part. 13

2.7K 204 1
                                    

Ini udah seminggu gue di apartemen teman gue, keadaan gue masih sama gue masih suka muntah-muntah tapi gue berusaha supaya teman gue tidak mengetahui keadaan gue agar dia tidak khawatir.

Hari ini gue kepengen makan Sushi meski kata orang-orang ibu hamil tidak boleh memakan Sushi tapi gue lagi ngidam mau memakannya.

Gue membuka hp gue yang udah gue matiin lama ternyata sudah banyak terdapat notifikasi dari Line dan lainnya tapi gue tidak menghiraukan nya gue membuka aplikasi ojek online untuk pemesanan Sushi yang gue inginkan.

Hanya butuh waktu beberapa menit gue telah berhasil memesannya dan sekarang sambil duduk di ruang tamu dan memainkan hp gue, gue pun membuka Line gue

TayaJi_ (5)
Kakak?
Kak?
Kok lama sih bukanya?
Kakak where are you?
Kakakkku?

DianaJung
Iya dek kakak disini ada apa?

Zazaseo (2)
Din bisa ke rumah?
Kakak ada perlu sama kamu bareng Jaehyun juga ya

Gue membuka chat dari kak Zaza air mata gue jatuh lagi, gue kembali nge scroll kebawah ternyata ada chat dari Jaehyun yang begitu banyak

JungJaehyun (99)
Diana?
Sayang?
Mama?
Kamu dimana?
Aku mau kamu pulang
Maafin aku
Please
Maafin aku
Kamu dimana?
Aku jemput ya?
Aku gak bisa hidup tanpa kamu
Tanpa anak kita
Aku tau aku salah
Please maafin aku

Belum sempat gue membaca semuanya air mata gue jatuh lagi dan terdengar suara ketukan pintu di luar sana ternyata itu ojek online yang ngantar makanan yang gue pesan tadi, gue segera membuka pintu dan membayar nya.

Gue membuka bungkus makanannya belum sempat terbuka perut gue sakit keram sakit banget gue berusaha menahannya tapi gue sudah tidak tahan lagi dan berteriak "Dindaaaaa sakit" gue menangis dan tak lama gue melihat Dinda datang dia panik tapi tak lama dia berusaha untuk membawa gue berdiri dengan perlahan gue berusaha untuk berdiri dan berjalan hingga ke dalam mobil.

Ini untuk pertama kalinya perut gue sesakit ini gue takut anak gue kenapa-kenapa, mama mohon bertahan demi mama nak mama mohon.

Tak lama kemudian kita telah sampai di rumah sakit gue langsung di larikan ke ruangan dokter kandungan dengan keadaan gue yang sudah melemah mata gue yang tidak terbuka sempurna.

Gue dapat merasakan ada tangan kekar yang menyentuh perut gue mungkin itu dokternya.

Setelah di kasih obat perut gue sakit nya udah mulai berkurang dan gue sudah bisa untuk duduk, gue menatap dokternya gue berpikir gue seperti pernah melihat dia tapi dimana dan kita berteriak dengan kompak "Diana" "Jackson" iya dia Jackson teman gue waktu SMP dia sempat suka sama gue dulu dia suka bilang kalau gue ini calon istri nya dimasa depan tapi sayang gue udah nikah.

Gue pun duduk di depannya, ternyata dia seorang dokter kandungan betapa beruntungnya nanti yang akan menjadi istrinya

"Din kamu udah nikah?"

"Iya Jack aku udah nikah, lalu bagaimana dengan kandungan ku?"

"Kandungan mu sedikit melemah karena kamu terlalu banyak pikiran hingga menyebatkan bayi kamu melemah" gue tersentak dan menyentuh perut rata gue

"Tapi dia baik-baik aja kan Jack?" Gue menangis dan lagi-lagi menangis gue melihat Jackson tersenyum dan tangannya terulur untuk menghapus air mata gue

"Kamu tenang dia sehat didalam sana hanya saja kamu jangan banyak pikiran lagi ya?" Gue mengangguk paham dan tersenyum tipis

"Makasih ya Jack aku pamit pulang dulu ya" dia mengiyakannya lalu gue pun berdiri untuk keluar ruangan itu tapi tangan gue di cegat Jackson "aku antar keluar ya?" Gue hanya bisa mengangguk kita berdua keluar dari ruangan itu gue tidak memiliki perasaan apapun ke dia melainkan pasien dengan seorang dokter, gue jalan sambil di pegang oleh Dinda dan Jackson disebelah gue.

Dari jauh gue melihat Taya dan dia pun juga melihat gue dia berlari menghampiri gue dan gue pun segera memeluk dia gue menangis sejadinya di pelukan Adek bontot gue ini dia yang sadar gue terisak pun langsung menenangkan gue menduduki gue di salah satu kursi ruang tunggu, dia disana melihat Dinda dan dia tidak melihat Jackson karena sebelum gue bertemu Taya tadi Jackson di panggil suster karena ada orang melahirkan jadi dia buru-buru untuk pergi, dia pun mengungkapkan terimakasih ke Dinda begitupun dengan gue Dinda tersenyum ke kami berdua dan dia berlalu meninggalkan kami.

Taya yang mengerti keadaan gue dia tidak banyak bertanya dia langsung membawa gue kedalam mobil nya yang ternyata di dalam sana ada Taeyong dan dengan terpaksa Taeyong menjadi supir untuk kami berdua.

Di dalam mobil pun Taya berusaha untuk membujuk gue dan akhirnya gue menceritakan semuanya ke dia dan Taeyong, gue bisa melihat betapa mereka berdua menahan amarah ke Jaehyun, menit selanjutnya gue mendapatkan pelukan dari Adek gue dan dia juga seperti orang yang menahan air matanya.

Tak berapa lama kemudian kita sampai di rumah, gue mikir nya di rumah Abang Changwook Tapi bukan melainkan di rumah orang tua kita, gue dan Taya berjalan dengan pelan hingga gue bisa melihat semuanya berkumpul disana gue langsung berlari memeluk mami yang sudah berdiri dan merentangkan tangannya kami berdua pun saling menangis gue yakin pasti sebelum sampai di rumah tadi Taya sudah memberitahukan kepada mereka semua keadaan gue, hingga semua yang ada disana tidak banyak bertanya hanya menatap gue iba, disaat gue masih nangis dan duduk di tengah-tengah antara mami dan Abang Alex datang menghampiri gue dia naik kepangkuan gue menghapus semua air mata gue lalu dia mencium pipi hingga bibir gue dan berkata "aunty Diana anan angis ya anti dedek bayi nya sedih kalau aunty angis kan ada Alex di samping aunty" manis sangat manis perlakuan dari ponakan gue ini gue memeluk dia dan menghapus air mata gue.

Kak Yoona memberikan gue minum dan gue pun meminumnya, Taya pun mengambil Alex dari pangkuan gue.

Abang menepuk pundak gue dan tersenyum "mau kamu apa sekarang dek? Kami semua tidak akan memaksakan kehendak kami, kami menyerahkan semua nya ke kamu keputusan ada di kamu" gue tersenyum gue tenang dan gue bersyukur karena memiliki keluarga yang sangat peduli dengan keadaan gue tangan gue bergerak menyentuh perut gue dan melihat mereka semua bergantian lalu berkata "kita rawat dia sama-sama ya?" Mereka semua tersenyum dan mengangguk, mami memeluk gue lagi tapi kali ini kita tidak ada yang menangis dan gue pun memeluk semua yang ada disana terakhir gue memeluk Taeyong dan gue melepaskannya lagi lalu melirik ke arah Taya yang agak cemburu dan Taeyong hanya tersenyum bahagia gue peluk "makan yuk laper pengen makan masakan mami" gue pun meninggalkan mereka semua dan terlebih dahulu ke ruang makan ternyata disana sudah banyak makanan terhidang gue duduk disalah satu kursinya dengan di susuli semuanya, gue pun makan dengan lahap gue bisa melihat ekspresi bahagia dari semua, dan akhirnya gue selesai makan tapi tak berapa lama setelahnya gue berlari ke kamar mandi dan ya memuntahkan nya lagi selalu seperti ini.

Yuhuuu guys gue udah next lagi kan ya, baper gak? Gak kan? Biasa aja ya? Hahaha ini cerita real dari otak gue ya, tolong hargai sedikit ya readers ku sayang

Don't forget votement nya guys!!
Salam sayang
Kim Taya istrinya Lee Taeyong 😄😂

Hurt (Jaehyun Nct)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt