Part. 9

3.5K 253 8
                                    

1 bulan kemudian

"Hueekkk hueekkk hueekkk"

Hari baru jam 6 pagi, gue udah muntah-muntah, sudah 2hari ini gue mual-mual tapi masih bisa gue tahan supaya Jaehyun tidak tahu kalau gue muntah, tapi pagi ini gue sudah tidak bisa menahannya dan gue harus muntah disaat dia masih dalam keadaan tidur.

"Hueekkk" gue kembali memuntahkan cairan dari mulut gue yang hanya mengeluarkan air, tak lama ada yang memijat tengkuk gue ya siapa lagi kalau bukan suami tercintah.

"Sayang kamu engga papa?" Gue menatapnya sebentar dan setelah itu muntah kembali.

"Jaeh aku boleh minta tolong?"

"Iya sayang apa?" Dia masih di samping gue merangkul pundak gue supaya gue tidak jatuh. Gue minta tolong ke dia untuk ngambilin testpack yang gue simpan di lemari, udah 2minggu ini gue telat haid karena terakhir gue haid itu sehari sebelum menikah dan bulan ini haid gue belum datang biasa nya gue gak pernah telat haidnya. Testpack itu adalah kado pernikahan dari si cabe bangkok Thailand alias Ten katanya sih "gue kasih lo testpack supaya ntar kalau lo muntah-muntah bisa langsung di cek" seketika gue ingat perkataannya Ten mankanya gue minta tolong Jaehyun buat ambilin testpack yang gue simpan di lemari meja rias gue

Setelah di kasih nya testpack ke tangan gue, gue pun menyuruh Jaehyun untuk keluar sebentar dan gue akan mencobanya.

Sepuluh menit kemudian gue keluar dari kamar mandi dan berlari keluar memeluk Jaehyun yang berdiri di depan pintu, dia kaget tapi tetap membalas pelukan gue.

"Aku hamil aku hamil" ya garis di testpack nya dua terpampang dengan jelas dari awal mencoba nya. Gue memperlihatkan testpack nya ke Jaehyun dia segera mengambilnya dan seketika dia memeluk gue kembali sambil mengeluarkan air mata bahagia nya

"Terimakasih sayang telah membuat aku sempurna" dia membimbing gue ke atas kasur dan menidurkan badan gue, dia juga tidur di samping gue tangannya terulur untuk mengelus perut rata gue

"Anak papa yang sehat ya nak, jangan nyusahin mama susahin papa aja, papa siap melakukan apapun yang kamu inginkan 24jam non stop untuk anak papa" dia mencium perut datar gue dan mengecup kening gue

"Mama kita harus ke rumah sakit ya, nanti sebelum ke rumah orang tua kamu kita ke rs dulu ya" gue sempat kaget karena dia memanggil gue mama tapi setelah itu gue tersenyum.

Hari ini adalah syukuran 7bulanan kakak gue katanya sekaligus baby shower, dan hari ini juga gue hamil, sebenarnya jam 7 kita harus ke rumah gue tapi sekarang sudah jam 7 sedangkan dari tadi gue sibuk muntah-muntah.

Gue bangkit dari tempat tidur untuk ke dapur tapi Jaehyun mencegahnya "mama mau kemana?" Sepertinya Jaehyun membiasakan dirinya untuk memanggil gue dengan sebutan mama

"Papa mandi dulu geh biar mama buat sarapan di bawah"

"Kita mandi bareng aja yuk ma biar cepet, nanti papa sarapan di rumah mami kamu aja"

Huh mandi bareng lagi perasaan gue udah gak enak tapi terpaksa nurut sama suami.

Akhirnya kita mandi berdua tapi Jaehyun tidak melakukan apapun katanya takut si baby kenapa-napa jadinya kita hanya mandi biasa aja.

Setelah mandi dan bersiap kita segera pergi ke rumah sakit dahulu untuk meyakinkan yang sebenarnya terjadi.

Selama di koridor rumah sakit Jaehyun selalu memeluk pinggang gue katanya kalau pingsan langsung dia tangkap soalnya tadi gue mengeluh pusing ke dia.

Kita duduk di ruang tunggu menunggu antrian

"Nyonya Diana Jung?" Nama gue di panggil suster nya dan segera gue beserta Jaehyun masuk kedalam. Sampai di dalam kami disambut oleh dokternya dan mempersilahkan kami duduk.

Hurt (Jaehyun Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang