14. diceramahin

110 26 16
                                    

Ditunggu commentnya gaes:)

Udah seminggu sejak Suji kenalan sama Darrel, artinya udah seminggu dia selalu chattingan sama cowok itu. Bahkan beberapa kali mereka jalan bareng.

Dan udah seminggu pula Suji nggak pernah kontakan ataupun ketemu sama Chan. Chan-nya juga lagi sibuk-sibuknya di kampus.

Seperti sekarang, Chan lagi sibuk sama persiapan buat PKKMB di kampusnya. Dia bahkan nginep di kampus beberapa hari ini. Soalnya Senin depan kegiatannya udah mulai dan sekarang udah hari Kamis.

"Bang Tristan, itu notebook sama pulpennya masing masing 2 karung ya. Udah gue taruh di sekret, terus topi sama pin katanya dianter sore nanti sama kurirnya. Gue udah suruh Intan yang handle. Gue balik dulu bang, nyokap gue dateng soalnya. Duluan ya guys." Kata Chandra lalu pergi menjauh dari halaman sekret BEM.

Chandra memarkirkan mobil jaz silvernya di basement apartemen lalu berjalan menuju lift. Namun mobil yang baru saja melewatinya membuatnya diam sejenak.

"Kayak kenal." Gumamnya lalu berbalik melohat siapa yang berada di dalam mobil yang baru saja melewatinya. Mobil tersebut terlihat parkir tak jauh darinya, seorang lelaki turun dari bangku pengemudi lalu membuka pintu lainnya. Seseorang turun setelah dibukakan pintu.

"Sampe depan aja sih tadi harusnya. Ga perlu sampe basement." Terdengar orang tersetbut berbicara.

"Gak apa-apa. Nanti kamu dijahatin di depan gimana? Ak-"

"SUJI!" Teriak Chan. Dua orang tadi menoleh ke sumber suara. Salah satunya tersenyum sambil melambaikan tangan.

"Kak Chan! Makasi ya Darrel, aku naik ya. Bareng sama kak Chan kok hehehe dia tetangga aku. Bye~" katanya lalu nerlari sambil melambai ke arah Darrel.

Darrel hanya tersenyum seadanya.

"Baru pulang kak?" Tanya Suji pada Chan sambil berjalan menuju lift. Chan mengangguk, "Yang tadi.... pacar kamu?" Tanya lelaki itu.

"Oh itu Darrel kak." Kata Suji seadanya. Chan mengangguk lagi, "kamu sama dia tambah deket ya?" Tanya Chan lagi, Suji hanya tertawa lalu memukul lengan lelaki di sampingnya.

"Hahaha apaan sih kak, cuma temen aja kok." Chan menatap Suji sambil tersenyum yang tercampur lelah. "Pacar itu berawal dari teman, Ji. Bahkan berawal dari orang asing." Pintu lift terbuka sesaat setelah Chan mengakhiri kalimatnya. Lelaki itu langsung keluar dari lift meninggalkan gadis yang masih bingung dengan kalimatnya.

"Oh Chan bareng sama Suji ya pulangny-" kalimat ibu Chan terpotong. Wanita itu memandang gadis yang kini berdiri tak jauh darinya.

"Chan kenapa, Ji? Mukanya asem banget." Tanya wanita itu, Suji hanya menggeleng, "Nggak tau mah. Padahal tadi mukanya biasa aja,"

Masih ganteng kayak biasanya. Kata Suji dalam hati. "Kecapekan kali, mah. Oh iya, Suji masuk dulu mah. Mau mandi hehehehe." Lanjut Suji.

Ibunya Chan hanya tersenyum lalu mengangguk, "Mamah juga mau masuk nih, nanti kalo mau makan siang dateng aja. Biar rame." Ajaknya.

"InsyaAllah ya, mah. Ya udah Suji masuk, Assalamu'alaikum, mah." Kata Suji sopan.

"Wa'alaikumussalam, Ji," balas Ibunya Chan, "Nyesel Chan kalo nggak sama Suji. Punya anak bukannya pepet terus malah ngembekan. Berasa punya anak perawan duh." Gumama ibunya Chan sesaat Suji masuk ke dalam apartemennya.

"Chan, panggil Suji buat makan kesini gih." Tangan Chan yang sedang menyisir rambut basahnya karena wudhu terhenti, "Ngapain? Dia kayaknya udah makan sama cowoknya. Paling kalo aku ajak ditolak." Kata Chan dengan nada sedikit sewot.

Ibunya hanya tersenyum kecil mendengar anak bungsunya berbicara. "Biasa aja keleuusss. Kok sewot? Emang kenapa kalo Suji udah punya cowok? Ngerasa punya saingan?" Ibunya malah ngomporin.

"Dih apaan sih mah? Nggak kok. Aku biasa aja." Kata Chan sambil melirik kesana kemari.

"Makanya, jadi cowok tuh kasi kepastian. Percuma kamu selalu ada di samping dia terus ngasi perhatian tapi hubungan belum ada kejelasan. Malu sama anak SMP. Sepupu kamu yang baru kelas 2 SMP aja udah punya pacar, kamu kapan?"

"Iya iya ini Chan telfon-in Sujinya. Mamah ngomong makin ngelantur ah." Kata Chan sambil berbalik menuju kamarnya.

"Dasar cowok." Kata ibunya sambil menahan tawa.

Sekarang ketauan kan berisik sama cerewetnya Chan asalnya darimana :)

tbc

Lama banget ye hehehehe
Apakabs???
Chapter ini gaasik ye? Maklum udh lama ga ngetik:")


Kalo aku buat rp ig anak neighbor gimana?

neighbor | chan-sujiWhere stories live. Discover now