"Bentar. Dia masuk unit sebelah? Gue nggak salah liat kan?" Suji kembali membuka pintu apartemennya lalu menengok ke unit milik Chan.
Gadis itu kembali masuk dan bersandar di pintu unitnya yang tertutup.
"Jadi dia sekarang tetangga gue? Ya Allah kenapa hari ini gue sial banget sih. Semoga mas itu nggak aneh aneh." Kata Suji.
---
Malam ini Chan memilih untuk beristirahat dibanding mengerjakan tugas.
Lelaki itu bersiul sambil mengeringkan rambutnya. Lalu berjalan menuju cermin full body yang berada di kamarnya.
"Akhirnya beres juga. Wah makin ganteng aja Chandra Arkasa Abimanyu." Pujinya sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
Chan lalu berjalan ke ranjangnya, lelaki itu bersiap tidur cepat hari ini. Kepindahannya ke apartemen hari ini cukup melelahkan. Chan mulai memejamkan matanya.
"Alhamdulillah akhirnya bisa tidㅡ"
"AND EVERYTIME YOU HURT ME THE LESS THAT I CRY AND EVERYTIME LEAVE ME THE QUICKER THIS TEARS DRYㅡ"
Chan buru buru membuka matanya. Siapa malem-malem nyanyi keras banget? Mana lagunya galau.
Chan memilih mengabaikannya lalu merubah posisi tidurnya.
Namun tak bertahan lama,
"OH TUHAN TOLONGLAH AKU HAPUSKAN RASA CINTAKU AKU PUN INGIN BAHAGIA WALAU TAK BERSAMA DIAAAAAㅡ"
Kini Chan benar-benar tak bisa tidur. Iya sih suara orang itu bagus. Tapi ini udah malem woii.
"Ck, siapa sih yang berisik." Chan mengikuti arah suara orang itu. Dia berjalan sampai ruang tv lalu menempelkan telinganya pada tembok sebelah timur.
"Ohh ternyata mbak Sulis. Pantes garang. Lagi galau toh." Gumamnya.
Chan keluar dari apartemennya lalu berjalan menuju unit milik Suji. Lelaki itu mengetuk pintunya dengan keras.
Ceklek
Pintu terbuka.
"ASTAGFIRULLAH!" Chan kaget. Gimana nggak? Suji keluar dengan rambut acak-acakan mata memerah sehabis menangis.
"Mau apa lo kesini?" Tanya Suji mengabaikan kekagetan Chan.
"Saya tadi mau tidur mbakㅡ"
"Terus? Ya udah tidur aja sana! Kenapa kesini? Mau gue kelonin?!"
Yah mbaknya ngegas. Tapi kalo itu mah Chan juga mau.g
"E-e bukan mbak. Maksudnya saya gabisa tidur gara-gara mbak nyanyi gede banget suaranya. Galau ya?" Tanya Chan.
"Kepo!" Ketus Suji lagi.
Chan menghela nafas, "Mbak jangan galau lagi ya mbak. Kalau butuh tempat bersandar saya siap kok. Hehe selamat malam, Mbak cantik." Kata Chan lalu berlari masuk ke apartemennya.
Meninggalkan Suji yang lagi-lagi linglung karena kalimat milik Chandra.
"Itu orang kenapa sih. Edan." Kata gadis itu dengan pipi merona. Melupakan sejenak sakit hatinya.