perbuatan dulu, menyayangkan orang lain, iri hati, bahkan, hey? Kalian juga pernah seperti ini, aku yakin. Bingung dengan mimpi sendiri.

  Mereka semua, temanku, mempunyai segalanya, keluarga, uang, dan hal lain yang memungkinkan dirinya untuk mencapai mimpi tersebut, sedangkan aku tidak mempunyai segalanya itu, hanya satu. Keinginan. Keinginan menjadi orang besar, sukses dan bahagia.

  Tapi, apakah keinginan itu cukup untuk menjadi seseorang yang sukses dimasa depan? Tidak, aku harus mempunyai keyakinan.

  Setelah itu? Apa keyakinan mampu menggiring keinginan sendirian untuk mengejar mimpi? Tentu saja tidak, aku perlu mempunyai keberanian.

  Apa semuanya cukup?

  Masih tidak, semua keinginan, keyakinan, keberanian, bahkan ditambah hal lain, tidak mampu mengejar mimpi, tanpa berjalan, tanpa tindakan, kejar mimpi itu! Kejar, kalau tidak bisa berlari, mulailah dengan berjalan, tidak bisa juga, mulailah dengan bergeser, terus asalkan aku bergerak walaupun sedikit. Kerja keraslah!

  Aku masih ingat kata motivatorku kak Indra, “Jangan seperti hamster bekerja keras, terus berlari, tetapi seolah-olah diam. Karena apa? Hamster bekerja keras hanya dikandang, dalam roda. Jalan ditempat, dan tanpa sadar kamu juga sedang melakukannya sekarang!”

  Ingat, mimpi itu aku sendiri yang buat, dan aku sendiri yang harus tanggung jawab. Katanya pejuang, kok males-malesan? Katanya ingin menjadi orang sukses, kok masih jalan ditempat? Ayo, berani mengambil risiko, berani jatuh, berani gagal, tapi jangan sampai berputus asa. Jangan sampai keberuntungan orang lain membuatmu berputus asa, jangan masukan sampah kedalam mimpimu.

  Ketika melihat semua orang mempunyai segalanya, ingatlah kamu punya Tuhan yang maha segalanya, bahkan Tuhanpun berkata, “Aku tidak menjadikan segalanya akan mudah, tapi Aku bersama orang-orang sabar.”

  Jadi? Setelah kita berjuang, setelah kita berusaha, berdo'a, sabarlah, yakinlah Tuhan pasti memberi apa yang kita butuhkan.

  Aku tersenyum, hampir saja dulu aku putus asa, hampir saja dulu aku terjebak, dan hampir saja aku seperti hamster. Bernostalgia memang menyenangkan, aku mengerjapkan mata ketika seseorang menepuk bahuku pelan.

  “Binar, selamat ya skripsimu diterima!”

⚀ ⚀ ⚀

Anda bisa sukses sekalipun tidak ada orang percaya anda bisa. Tapi, anda tidak akan pernah sukses jika tidak percaya pada diri sendiri.”
William J.H. Boetcker

⚀ ⚀ ⚀

Nonsense TaleWhere stories live. Discover now