8. seorang chandra

141 35 6
                                    

Chandra itu aslinya nakal, dalam artian wajar sih. Ngerokok dan mainin cewek. Ya tapi mainin ceweknya sebatas dibuat baper terus ditinggal. Dan dia ngerokoknya kalo stress aja sih.

Kalo ditanya kenapa suka mainin cewek, dia bilang biar gantengnya gak mubazir.

Hadeh maleen.

Chan itu juga pintar, dia waktu SMA mgambil jurusan ipa dan beberapa kali ikut olimpiade fisika. Tapi yang bikin heran dia pas kuliah ambil jurusan sastra inggris. Dan sekarang aktif di klub debat.

Chan itu sama seperti remaja umumnya. Dia nakal tapi ada prestasi juga, bahkan motonya sangat menjelaskan sifatnya.

Ganteng sama pinter dulu bos. Baru boleh nakal.

Gimana nggak gitu? Temen deketnya aja macem Jun, Keanu, June, dan beberapa orang ganteng lainnya.

Wajar sih.

"Kak Jeka itu temen kakak?" Tanya Suji saat makan siang di cafe bersama Chan. Suji certanya lagi traktir Chan gara-gara cowok itu udah bantuin dia belajar. Padahal cuma satu pembahasan.

Chan yang mendengar nama temannya disebut hanya mengangguk, "temen deket?" Tanya Suji lagi.

"Nggak juga sih, tapi sering nongkrong bareng. Masih satu fakultas juga. Kenapa deh nanyain mantan? Gamon ya?" Goda Chan.

Suji menatap malas Chan, "apaan sih, nggak kok. Cuma mau nanya kak Jeka tuh gimana orangnya? Apa emang suka mainin cewek?"

Chan mnatap Suji kaget, gadis di depannya itu sungguh blak-blakan. "Gimana ya, pandangan cowok sama cewek beda sih. Kamu bisa liat sendiri kan jeka gimana waktu sama kamu? Ya itu dia. Kalo sama temen-temennya sih ya gitu. Kakak nggak bisa jelasin,"

Suji memajukan bibir bawahnya, dia kurang puas dengan jawaban Chan. "Ya elah, Ji. Move on dong, cowok masih banyak kali. Nih di depan kamu nganggur loh." Kata Chan sambil mencubit bibir Suji pelan.

Suji mengaduh lalu memandang Chan datar, "aku udah move on kaaakk. Mending aku move on ke kevin daripada kakak dih."

"Yang suka nganter jemput kamu? Mending kakak lah! Awas loh kalo kamu naksir kakak." Goda Chan, "masa aku naksir sama orang yang aku anggap kakak kandung sih, kan ga lucu!" Balas Suji dengan wajah memerah malu.

"Ya udah anggap aku pacar kamu." Kata Chan dengan santai. Wajah suji makin memerah, "idiih apa bangettt. Udah yuk pulang! Aku mau marathon drakor mumpung udah selesai un."

"Kakak ikut ya? Sekalian nginep mumpung besok kosong." Kata Chan saat keduanya keluar dari cafe, "hiiihh ngapainnn, bukan muhrim!" Kata Suji.

Chan tersenyum jahil, "lah kan kamu yang anggap kakak itu kakak kandung kamu. Jadi boleh dong kakak nginep di unit kamu." Katanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Ih nggak! Apa banget deh. Lama-lama aku anggap kakak musuh nih! Ngeselin banget." Kata Suji dengan wajah memerah.

"Kayaknya kakak makin suka gangguin kamu deh hahaha. Ya udah kamu pulang sana, kakak masih harus balik ke kampus. Hati-hati!" Kata Chan lalu berlari menuju kampusnya yang tak jauh dari cafe.

Suji menatap Chan yang makin menjauh dengan senyum kecil, "hati-hati juga kak." Gumamnya.

Menurut Suji, Chandra itu ngeselin. Tapi kayaknya kalau nggak ada dia, Suji nggak bakalan secepat ini lupa sama Jeka.

Iya Suji udah ngelepas Jeka walaupun sakit yang diberikan kakak itu keterlaluan. Tapi ngapain bersakit-sakit terus, kalo di depan mata udah ada yang bisa bikin bahagia terus?

----

SUSAH BANGET WOEE NENTUIN SUB JUDUL HHHHHH

neighbor | chan-sujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang