8. Jadi Rindu

147 7 1
                                    

Rasa lelah , pegal , ngantuk menjadi satu ditubuh Vita dan Angel. Tidak bisa masuk ke kelas untuk mengikuti jam pelajaran , padahal hari ini semua murid kelas XI IPA-3 bakal ada Ulangan Harian Matematika. Mungkin bagi murid lain , dihukum saat ingin ada Ulangan itu menyenangkan , karna terhindar dari gejala Ulangan Harian. Tapi tidak bagi Angel dan Vita , yang telah belajar habis-habisan mengahafal rumus.

"Welll.....aaa posisi duduknya yang benar nak." Suara Bu Sella , yang memang mengajar bidang Matematika membuat Wella yang memanggil Felly untuk meminta contekan terhenti. "Iyaaa bu..." sahutnya , sambil membenarkan posisi duduknya seperti semula.

"Oke 30 menit lagi!" Lagi-lagi ucapan itu terlontar dari mulut Bu Sella. Membuat spesies yang sedang mengerjakan soal Mematikan panik. Sahut menyahut memberi contekan. Lempar-melempar kertas contekan pun terjadi. Bu Sella yang sedang berniat Puasa Senin-kamis tidak bisa marah. Tetapi hanya diam dan mencatat nama-nama yang kelihatan sedang menyontek.

"Woy felly!! No 30 dong!! 1 lagi." Pinta Wella panik.
"A"
"Oke... Selesai gua... Pinter kan??" Tanyanya pada felly yang ada didepannya.
"Ya in biar seneng."

Waktu semakin cepat. Kini bel pulang berbunyi , seluruh siswa dan siswi SMA TUNAS PRESTASI berlarian untuk mencapai parkiran terlebih dahulu. Agar tidak desak-desakan saat keluar dari parkiran.

"Lang , gue ke Angel dulu ya. Lo duluan aja ke parkiran." Ucap Raihan , sambil menepuk pundak Gilang. Dan diberi anggukan oleh Gilang. "Sip."

"Capek ngel?" Tanya Vita yang menemani Angel menunggu Raihan di Kantin sekolahnya. Ditemani air mineral dingin yang ada diatas Meja kantin. "Iya , gue capek bangeeettt." Sahutnya , sambil memanjangkan tangannya , dan menekuknya hingga berbentuk seperti huruf V jika dilihat dari arah samping.

"Ayo ngel pulang." Ucap Raihan yang menghampiri Angel. Sontak Angel mengambil Tas ransel nya , dan memakainya dengan benar. Kemudian berdiri , menandakan dirinya menyetujui ajakan itu. "Yaudah ngel, han. Gue keluar ya takut ojeknya udah gak ada." Ucap Vita , disusul anggukan oleh Angel dan Raihan.

🔥

"Pak ojek pak."
"Yah , neng telat. Udah Ibu itu duluan." Sahut tukang ojek , sambil menunjuk sosok Bu Sella yang akan menyebrang. Dan diberi anggukan oleh Vita.
"Yaudah pak. Makasih."
"Iya neng."

Jam yang melingkar diatas tangannya menunjukan pukul 16.30. Tidak akan ada Angkot atau pun bajaj lewat didaerah ini. Sebenarnya jika tadi ia tidak menunggu Raihan , mungkin ia akan mendapat Gojek untuk sampai ke rumah. Tapi berhubung Batrenya lowbatt dan Angkot tidak ada yang muncul satupun. Putusan yang terbaik adalah Jalan.

"Bismillah deh gue jalan. Lewat jalan raya aja biar ramean dikit." Ucapnya , sambil mulai melangkah menuju jalan yang memang lebih jauh untuk sampai kerumahnya dengan jalan kaki. Dibanding Jalan tikus yang lumayan cepat untuk sampai dirumahnya. Tapi jika dia lewat Jalan tikus lagi , namanya dia mencari MATI.

Tidak terasa kini Vita berada di pertengahan jalan. Kakinya lumayan pegal , rasanya Vita ingin cepat-cepat tiduran dikasur miliknya. Seandainya ada temannya yang memberi tumpangan , itu adalah yang Vita harapkan sekarang. Namun tidak mungkin harapan itu terjadi , bahwasannya di sekolah sudah sepi , hanya tersisa guru-guru yang sibuk akan laptopnya. Dan staff TU yang setia diruangannya.

Namun takdir tidak ada yang dapat mengubah. Lampu motor yang menyorot dijalanan kini terhenti didekatnya. Ninja Hitam , yang pernah ditumpanginya kini berada didekatnya. Bersama sang pemilik yang setia diatas tubuh sang motor.

"Ayo naik. Gak usah malu-malu kucing. Kan kamu manusia." Ucapnya sambil memberikan Kode untuk Vita agar mau menerima tumpangannya. "I--ya" Sahutnya , sambil mulai naik keatas Ninja Hitam milik Gilang. "Udah??" Tanya Gilang. "Udah." Sahutnya , dan diberi anggukan oleh Gilang. Bahwa motor segera dijalankan.

"Vit , kejebak macet. Gak papah?" Tanya Gilang , sambil menatap Vita dari kaca Spion miliknya. "Gak papah. Nanti juga hilang kok macetnya." Sahutnya , tetapi tidak direspon oleh Gilang. Justru Gilang mulai Mepet-memepet kendaraan yang ada didepannya. Al-hasil Vita yang ketakutan memeluk pinggang yang dibatasi oleh Tas ransel milik Gilang. Seulas senyum dibibir Gilang , kini memancar ke udara. Dan dilajutkannya kegiatan yang bisa dibilang Balap membalap kendaraan didepannya. Pelukan erat yang kini melingkar dibagian perutnya.

"Huh... Akhirnya sampe juga." Ucap Vita , sambil turun dari motor yang membuat jantungnya hampir copot. "Kenapa?? Takut?? Hahahah." Ledek Gilang. "Lo tuh kalau naik motor jangan begitu. Bahaya. Kalau kecelakaan kan lo juga yang sakit." Tidak sengaja kata-kata itu terlontar dibibir Vita. Vita kini berdebat pada bibirnya sendiri , kenapa harus mengatakan hal yang sedang diungkap dihatinya?!. "Akhirnya udah ada yang perhatian sama gua. Yaudah gua balik ya , salam buat mertua." Perkataan Gilang yang tidak sedikitpun dimasukan ke hati oleh Vita. "Hmm.." Sahutnya.

Detikkan alarm terdengar keras dikamar Gilang. Gilang kini hanya tiduran diatas kasur miliknya , dan menatap kosong langit-langit kamarnya. Tiba-tiba tatapan itu buyar , karna terdengar suara bentakan seseorang diluar rumahnya. Dengan cepat Gilang mulai berlari dan menuruni anak tangga dengan cepat , dilihatnya Mamah dan Papahnya tengah berdebat tentang suatu hal. Gilang yang tidak ingin ikut campur masalah orang tua , kini kembali menuju kamarnya.

🔥

Doni
Online terus lo dari tadi.

Vita yang sedari tadi , hanya melihat status Whatshapp kontak yang ada di handphonenya. Langsung menekan notif chat dari sahabatnya yang ada di London itu.

Vita💞
Eh... Wkwkwk tau-tau an aja lo.

Doni
Nunggu chat DOI yang gk peka × y😂

Vita💞
Elo itu mah don😂 yauda gua mau lanjut tugas.

Doni
Ok.

Vita yang terpaksa berbohong pada Doni , sebenarnya dia tidak ada tugas apapun malam ini. Biasanya setiap malam dia bakal mendengarkan Gilang VN tentang gombalan-gombalan mautnya. Tapi malam ini enggak ada satu notif muncul dari Gilang , setiap dilihat kontak whatshapp milik Gilang yang tertera adalah Terakhir dilihat kemarin.

"ih..  Kok gue jadi Rindu!! Gak gak gak!! Gak mungkin😞" Ucap dirinya , seakan akan menasehati dirinya sendiri.

"Udah ah !! Mendingan gue tidur." Sambil mematikan lampu tidur yang ada disampingnya.






"Rindu datangnya tiba-tiba. Beda sama menstruasi datengnya pake tanggal."~Vita✨

FromTheEyesWhere stories live. Discover now