20

1.3K 105 1
                                    

Dia hadiah DOORPRIZE wkwk 😂😂

do not cry
_____

Aku dan Bintang memutuskan langsung pergi ke taman tempat janjian antara mereka dan Langit. Saat aku turun dari mobil, aku melihat Langit duduk di salah satu bangku taman.

"Niat banget sih ni orang!"

Aku refleks memegang tangan Bintang, karena saat ini entah mengapa aku sangat membutuhkannya.

"Gue seneng lo dateng"

"To the point aja"

Mata Langit menatap kearah Bintang, sepertinya dia menyuruh Bintang pergi dari tempat ini dan membiarkan waktu mereka berdua. Aku yang tau kode itu, langsung memegang erat tangan Bintang, dan membuat Bintang mematung di sampingku.

"Lan gue butuh waktu berdua"

"Gak"

"Lan aku tunggu di mobilya"

"Gamau, lo disini aja"

"Kali ini aja, nanti aku nemenin kamu terus kok"

Aku menginjak sepatu Bintang, tapi dia malah menutup mulutnya untuk tidak menjerit.

"Yaudah, tungguin jangan ninggalin"

"Iya siap"

Lalu Bintang pergi. Kini hanya ada aku dan Langit disini. Kami saling berdiam diri.

"Lo mau ngomong apa?"

"Sebenarnya gue itu lagi gak sadar Lan saat gue lakuin hal itu. Gue gak tau kenapa gue bisa lakuin itu. Yang gue tau malem itu di rumah gue sendiri, dan gue mabuk. Dan saat itu juga Mentari pulang dari Kanada, tapi dia malah pulang ke rumah gue, saat itu juga pikiran gue terus tertuju sama dia, karena jujur dulu gue sangat mencintai dia jauh sebelum gue kenal lo"

Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Aku sangat mencintainya, satu sisi aku sakit.

"Terus kalau lo cinta banget sama dia, kenapa lo jadiin gue cewek lo!"

"Waktu itu gue berusaha ngelupain dia dan gak akan berharap lagi sama dia, dan gue jatuh cinta kedua kalinya saat gue ketemu lo. Gue pikir lo emang bukan cinta pertama gue, tapi gue harap lo cinta terakhir gue, tapi gue bodoh, bodoh dengan ngehancurin semuanya"

"Udah Langit, ini udah terjadi. Dan gue yakin takdir gak pernah salah. Mungkin takdir lo adalah Mentari, bukan gue. Dan gue ikhlas"

"Lan" Langit memegang kedua tanganku.

"Apa?"

"Jujur gue masih suka sama lo, dan sekarang hati gue bener bener terpaku sama lo. Gue gak tau apa gue sanggup hidup sama cewek yang gak gue cinta lagi"

"Lo jalanin aja, dan berusaha mengembalikan cinta lo yang pernah hilang ke Mentari. Gue yakin seiring berjalannya waktu, lo pasti bisa mencintai dia lagi"

Aku mengatakan itu dengan suara yang serak, aku tau perasaan Langit sekarang tapi aku juga mau Langit seperti seorang lelaki yang bertanggung jawab atas perbuatannya.

Antara Bulan & LangitWhere stories live. Discover now