My Luna Wizard

Chapter 7

"Lica, aku ijin ke dapur dulu, ya." pinta Meta sembari berjalan ke arah luar, sedangkan Lilie ia hanya mengangguk enggan pergi meninggalkan kasurnya.

"Bertemu meta lumayan mengobati rasa kesalku." batin Lilie berupaya sedikit senang.

"Kenapa Meta tinggal di sini??" Lilie mulai berceloteh sendirian, kini ia nampak segar, "Bahkan dia menjadi Maid??" tanya Lilie dalam hati, ia cukup penasaran dengan apa yang terjadi pada Meta.

"Apakah Meta jadi tawanan bangsa serigala pada bangsa wizard." batin Lilie mengira-ngira.

Setelah selesai makan, Lilie segera tidur untuk memasuki dunia mimpi.

••••♥••••

"Lilie sakit??" Rayyan cukup gelisah saat mendengar hal tersebut.

"Bukan kah Wizard tidak mudah sakit" batin Rayyan, entah angin darimana ia lebih banyak kepikiran Lilie daripada Fina.

Rayyan pun me-midlink Roy (wolfnya Rayyan), "Chris, apakah aku ini mate yang buruk?" tanyaku pada Roy. "Tidak juga bagiku Ray, perlakuanmu itu sudah terpantas pada wizard, aku memang menyukai bau mate, tapi aku membenci bau wizard pada tubuhnya." ujar Chris, lalu Rayyan memutuskan midlink sepihak.

Rayyan mengusap rambutnya dengan kasar, apakah Rayyan sudah mulai menyukai Lilie, kenapa matenya harus wizard, kenapa tidak vampir saja, kenapa matenya harus wizard yang lemah, ia terus memprotes takdir yang ditakdirkan Moon Goddess padanya.

••••♥••••

"Muntah cairan coklat ini lagi." Lilie mengerucutkan bibirnya karena muntah cairan yang berwarna coklat lagi, kenapa ia tak memuntahkan cairan warna merah muda saja.

"Apakah aku merindukan rumahku yang berwarna coklat." tanya Lilie pada diri nya sendiri, pertanyaan tersebut sangatlah konyol sehingga ia terbatuk-batuk karena kebanyakan tertawa.

"Kamu bukan merindukan rumah, tapi kamu sakit, Lic." jawab Meta lembut, ia baru saja memasuki kamar Lilie.

"Sepertinya aku besok harus pulang ke rumah." ujar Lilie dengan gaya semangat ala anak TK.

"Kamu harus minta ijin pada Alpha." pinta Meta, Lilie hanya ber-oh ria.

••••♥••••

Kini saatnya untuk sarapan, mereka semua sudah tiba di kursi masing masing.

"Alpha." panggil Lilie pelan, namun tetap terdengar Rayyan.

"Ya, ada apa?" tanya Rayyan pada Lilie dengan wajah datar, hal itu membuat nyali Lilie memudar.

"Aku ingin pulang kerumah ku, bisakah kalian akan membebaskan ku?" pinta Lilie dengan sedikit keberanian.

"Tidak boleh." balas Rayyan dengan tatapan yang teramat datar.

"Tapi aku tidak bisa meninggalkan rumahku lebih lama." keluh Lilie.

"Bodo." sahut Rayyan dengan ketus.

Lilie terlihat sedih, wajahnya kian memucat dengan seiring waktu.

"Aaiya, bagaimana kalau aku akan menemani mu pergi ke rumah mu, kita akan hanya berkunjung, nanti kita akan kembali ke sini, dan juga kita akan berkunjung ke rumah ku"
Gita yang agak tidak enak hati pun merasa kasihan kepada Lilie.

"Terserah." ujar Rayyan, Lilie tersenyum mendengar dibolehkan berkunjung kerumahnya, tempat ia dibesarkan orang tuanya, meski hanya berkunjung, ia tak apa-apa.

Rayyan tersenyum kecut melihat Lilie tersenyum bahagia.

••••♥••••

Lilie tiba di hutan yang sangat lebat ditemani Gita, Lilie berhenti setelah melihat pohon kenanga, Lilie mulai membacakan mantra, Rumah Lilie bisa terlihat, Gita yang melihat hal itu hanya dapat berdecak kagum.

Lilie menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Aku sudah lama tidak kemari." ujar Lilie, senyumannya pun merekah, padahal ia baru sekitar 4 hari meninggalkan rumahnya.

Lilie dan Gita mengelilingi rumah Lilie yang lumayan besar, namun tidak sebesar pack-house.

Mereka mengelilingi rumah Lilie, sesekali Lilie menceritakan tentang kenangan nya dirumah ini.

"Setelah ini, kita ke Rumahku, bagaimana?" tanya Gita, Lilie hanya mengangguk setuju.

Kini Lilie dan Gita akan pergi ke Rumah Gita.

Lilie dan Gita tiba di rumah Gita yaitu wilayah Vampire. Sebenarnya Gita itu anak dari Lady Vampire.

Saat Gita dan Lilie berada di kamar Gita, Perut Lilie sakit, kepala Lilie sakit, Ia ingin muntah. Namun, ia masih muntah cairan berwarna Coklat.

"Lie, aku panggilkan dokter ya?" pinta Gita

"Terserah kamu, git" balas Lilie

Setelah Diperiksa Dokter

"Teman saya sakit apa dok?" tanya Gita

"Teman anda ..."

Jumat, 1 Juni 2018
@twhite_155