Cafe

129 45 46
                                    

Motor Vandro berhenti disebuah Cafe bernama BRAND CAFE, salah satu Cafe terkenal di daerah bilangan Jakarta.

Bella pun heran kenapa Vandro mengajaknya ke Cafe yang dibilang mahal itu.

"Kita mau ngapain kesini, Kak? Tanya Bella pada Vandro.

"Mau ngamen. Ya mau makan lah, lo ini apa-apa aja." Jawab Vandro sambil mengacak-acak rambut Bella. Bella hanya tersipu malu saja.

Pipi Bella kek kepiting rebus sekarang. Biar gak ketauan Vandro, dia tutupi pake kedua tangannya.

***

"Gimana makannya? Enak kan?" Tanya Vandro setelah menghabiskan makannya.

"Banget, Kak." Ucap Bella sambil mengaduk-aduk minuman dihadapannya lalu meminumnya.

"Lo seneng kan?" Tanya Vandro lagi.

Bella pun merasa aneh dengan pertanyaan yang di lontarkan Vandro. Maksudnya itu apa ya??

"Iya seneng, kan dapet makanan gratis." Cengir Bella lalu.

"Ya bagus kalo lo seneng." Kata Vandro lalu.

Bella penasaran dengan setiap kata-kata Vandro. Untuk mengungkapkan semua itu Bella harus bertindak.

"Btw kok Kakak tiba-tiba jadi aneh gini, ada apa?"

"Hah? Aneh gimana coba?" Tanya Vandro balik.

"Ya aneh aja tiba-tiba ajak gw kesini, terus dari tadi perkataan kakak aneh, seakan akan ada sesuatu gitu sama gw. Cerita dong, Kak ada apa!" Ujar Bella lalu.

Vandro diam saja.

"Oh gitu, yaudah kalo gak mau cerita, gapapa." Ucap Bella sambil tersenyum simpul.

"Gw cuma mau nebus kesalahan gw sama lo aja kok." Kata Vandro sambil menatap Bella. Yang ditatap langsung terdiam.

Hening beberapa detik.

"Soal itu?" Tanya Bella yang hanya di jawab dengan anggukan saja oleh Vandro.

"Yaelah Kak, sans aja kali. Lagian juga kakak udah telpon kan waktu itu bilang ada acara mendadak." Jelas Bella.

"Ya tapi kan sama aja gw ngelakuin kesalahan dengan ninggalin lo, ngebiarin lo nungguin gw d parkiran, gak bilang dulu sama lo. Gw salah sama lo, maafin gw ya." Ucap Vandro dengan tatapan mata sendu.

Bella menjadi merasa larut dalam perasaan Vandro. Reflek, Bella langsung meraih tangan Vandro dan mencoba menyalurkan energi nya.

"Kakak gak salah kok, jadi jangan merasa bersalah gitu sama gw. Kalo gitu gw juga jadi ngerasa bersalah dong karena ngebuat kakak jadi begini. Udah ya jangan dipikirin lagi." Ucap Bella lembut yang tangannya masih dalam posisi memegang tangan Vandro.

Vandro pun tersenyum setelah mendengar perkataan Bella.

Bella yang tersadar kalo tangannya memegang tangan Vandro pun langsung melepaskannya. Dan Bella salting dibuatnya.

"Mmm--a---Makasih buat traktirannya, makasih buat semuanya. Gw seneng banget bisa makan berdua sama lo, sekali lagi makasih ya, Kak." Ucap Bella lalu sambil tersenyum.

"Iya sama-sama, Manis." Kata Vandro

"Manis?" Ucap Bella dengan ekspresi dongo nya.

"Lo kan manis, makanya gw panggil manis. Boleh kan?" Tanya Vandro kemudian.

Bella bingung mau jawab apa kini. Tapi akhirnya dia menjawab dan memperbolehkan Vandro memanggil dirinya manis.

Tiba-tiba ponsel Bella menyala menandakan notifikasi masuk. Dilihat layar ponselnya, dan ternyata pesan masuk dari Naufal.

PERCAYALAH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang