2. akhirnya tau namanya

226 43 12
                                    

Tok
Tok

"Assalamu'alaikum."

Suji yang sedang membaca buku di depan tv menoleh ke arah pintu apartemennya yang diketuk.

"Siapa sih. Gue nggak pesen go food perasaan." Gumam Suji. Gadis itu lalu memilih menemui pelaku pengetukan pintu.

"SiaㅡLOH KAMU?" Pekik Suji melihat siapa yang datang.

"SiaㅡLOH KAMU?" Pekik Suji melihat siapa yang datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang itu cuma cengengesan ngeliat Suji kaget.

Orang itu cuma cengengesan ngeliat Suji kaget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hehe iya mbak. Saya kesini mau ngembaliin ini aja kok," Kata Chan sambil memperlihatkan nametag yang ditemukannya di lift.

"Ini punya mbak ya? Nama mbak Sulis kan? Ini nameㅡ"

"Makasih. Dan jangan panggil saya Sulis. Nama saya Suji." Kata Suji setelah merebut nametag nya

"Loh kenapa? Padahal nama mbak cantik loh."

"H-hah?" Suji linglung. Wajahnya memerah. Wajahnya yang tadinya dingin kini berubah.

"Iya, mbak. Nama mbak cantik. Kayak orangnya." Kata Chan sambil tersenyum.

"A-apaan sihㅡ"

Suji menunduk tak bisa menahan senyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suji menunduk tak bisa menahan senyum.

"Ya udah mbak Suliㅡ eh! Suji maksudnya. Hehe. Saya pamit dulu mbak. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Makasi masㅡ" kata Suji saat Chan berjalan menjauh dari unit apartemennya.

"Panggil Chan aja mbak. Kalo mau panggil sayang juga boleh HEHE." Kata Chan lalu masuk ke unit disebelah Suji.

"Apaan sih," Gumam Suji sambil menggelengkan kepalanya, lalu menutup pintu apartemennya.

"Bentar. Dia masuk unit sebelah? Gue nggak salah liat kan?" Suji kembali membuka pintu apartemennya lalu menengok ke unit milik Chan.

Gadis itu kembali masuk dan bersandar di pintu unitnya yang tertutup.

"Jadi dia sekarang tetangga gue? Ya Allah kenapa hari ini gue sial banget sih. Semoga mas itu nggak aneh aneh." Kata Suji.

---

Malam ini Chan memilih untuk beristirahat dibanding mengerjakan tugas.

Lelaki itu bersiul sambil mengeringkan rambutnya. Lalu berjalan menuju cermin full body yang berada di kamarnya.

"Akhirnya beres juga. Wah makin ganteng aja Chandra Arkasa Abimanyu." Pujinya sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

Chan lalu berjalan ke ranjangnya, lelaki itu bersiap tidur cepat hari ini. Kepindahannya ke apartemen hari ini cukup melelahkan. Chan mulai memejamkan matanya.

"Alhamdulillah akhirnya bisa tidㅡ"

"AND EVERYTIME YOU HURT ME THE LESS THAT I CRY
AND EVERYTIME LEAVE ME THE QUICKER THIS TEARS DRYㅡ"

Chan buru buru membuka matanya. Siapa malem-malem nyanyi keras banget? Mana lagunya galau.

Chan memilih mengabaikannya lalu merubah posisi tidurnya.

Namun tak bertahan lama,

"OH TUHAN TOLONGLAH AKU HAPUSKAN RASA CINTAKU
AKU PUN INGIN BAHAGIA WALAU TAK BERSAMA DIAAAAAㅡ"

Kini Chan benar-benar tak bisa tidur. Iya sih suara orang itu bagus. Tapi ini udah malem woii.

"Ck, siapa sih yang berisik." Chan mengikuti arah suara orang itu. Dia berjalan sampai ruang tv lalu menempelkan telinganya pada tembok sebelah timur.

"Ohh ternyata mbak Sulis. Pantes garang. Lagi galau toh." Gumamnya.

Chan keluar dari apartemennya lalu berjalan menuju unit milik Suji. Lelaki itu mengetuk pintunya dengan keras.

Ceklek

Pintu terbuka.

"ASTAGFIRULLAH!" Chan kaget. Gimana nggak? Suji keluar dengan rambut acak-acakan mata memerah sehabis menangis.

"Mau apa lo kesini?" Tanya Suji mengabaikan kekagetan Chan.

"Saya tadi mau tidur mbakㅡ"

"Terus? Ya udah tidur aja sana! Kenapa kesini? Mau gue kelonin?!"

Yah mbaknya ngegas. Tapi kalo itu mah Chan juga mau.g

"E-e bukan mbak. Maksudnya saya gabisa tidur gara-gara mbak nyanyi gede banget suaranya. Galau ya?" Tanya Chan.

"Kepo!" Ketus Suji lagi.

Chan menghela nafas, "Mbak jangan galau lagi ya mbak. Kalau butuh tempat bersandar saya siap kok. Hehe selamat malam, Mbak cantik." Kata Chan lalu berlari masuk ke apartemennya.

Meninggalkan Suji yang lagi-lagi linglung karena kalimat milik Chandra.

"Itu orang kenapa sih. Edan." Kata gadis itu dengan pipi merona. Melupakan sejenak sakit hatinya.

---

Gimana gimana?

neighbor | chan-sujiWhere stories live. Discover now