SPESIAL HARI IBU (HARI IBU SETIAP HARI)

26 9 3
                                    

Tatapan hangat yang selalu hadir walau badai diluaran sana sedang gencar-gencarnya menerjang rumah.
Melihatmu langsung membuat luruh dinding hatiku, sosok yang begitu kuat dan tegar walau sandaranmu sayup-sayup berkata, sudah tak tahan.
Jarak seakan memberi ruang bahwa kehadiranmu selalu kunantikan, walau dalam batasan temu, kalimat manis selalu lupa terucap.

Pengasih, tulus, pekerja keras, lembut, dan semua sifat yang keluar dari orang-orang tentangmu.

Ibuku...

Orang pernah berkata, didikanmu, arahanmu terlalu kasar untuk si kecil aku pada masanya.
Padahal kau hanya ingin anakmu ini tidak bersikap lemah sebagai wanita, “Jangan takut sebagai perempuan.” Katamu di penghujung hari.

Kini, badai satu telah berlalu.
Izinkan si dewasa aku mengungkapkan, bahwa...
Aku mencintai Ibu apa adanya, walaupun beribu orang pernah berkata hal apapun tentangmu, aku bisa merasakan betapa luar biasanya perjuangan Ibu membesarkanku.

Aku minta maaf padamu, bahwa keegoisanku dan hal buruk tentangku pernah menyakitimu, walaupun akhirnya hanya dengan temu kau memaafkanku.

Ibu, dukungan dan do'a darimu sangat mengubah hidupku, hingga aku yang tak pernah terpikirkan akan bercengkrama dengan kerasnya semesta bisa sekuat ini.

Aku akan selalu mencintaimu dari jauh atau dekatnya semesta menciptakan jarak, wahai Ibuku.

Nonsense TaleDonde viven las historias. Descúbrelo ahora