22

1.3K 102 1
                                    

_____

Sebelum ke acara promnite, aku diajak Bintang ke rumahnya. Karena mamahnya ingin bertemu, padahal aku gugup sekali saat ini.

"Kamu jangan gugup gitu dong, kan camer tuh"

"Apaan sih, enggak gue gak gugup"

"Yaelah boong banget"

Disaat seperti ini Bintang malah bersikap seperti itu, tidak lama kemudian kami sampai di depan rumah Bintang, rumah yang berlantai dua.

Kami masuk ke dalam, dan melihat suasana sangat sepi, tapi membuat nyaman. Ruangannya sejuk, dan bagus.

"Bulan"

Suara itu membuat aku dan Bintang menoleh secara bersamaan ke sumber suara. Kulihat wanita paruh baya datang dengan membawa nampan yang diatasnya ada beberapa minuman.

"Assalamualaikum tante"

"Waalaikumsalam, tante kangen kamu"

Mamahnya Bintang langsung memelukku setelah menyimpan nampan itu. Rasanya aku pernah mendapat pelukan ini, tapi entah kapan.

"Yaudah mah, Bintang ganti baju dulu ya. Soalnya mau ke acara Bulan"

"Iya, mamah juga mau ngobrol dulu sama Bulan"

Bintang pun pergi. Rasanya saat ini hatiku tak tentu, jantung berdegup kencang, dan wajah mulai naik suhu.

"Sini duduk, tante mau ngobrol ngobrol sama kamu"

"Iya tante"

"Kayanya kamu lupa ya sama tante"

"Iya mungkin, soalnya kan belum ketemu lagi"

"Pantas saja kamu lupa, tante jadi ingat saat kami sekeluarga mau pindah ke Kanada, kamu itu sempat merengek minta ikut"

Aku tersenyum cengir.

"Kamu itu tidak bisa  lepas loh dulu sama Bintang, sama tante juga sih"

Sekarang aku memang yakin, Bintang adalah bagian dari hidupku dulu. Pantas saja sebelum aku ketemu Langit, aku ngerasa ada yang hilang.

"Iya tante"

"Kamu makin cantik ya, pangling tante liatnya"

"Hehe tante bisa aja"

"Kamu mau kan nikah sama Bintang?"

Pertanyaan yang satu ini SKAKMAT aku tidak tahu harus menjawab apa. Rasanya gugup, sangat sangat gugup.

"Eh.."

"Bulan ayo"

Hatiku sekarang lega karena tiba tiba Bintang datang, dia penyelamat nyawaku saat ini wkwk.

"Kalian mau berangkat sekarang? Bukannya acaranya malam?"

"Iya mah malem, tapi Bulan kan belum siap siap"

Antara Bulan & LangitWhere stories live. Discover now