12. END

205 3 0
                                    

"Vit , anterin gue ke UKS sebentar." Kata Kevin. Sambil menarik Vita. Yang baru saja memasuki kelas.

"Ngapain si vin?? Emangnya lo ada luka??"
"Udah ayo , gak usah banyak tanya."

"Ihhh kevin , nanti kalau Gilang liat gimana?!" Ucapnya panik. Mencoba melepaskan tarikan tangan Kevin. Tapi tetap tidak bisa dilepaskan. Dan akhirnya kini mereka telah berada didalam ruangan UKS.

"Tau ini namanya apa??" Kata Kevin , sambil menunjukan benda pereda luka merah. "Obat merah." Sahut Vita bete.

"Yaudah , tolong obatin nih. Jidat gue abis dicium sama Mbok Darmi. Jadi begini." Ucap Kevin sambil menjulurkan Obat merah , beserta kapas dan hansaplast. "Gak!! Nanti kalau Gilang liat bisa besar urusannya." Ucap Vita.

Tiba-tiba Pintu UKS terbuka. Menampilkan sosok Gilang , yang berdiri tegak dengan tas ransel miliknya. Tidak lupa disamping kanan dan kirinya , yaitu Raihan dan Toto.

"Ohhh!! Jadi begini. Ok!" Kata Gilang. Sambil membalikan kembali badannya. Dan mulai berjalan meninggalkan ruangan UKS itu. "Lang tunggu!!!" Kata Vita. Namun Kevin kembali menahan tangan Vita. Agar tidak mengejar Gilang. "Udah puas lo!! Udah hancurin hubungan gue sama Gilang!! PUAS!!" Ucap Vita. Sambil menangis karna hatinya sangat hancur. Dan lari meninggalkan ruang UKS itu.

"Eh lang. Akting lu sama si Kevin keren banget anjay..... Kayaknya suprise buat Vita lebih wow nih lang. Uhhhh bebep aqoh keren." Kata Toto. Sambil mencubit pipi Gilang. Seakan-akan mereka berdua adalah sepasang kekasih.

"Apaan si lo. Jijik gue. Udah mending kita ke kantin aja. Nanti kalau si Kevin nyariin kasian." Ajak Gilang. "Hahaha iya." Sahut Raihan.

"Eh lang. Vita marah banget anjir ama gua." Kata Kevin. "Gak papah , selau ae. Besok malem juga udah selesai." Sahut Gilang. "Seirus gak papah??" Tanya Kevin. "Iya selau."

London City~

"Eh tunggu ngel!!" Kata Doni. Dan membuat langkah Angel terhenti. "Why??" Tanya Angel. "Lo mau langsung kirim paket ke Jakarta kan??" Tanya nya.

"Iya , kenapa emang??"
"Gue ikut. Sekalian mau ngirim juga buat sahabat gue."
"Oh..ok."

"Taxi..." Ucap Angel. Sambil melambaikan tangannya kepada kendaraan yang akan ditumpanginya itu. Dengan cepat kendaraan itu berhenti didekat posisi dirinya dan Doni.

Tumpukan paket-paket yang telah siap untuk dikirim ke alamat yang tertera untuk sang penerima. Begitupun Angel dan Doni , yang kini sedang mendata alamat yang dituju , serta siapa penerimanya.

"Who is name your friend??" Tanya seorang yang tengah melayani Angel ditempat paket itu.
"Ouh... Vita." Sahut Angel.
"Ok.. Finish." Jawab seorang yang melayani Angel.
"Thanks."
"Okey."

Angel mulai bangkit dari kursi pelayanan itu. Dan yang menduduki kursi tersebut kini adalah Doni. Karna memang hanya ada satu pelayanan. Jadi harus sabar untuk mengantri.

"Udah Don??" Tanya Angel pada Doni. Yang datang menghampirinya. "Udah. Eh , ngel."

"Hmm."
"Kok nama sahabat lo sama kayak sahabat gue?" Tanya Doni. "M--mmaksud lo Vita?" Jawab Angel meyakinkan.

"Iya Vita. Jangan-jangan satu orang yang sama lagi!" Sahut Doni. "Nih bentar gue ada fotonya." Kata Angel sambil membuka tas kecil miliknya. Dan mengambil sebuah handphone , untuk menunjukan wajah Vita yang dimaksud oleh Doni.

"NAH!!! DIA!! SAHABAT KECIL GUE!! Dulu dia tinggal disini ngel. Tapi pas umur berapa gitu , dia pindah ke indonesia. Rumah neneknya deket rumah gue. Malah kalau dibilang gue sama dia itu kayak saudara." Penjelasan Doni P×L.

"Udah?"
"Apanya ngel??"
"Jelasinnya. Kayak rumus persegi panjang lo , jelasin gituan doang."
"Heheh maklum ngel. Maap dah."
"Yaudah ayo balik."

Jakarta~

Matahari mulai menyinari dunia. Seluruh siswa SMA Tunas Prestasi , kini sedang melakukan acara Pentas Seni. Tidak dengan mengundang artis untuk mengisi pentas ini. Tetapi dengan sumbangan bakat siswa-siswi yang bertalenta. Tidak kane , jika Pentas Seni tidak ada band. Di SMA ini , band nya diambil dari anak-anak yang mengikuti eskul band.

"Anjayyy lang. Si rehan keren juga maen drumnya." Kata Toto. "Yaiyalah temen gua." Sahut Gilang.

Band membawakan lagu kangen - Dewa 19 membuat semua siswa berkumpul. Menikmati acara ini. Dan bernyanyi bersama. Tapi satu sosok yang tidak dilihat oleh Gilang dari acara mulai , dan sampai mau berakhir. Yaitu Vita.

"Vin. Vita mana?" Tanya Gilang pada Kevin. Yang saat itu berada disampingnya. "Gak masuk lang. Sorri gua lupa bilangin. Melepas semua kerinduan..." Jawab Kevin. Sambil melanjutkan nyanyi nya.

"Telfon aja lang." Kata Toto.
"Yaudah gue ke toilet dulu." Sahut Gilang. Diberi anggukan oleh Toto.

Sebenarnya hari ini Vita ingin sekali menyaksikan Pentas Seni disekolahnya. Namun disisi lain , Vita sedang tidak enak badan. Mungkin karna terlalu memikirkan Gilang. Karna sudah beberapa hari Vita dan Gilang tidak berkomunikasi. Baik secara langsung atau lewat media telfon.

"Vit.. Ada paket nih."
"Paket?? Dari siapa bu??"
"Lihat aja coba. Ibu mau masak buat makan nanti."
"Oke bu."

Tiba tiba Vita membaca nama pengirim. Tertera nama Angel disebuah paket kotak besar itu. Dan dilihatnya paket kedua yang menampilkan nama Doni.

"Lah kok mereka satu alamat?? Ohh... Mungkin disana mereka saling kenal kali ya." Katanya sendiri. Sambil membuka isi paket tersebut.

Bukannya tertuju pada isi kado tersebut. Justru malah Vita lebih memilih isi surat yang ada di dalam kado Angel dan juga Doni. Vita sangat senang sekali , karna dua sahabatnya slalu ingat dengannya.

"Shut.. Toto jangan berisik. Ntar kalo bebep gua tau lu gua geplak!" Kata Gilang.

Ya.. Mereka kini berada didepan rumah Vita. Secara diam-diam. Karna ingin memberikan surprise pada Vita.

"Nah.. Sekarang lo Vin. Lo getok rumah si Vita. Abis itu kan pasti Vita badmood karna yang dateng itu lo bukan si Gilang. Oke?" Kata Raihan.
"Iya bang."
"Yaudah GC lu. Lilinnya udah mau abis nih."
"Iya."

Terdengar suara ketukan pintu. Vita yang kini sedang menikmati makan malam bersama keluarganya. Tiba-tiba memutuskan untuk berjalan membuka pintu rumahnya.

"Hati-hati Vit. Kamu masih belum sembuh total." Ucap Ibunya khawatir Vita tidak kuat berjalan.
"Iya bu."

Tiba-tiba Vita membuka Pintu dan melihat sosok Kevin yang berada didepan wajahnya.

"Ngapain lo kesini?! Mending lo pulang! Awas pintunya gue mau tutup!!." Katanya sambil mendorong tubuh Kevin.
"Segitu bencinya sama gue?? Maafin lah.."
"Orang kayak lo dimaafin?? Ogah!"
"Pleaseee vit..."
"Gak!"

Tiba tiba Gilang datang dari belakang pohon didepan rumah Vita. Dengan membawa kue tart yang dihias dengan kata kata ucapan. Disusul Raihan dan Toto yang membawa terompet dan memakai topi ulang tahun kerucut diatas kepalanya.

"Happy birthday My babyyy.." Ucap Gilang. Sambil mengisyaratkan Vita untuk meniup lilin itu. Dan Vita mulai menghapus air matanya karna tidak menyangka mereka semua yelah merencanakan untuk kejutan ultahnya.

Sebelum Vita meniup , tidak lupa Vita meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendengar semua keinginannya. Dan setelah meniup Vita langsung memeluk tubuh Gilang. Sosok yang paling mengerti dirinya. Tetapi tetaplah Ayah dan Ibunya yang lebih mengertikan dirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FromTheEyesWhere stories live. Discover now