Chapter 17

5.2K 250 11
                                    

Kini masalah Rayyan bertambah, Rayhan putra yang senantiasa ia sayangi ternyata bukan anak kandungnya.

Otaknya tidak dapat berhenti memikirkan masalah ini, ia kecewa kepada Fina karena berbohong kepada dirinya. Dulu Fina mengadu kalau ia hamil kepada dirinya.

♪Flash Back On♪

Lilie pun pergi ke Ruang makan, disana sudah ada, Alpha Rayyan, Fina (kekasih Rayyan), Jicko (Beta pack Blue Moon),  dan Gita Sryanti (mate Beta Jicko).

  Saat tiba di ruang makan Gita menyapa Lilie dan menyuruh Lilie untuk duduk di samping nya, karena di samping Rayyan, sudah ada Fina dan Jicko.

"Eh kamu, duduk disini." panggil Gita, Lilie pun mengangguk dan duduk di samping Gita.

"Bebbb, akuuu hamiiil." ujar Fina dengan nada manja andalannya

"Apaa?!!!" tanya Gita dengan ekspresi terkejut, tidak lupa keluar kembali dari mulutnya, air yang baru saja ia minum.

"Memangnya kenapa?" tanya Fina

"Huhhh, dasar bitch." ujar Gita dengan mempelankan suara di akhir kalimat nya.

♪Flash Back Off♪

Namun, Rayyan salah karena ia tidak bertanya kepada Fina. Apakah anak yang dikandung Fina itu anaknya?

Meski dijawab Fina, semuanya sudah terlambat. Kini lingkungan kehidupan sudah berubah.

Kenapa dia tidak memilih Lilie saja sebagai pendamping hidupnya?

Padahal Lilie sudah jelas mate-nya, pasangan yang sudah ditakdirkan Moon Goddes untuk dirinya.

Terbesit rasa kecewa pada dirinya sendiri yang egois. Namun, ia tidak boleh menyesal. Ia harus bersyukur karena mempunyai putra seperti Rayhan.

Setelah berhasil menerima kenyataan kalau Rayhan bukan anaknya. Rayyan pun memikirkan tentang Nathalie. Wanita yang ia lukai melalui hati dan batin, namun kini dia sendiri yang terluka akan hati dan batin.

Karma is real bby!

Mencoba menghibur dirinya sendiri, Rayyan pun mendatangi Danau tempat dimana ia mengklaim Lilie sebagai Mate-nya.

"Aku harap ini bukan tempat kenangan terakhir kita." lirih Rayyan.

•••♥•••

Natasha sedang sibuk menyiram tanamannya, ia menggunakan kekuatannya airnya untuk menyirami tanaman.

Setelah selesai menyiram tanaman, Natasha berjalan-jalan ke hutan dekat Mansion Red Light.

Namun, kini akhirnya ia berada di ujung tebing tempat dimana ia biasanya menikmati keindahan alam.

Natasha naik ke ayunan pohon yang ada di sana. Ia menutup kelopak matanya, menikmati hembusan angin.

Rayhan berada di hadapan Natasha, ia meniup mata Natasha.

Natasha pun membuka kelopak matanya, wajahnya yang cerah langsung berubah menjadi sebal karena kehadiran Rayhan.

"Sudah jangan marah." Rayhan mencubit pipi Natasha.

Natasha memicingkan matanya ke Rayhan, seolah berkata agar Rayhan berhenti mencubit pipinya.

Rayhan yang paham dengan maksud Natasha pun berhenti mencubit pipi Natasha.

"Aku kesini mau minta maaf karena kejadian kemarin."

"Kenapa baru sekarang? Kenapa gak dari dulu aja minta maaf ?" tanya Natasha.

"Yah gimana? Aku kan sibuk, sekarang Ayah tidak seperti dulu. Dia jadi pendiam, lagi pula auranya yang dikeluarkannya sangat mengerikan. Dan juga, Ibu ku tidak pulang ke rumah semenjak acara penyambutan Regina kemarin. Jadi, aku minta maaf karena terlambat meminta maaf." Wajah Rayhan memurung.

Memang benar, semenjak menerima beberapa kenyataan, Rayyan berubah. Ia menjadi sosok Rayyan seperti dulu, dingin dan tidak tersentuh.

Hampir lima tahun Natasha dan Rayhan selalu berjanjian untuk bertemu di ujung tebing.














Minggu, 17 Juni 2018
@twhite_155

My Luna WizardWhere stories live. Discover now