Menulis itu?

220 22 0
                                    

Sejarah besar tidak diciptakan untuk orang-orang yang memilih jalan yang berujung datar dan ditempuh dengan cara mudah, tapi oleh jiwa yang tabah juga sabar untuk menapaki jalan yang berliku dan mendaki.

-Budi Achmadi-

Setelah dua pembahasan lalu yang bisa dibilang cukup berat. Kali ini kita akan membahas tentang perspektif menulis itu menurut cara pandang saya yang didapatkan dari pengalaman sendiri maupun bacaan dan informasi yang telah saya terima selama ini.

Kenapa sejak awal saya selalu memberi materi berupa motivasi dan diskusi? Karena memang ini adalah tujuan utama saya, memberikan dorongan baik yang bisa sedikit membantu. Saling mengarahkan dan memperkuat satu sama lain.

Saya yakin betul, motivasi diri memang hanya diri sendiri yang bisa membangunnya. Namun, dengan banyak menerima informasi dan dorongan positif dari luar diri maka akan membantu proses pembangunan motivasi dalam diri sendiri.

Menulis itu sebagaimana kita banyak tahu. Memiliki aturannya sendiri. Yang saya maksud di sini adalah mengenai tata aturan menulis. Seperti penggunaan kosa kata yang tepat, kalimat yang efektif, aturan penggunaan tanda baca yang baik dan benar, kerapihan, dsb.

Guys, we can't deny it. This things are really important. Karena seberapa bagus plot atau menariknya cerita kalian kalau kalian gak perhatikan tata aturan menulis yang baik dan benar. Tulisan kalian gak akan pernah berkembang. Sampai k a p a n p u n.

Menulis itu berarti kalian menuangkan buah pemikiran KALIAN. Cara pandang KALIAN. Dan otomatis, ini berarti bukan cara pandang MEREKA, DIA.

Maksud saya, it's okay kamu ingin memasukkan beberapa cara pandang mereka dalam ceritamu. But, still. This is your own story. So, kamulah sutradaranya. Permak semuanya menjadi lebih kreatif dan menarik. Balut semua rasa dan pikiran itu dalam tulisan KAMU.

Menulis itu RISET DAN OBSERVASI langsung kalau memang memungkinkan. Ini, nih. Salah satu hal yang bikin FTV Indonesia belum terkenal kayak K-DRAMA or J-DRAMA. Saya bicara realita. Hal ini pun berlaku untuk sebuah tulisan.

Gak perlu karya ilmiah dulu baru kalian mau riset atau observasi. Cerita fiksi sekali pun perlu karena cerita fiksi adalah refleksi dari realita hidup, guys. So, jangan main ASAL tulis.

Caranya gimana? Banyak. Kamu baca buku yang memang berkaitan dengan bahan tulisanmu, menjelajah di internet, kalau perlu wawancara langsung narasumber yang ingin kamu tanyakan. But, remember that; kalian baca bukan berarti kalian jiplak. Pahami dan tulis kembali sesuai CARAMU.

Menulis itu MENGHARGAI DAN SEDERHANA. Menghargai setiap momen dan apapun itu yang ada di sekitarmu. Saya rasa kalau kalian paham betul apa itu menghargai. Kalian gak akan nemu yang namanya writer stuck/ writer block. Karena apa pun itu bakal jadi inspirasi dalam menulis. Sederhana, berpikir sederhana. Jangan jauh-jauh, nanti cape.

Menulis itu MENANTANG DAN MELAWAN. Lawan zona nyaman kalian. Misal, coba berhenti batasi kalau tulisan itu bakal bagus kalau begini begituㅡseperti mereka kebanyakan.

Bad boy, bad girl, CEO, Ketua Osis dan blah blah blah. Yang bikin mindset kalian terkukung soal menulis. Gak harus gitu, kok. Kalian dianugerahi otak dan hati. Yang isinya pasti berbeda karena pengalaman hidup kalian yang berbeda.

Ini GOLD. Emas. Berharga. Lampaui batas menulis kalian. Kalau pun emang kalian ingin menulis those kind things. It's okay, but kreatiflah, kalian itu lebih hebat dari apa yang kalian kira.

Menulis itu BANGUN CIRI KHAS. Ini akan terkenang bahkan sampai kalian nanti mati. That's why I told you guys, berpikir sederhana, kreatif dan challenge diri kalian dalam menulis. Saya yakin betul dan memang kenyataannya kalau kita ini diciptakan Allah berbeda-beda; bersuku-suku.

Dan beruntungnya adalah kita tinggal di Indonesia. Negara majemuk, saya rasa amat berlimpah inspirasi menulis dari situ. Kalian yang suku sunda, jawa, batak or lainnya bisa memasukan hal-hal atau kebiasaan itu dalam tulisan yang pasti gak bakal ada dalam tulisan orang lain.

Just, Hey This is yours. Really YOURS. Bisa budaya, kebiasaan, bahasa, agama sekali pun. Cause, yeah ini tulisan kamu. Bukan mereka. Berbau SARA? Gak, kok. Asal kalian tahu batasannya.

Menulis itu KONSISTENSI DAN KOMITMEN. Paham, ya? Maksud dari arti kata di atas. Karena, you just wasting your time if you gak konsisten. Apalagi gak komitmen.

Menulis itu TERUS BELAJAR. Belajar, kayak pembelajaran seumur hidup aja. Haus dan lapar terus. Jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berhenti berkembang. Jangan menyerah.

Menulislah karena memang kalian ingin menulis. Seperti bernapas. Jalani, perjuangkan dan nikmati. Biarkan Sang Pencipta yang menentukan hasilnya. Karena justru PEMBELAJARAN itu kalian dapatkan dari SEBUAH PROSES bukan HASIL.

Menulis itu RENDAH HATI. Jangan merasa lebih di atas dan lebih baik misalkan kalian sudah sukses. Ingat, semua itu hanya titipan Allah. Allah bisa ambil kapanpun Allah mau. Tetap merendah hati agar tak ada lagi orang yang bisa merendahkan kalian. Just dont care about nyinyiran orang soal tulisan kalian. Kalau dia cuma bisa ngejudge.

Hey itu bukan kritik, tapi hanya KOTORAN. Kritik itu bentuknya perbaikan, bukan ngeledek apalagi nyinyir. Kalian harus bisa bedain mana KRITIK dan KOTORAN.

Karena; dalam agama pun kita diajarkan bahwa jika ingin menegur/mengkritik kesalahan orang lain kita harus tetap sopan dan yang terpenting tegur/kritik ia langsung. Bisa lewat personal message nya, jangan berkoar tiba-tiba dan mengajak orang lain untuk ikut-ikutan; ngomporin.

Stupid, if you still ngejudge dia di depan umum dan ajak orang lain untuk begitu juga. Yang bisa memperbaiki kesalahan dia ya cuma dia, bukan mereka. Sungguh tidak masuk akal, bukan? Memberikan sebuah kritikan pun ada etikanya, lho.

Menulis itu JANGAN MENYERAH. Bagaimana pun keadaan. Tetap menulis lagi lagi lagi dan lagi. Yeah, jangan nyerah hanya karena satu atau dua orang yang nyinyirin cerita kalian terus kalian langsung unpublish tuh cerita.

Just dont, okay? Tetaplah menulis dan bersinar. Kalian itu lebih dari apa yang kalian pikirkan. No minder. No 'Aku mah apa atuh. Cuma butiran upil'. Just, NO.




Bagaimana perspektif menulis itu versi kalian?
Tetap SemangWrite, Guys!



Menulis dan KamuΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα