12. sisi lain

132 34 18
                                    

"Kakak ngerokok?"

Chan menatap Suji dengan ekspresi kaget, dia sangat anti merokok di hadapan wanita.

"Aーeh iniㅡ" Chan membuang puntung rokok yang tersisa ke lantai lalu menginjaknya dengan kakinya sendiri.

"ㅡduh!"

"Kak! Aduh kak sebentar aku kesana. P-password pintunya?"

"3112. Ahーsial." Kata Chan sambil mengipas-ngipas kakinya yang terbakar.

Kecil sih, tapi sakitnya itu.

"K-kak duduk dulu sini aku obatin." Kata Suji sambil membawa perlengkapan p3knya.

Chan duduk di kursi balkonnya dengan suji yang berjongkok di depannya. Gadis itu dengan telaten membersihkan luka lelaki di hadapannya. Tanpa sadar sang lelaki menatapnya sambil tersenyum kecil.

"Selesai." Gumam Suji sambil tersenyum kecil.

Tangan Chan tiba-tiba menepuk puncak kepala Suji, gadis itu mendongak.

"Makasi ya." Kata Chan tulus sambil tersenyum. Wajah Suji memerah,

'I-ini terlalu dekat.' Batinnya. Suji memalingkan wajahnya lalu bergumam 'sama-sama'.

Keduanya berdiri dari posisi sebelumnya.

"Kak a-aku balik duㅡ"

"Mau susu cokelat gak? Kakak buatin ya?" Chan memotong kalimat Suji. "Tapi kaki kakak masih sakit." Kata Suji.

"Nggak apa-apa. Udah ditutup kan lukanya? Nggak sesakit yang tadi kok. Aku buatin ya?"

Belum aja Suji menjajwab pertanyaan Chan, cowok itu langsung berjalan menjauh. Suji hanya bisa tersenyum sambil menangkup pipinya.

"Gila." Gumamnya.

--

Suji dan Chan kini menatap permandangan malam ditemani segelas susu cokelat dimasing-masing genggaman mereka.

"Ji, ada masalah ya? Cerita aja sini kayak biasanya." Kata Chan setelah lama hening.

Suji masih enggan mengalihkan pandangannya dari pemandangan malam di hadapannya menjawa sekenanya, "nggak kok. Aku nggak apa-apa."

Chan tersenyum kecil, "kamuㅡmenjauh dari kakak."

Bukan, itu bukan pertanyaan. Itu pernyataan.

Suji menoleh cepat, kini giliran Chan yang tidak memandang lawan bicaranya.

"Ke-kenapa kakak mikir gitu?"

"Lu-lupain aja, Ji. Kakak kayaknya lagi ngelantur."

"A-ah iya."

Keduanya terdiam setelah percakapan singkat tadi.

'Bego banget gue anjir kenapa ngomong kayak gitu'

"Kak, aku balik ya? Udah mau jam 10 hehe," Kata Suji, Chan menoleh lalu mengangguk. "Aku taruh gelasnya di dapur, kak."

Suji langsung pergi dari hadapan Chan, lelaki itu menghela nafasnya.

"Gila." Gumamnya lalu terkekeh.

Kayaknya beneran gila deh.g

--

Suji keluar dari kamar mandi setelah menyikat gigi dan mencuci muka. Baru saja gadis itu akan tidur, ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi pesan singkat.

Suji menghela nafas membaca pesan tersebut.

Suji menghela nafas membaca pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Kak, jangan begini.' Batinnya.

TBC

PENDEK YA? HEHEHEHE

Btw itu narasinya mau diganti ke yang lebih santai gak bahasanya?

neighbor | chan-sujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang