Chapter 16

5.3K 269 35
                                    

Natasha pergi meninggalkan Mansion karena tidak ingin diganggu Rayhan, ia pergi ke tepi jurang. Di sana terdapat taman kecil dan sebuah ayunan yang tergantung di pohon.

"Disini selalu tenang, aku selalu menyukainya." puji Natasha.

Rambut panjangnya tergerai, gaunnya sangat panjang sehingga menutupi kakinya. Angin malam menerpa wajahnya.

Disana tidak hanya ada Natasha, sedari tadi Rayhan sudah berada di sana karena penasaran mengapa Natasha meninggalkan Mansion.

Natasha yang menyadari ada orang yang mengikutinya. Ia pun menggunakan kekuatannya untuk membuat angin yang cukup kencang.

"Keluar saja tidak perlu bersembunyi." Rayhan pun keluar dari tempat persembunyiannya.

"Maaf." cicit Rayhan.

Alis Natasha berkerut, "Minta maaf kenapa?" Rayhan menghela nafasnya dan berkata, "Aku sudah lancang mengikuti mu sampai ke sini."

Natasha hanya diam, ia terlihat enggan menjawab ucapan Rayhan.

Rayhan mendekati Natasha, ia menyentuh pundak Natasha.

"Kamu Wizard?" tanya Rayhan.

Wajah Natasha yang awalnya cerah kini memudar. Matanya kini berwarna putih, rambutnya yang berwarna pirang berubah menjadi putih.

Tangan Natasha mengeluarkan api yang cukup besar. Api itu bertubi-tubi menyerang Rayhan. Rayhan hanya mencoba menghindar, ia tidak berani melawan. Ia takut kalau ia akan melukai Natasha.

Rayhan lengah karena mendengar suara auman dari seseorang. Api besar milik Natasha berhasil mengenai tubuhnya.

Natasha pun segera menyerang Rayhan bertubi-tubi menggunakan Api miliknya.

Rayhan yang cukup lemah pun akhirnya menggunakan Ability nya.

Rayhan mengarahkan Ability nya ke Natasha. Ability lebih kuat daripada kekuatan Natasha. Namun, Natasha berhasil menghindar dari Ability Rayhan.

Berkali-kali Rayhan mencoba mengalahkan Natasha. Dan akhirnya Ability miliknya berhasil mengenai kepala Natasha.

Natasha pun kini tidak sadarkan diri karena tidak dapat menghindar dari Ability milik Rayhan.

Rayhan pun membopong Natasha, ia membawa Natasha kembali ke Mansion Red Light.

•••♥•••

"Bravo." panggil Fina.

"Apa?" tanya Bravo, Ia pun menghampiri Fina.

"Kenapa kamu disini?" tanya Fina.

"Gita adalah saudara jauh ku." jawab Bravo dengan santai. Berbeda dengan Fina, ia terlihat kaget dan sedikit ketakutan.

"Bagaimana kalau rencana kita gagal?" tanya Fina.

"Ahh, tenang saja. Pasti tidak akan gagal." Bravo terlihat sangat santai dan tenang.

"Dasar tidak berguna." umpat Fina.

"Hei, apa maksud ucapanmu?!" bentak Bravo.

"Menurutmu?" tanya Fina.

"Apa maksudmu aku tidak berguna?" tanya Bravo.

"Kenapa kamu disini? Bagaimana kalau Rayyan mengetahui kalau kau adalah Mateku, dan bagaimana kalau dia tahu kalau Rayhan bukan anaknya akan tetapi anak kamu!!" Fina yang sedari tadi emosi pun akhirnya dapat meluapkan emosi nya.

Fina tidak menyadari kalau sedari tadi Rayyan mendengar semua pembicaraan mereka.

Namun, bukan hanya Rayyan. Lilie yang mempunyai pendengaran yang sangat tajam pun mendengar pembicaraan Fina dan Bravo.

"I'm a stupid man." batin Rayyan.

Semua perhatian mereka langsung terarah ke Rayhan yang sedang menggendong Natasha yang pingsan.

"Natasha kenapa?" tanya Nathan.

Nathan langsung mengambil alih tubuh Natasha yang berada di gendongan Rayhan.

"Sedikit masalah." jawab Rayhan.

Nathan yang menyadari kalau Rayhan tidak ingin bercerita pun tidak bertanya lagi.

"Rayhan, panggil Ibumu kita pulang sekarang." ujar Rayyan.

Rayhan pun langsung mencari Ibunya. Namun, ia tidak menemukan Ibunya di mana pun. Ia sudah mengelilingi Mansion Red light namun tetap saja tidak menemukan Ibunya.

"Yah, Mama tidak ada di sini. Aku sudah mengelilingi mansion ini, namun tidak menemukan Mama."

"Kalau begitu, lebih baik kita pulang duluan." Rayyan dan Rayhan pun kembali ke Pack Blue Moon tanpa ada Fina.

•••♥•••

Lilie menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan Natasha, Natasha pun kini mulai membaik.

"Kamu tadi kenapa?" tanya Nathan.

"Aku tadi diserang beruang hutan, lalu Rayhan membantu ku." Natasha berbohong kepada Nathan.

Merasakan detak jantung Natasha yang normal saja, Nathan pun percaya dengan ucapan Natasha.

"Kalau mau pergi itu bilang. Jangan bikin orang lain cemas, apalagi kalau sampai merepotkan orang."

"Iya aku minta maaf." Natasha menunduk ke arah lantai.














Jumat, 15 Juni 2018
@twhite_155

My Luna WizardWhere stories live. Discover now