Chapter 14

5.9K 254 5
                                    

Kini, di Mansion Red Light sudah penuh dengan berbagai hiasan, dan juga sudah tersaji berbagai macam makanan.

"Mah, Mamah sudah siap atau belum?" tanya Natasha dari luar kamar Lilie.

"Hampir selesai, tunggu sebentar." balas Lilie.

Lilie pun turun kebawah, ia mengggenakan gaun hitam yang ditutupi oleh jubah emas.

Nathan dan Natasha terpana melihat ibunya mengenakan pakaian itu.
Rambut putih Lilie terkurung di dalam penutup kepala jubahnya. Kulit putih bagai mayat mati di benua antartika, mata merah jambu.
Lilie sekarang terlihat seperti Vampire Bangsawan.

"Mah, Mamah cantik banget kayak Vampire Bangsawan-bangsawan gitu." Natasha mencoba memuji Ibunya.

Lilie hanya tertawa sedang, "Vampire saja bukan apalagi bangsawan."

Gita, Nathan dan Natasha tertawa pelan karena mendengar ucapan Lilie.

"Sutttts." tegur Jicko memperingati.

"Acara sebentar lagi dimulai." midlink Jicko kepada Nathan dan Natasha.

________________________________________

Selamat Datang
Para Hadirin Semuanya

Harap duduk di tempat
yang sudah disediakan

Terima Kasih

________________________________________

Gita, Jicko,Lilie, dan Double Nat
menuruni tangga dengan berbarengan. Banyak orang yang menatap kagum, namun ada juga yang menatap nanar akan haus darah.

••••♥••••

On Flashback♪

"Tolonglah kami!" ujar Gita memohon pada Evyka Claurietha.

Setelah sekian lama mencari Evyka Claurietha. Gita akhirnya dapat bertemu dengan Evyka Claurietha.

"Untuk apa kau memohon-mohon seperti itu. Aku sudah sangat lelah apabila berurusan dengan dunia."

Selama ini Evyka Claurietha tinggal di sebuah gua yang cukup sulit untuk ditemukan oleh orang lain.

"Aku mohon bantulah aku kali ini. Aku memiliki dosa karena tidak percaya pada ucapannya di masa lalu." ujar Gita mencoba membujuk Evyka.

"Dari tadi kau hanya berkata agar aku menolong dirimu. Memangnya apa yang ku tolong?" Evyka Claurietha membuka akses jalan bagi Gita.

"Benarkah begitu? Bisakah engkau membantuku agar aku bisa bertemu dengan dukun hitam?" Gita menggenggam erat tangan Evyka Claurietha.

"Kamu memintaku agar ke kuil Gurindax?" tanya Evyka dengan ekspresi terkejut.

"Aku meminta kau menghantarkanku."

"Tapi." Evyka seperti tidak yakin.

"Aku mohon. Bantulah aku kali ini." bujuk Gita.

Evyka pun mengambil kotak yang berada di atas meja, ia pun membuka isi kotak itu. Kotak itu berisi kalung, ia pun memakai kalung tersebut.

"Baiklah. Semoga perjalanan kita berhasil."

♪Off Flashback♪

"Pah, hari ini bukannya om Jicko mengundang kita untuk menghadiri sebuah acara di Mansion Red Light?" tanya Rayhan.

"Ya, kita diundang." balas Rayyan singkat.

"Siang nanti?" tanya Rayhan terlihat antusias.

"Tidak, nanti malam." balas Rayyan sambil melihat berkas-berkas yang berada di atas meja kerjanya.

"Aku ikut ya." pinta Rayhan.

"Terserah, asal kamu tidak membuat ulah yang tidak menyenangkan." ujar Rayyan.

"Siap, Alpha." ujar Rayhan dengan membungkukkan badannya.

"Entah kenapa, felling ku berkata aku harus datang ke acara penyambutan anak om Jicko." batin Rayhan.

Sekarang Rayhan sedang berlatih dengan para Warrior. Entah kenapa, Rayhan hari ini sangat ceria, bahagia, hatinya seperti berbunga-bunga.

Hari ini ia menyapa para omega dan warrior lainnya, biasanya ia dikenal dengan sosok yang dingin.

"Entah, kenapa aku hari ini sangat senang ketika mengingat wajah Natasha." batin Rayhan.

Kini sudah malam, sudah saatnya untuk Rayyan dan Rayhan pergi ke Mansion Red Light untuk menghadiri acara penyambutan Regina.

"Aduh, ini kenapa aku jadi gugup sendiri." midlink Rayhan ke Roy.

"Sepertinya akan terjadi sesuatu." balas Roy.














Selasa , 12 Juni 2018
@twhite_155

My Luna WizardWhere stories live. Discover now