Part 11

1.2K 124 73
                                    

Senyum Donghae mengembang sempurna melihat siapa yang datang menemui dirinya. Donghae berdiri dari kursi kebesarannya, bersiap menyambut tamu istimewanya. Donghae membuka kedua tangannya berusaha untuk memeluknya namun ditampik secara halus oleh Tiffany, ya tamu istimewa Donghae adalah Tiffany Choi.

"Boleh aku duduk?" Tiffany meletakan sebuah papper bag diatas meja kerja Donghae.

"Silahkan." Tangannya terulur mempersilahkan Tiffany untuk duduk. Sedangkan Donghae mendaratkan bokongnya diatas meja kerja miliknya menghadap Tiffany.

Tangan Donghae meraih papper bag yang Tiffany letakkan tadi." Kenapa kau membawanya kesini, ini milikmu."

Tiffany menggeleng cepat." Itu bukan milikku oppa, maaf aku tidak dapat menerima pemberianmu."

Alis Donghae berkerut." Kenapa? Apa kau tidak menyukainya? Apa tas ini kurang mahal? Apa kau ingin dari brand lain?"

"Aku akan membelikannya lagi untukmu."

"Tidak oppa, tidak perlu dan tolong jangan kirimkan apapun lagi padaku." Tiffany menghembuskan napasnya dengan kasar.

Donghae memegang kedua sisi kursi yang sedang di duduki oleh Tiffany." Aku mencintaimu, sampai detik ini perasaanku masih sama hanya untukmu Tiff."

Tiffany mulai tidak nyaman dengan sikap yang Donghae tunjukkan." Tapi aku mencintai suamiku." Tiffany berusaha menatap langsung mata Donghae.

Donghae tersenyum getir dan mengusap pipi Tiffany dengan jari tangannya, namun gerakkannya ditahan oleh tangan Tiffany.

"Tolong jangan seperti ini oppa. Kau tidak boleh menyentuhku karena aku ini istri orang lain. Tidak pantas rasanya jika kau menyentuhku." Tangan Tiffany menurunkan jari Donghae dari pipinya.

"Kau berubah." Ucap Donghae

"Aku memang berubah, Tiffany yang sekarang bukanlah Tiffany yang dulu. Jika dulu aku begitu mencintaimu tapi untuk sekarang aku begitu mencintai suamiku."

"Mengertilah oppa."

Donghae menatap tajam mata Tiffany. Tangannya mencengkram erat sisi meja." Aku tidak mengerti dan tidak ingin mengerti."

"Yang aku tahu, kau hanya untukku."

"Cukup oppa, aku milik Siwon oppa bukan milikmu." Tiffany berdiri dan sedikit meninggikan suaranya.

"Sepertinya percuma saja aku berbicara lembut denganmu. Kau tidak akan mengerti, dan aku mohon sekali lagi lupakan aku dan jangan ganggu hidupku lagi."

"Sebaiknya aku pergi dari hadapanmu saja. Dan ingat jangan mengirimkan apapun lagi untukku." Tiffany bersiap untuk melangkah pergi, namun pergelangan tangannya ditahan oleh Donghae membuat Tiffany berbalik dan tubuhnya menambrak tubuh Donghae yang masih setia duduk dimejanya.

Tidak membuang kesempatan, Donghae langsung memeluk tubuh Tiffany. Tangan satunya masih menggengam pergelangan tangan Tiffany dan yang satunya memeluk punggung Tiffany semakin mempererat membuat Tiffany memberontak didekapan Donghae.

"Lepaskan aku oppa." Tiffany masih memberontak namun kekuatannya tidak sebanding dengan tangan Donghae.

"Dulu kau selalu memintaku untuk memelukmu bahkan kau selalu berkata jika pelukkan ku itu begitu nyaman untukmu."

Donghae sudah tidak merasakan kembali gerakkan berontak dari Tiffany. Namun sekarang Donghae merasakan jika kemeja bagian bahunya basah. Dirinya percaya jika Tiffany menangis, apalagi bahu Tiffany mulai bergetar dan suara isakan keluar dari mulut manisnya.

"Ku mohon lepaskan aku oppa. Aku akui jika memang posisi seperti ini adalah favoritku, tapi itu dulu oppa. Sebelum kau meninggalkan aku." Ucap Tiffany disela-sela tangisnya.

My Heart Belongs to YouWhere stories live. Discover now