2. Absensi

3.2K 323 10
                                    

Kuliah bersama di aula fakultas kali ini dengan pembicara salah satu alumnus terbaik universitas juga mendapat beasiswa di Manchester dan telah lulus menjadi dosen tetap di kampus Seulgi. Mr. Jin

"Selamat pagi rekan rekan"

"Pagiiiiii" serempak sahutan terdengar mengema diaula yang didominasi suara kaum hawa.

Diaula itu memang berisi sekitar 150 an mahasiswa dan mahasiswi jurusan Kedokteran Umum angkatan Seulgi yang dibagi tiga kelas, A B dan C. Tentu saja dominan kaum hawa yang antusias nya meningkat karena kuliah bersama hari ini diisi dengan narasumber dosen muda mereka. Dan tentu saja ganteng. Seulgi bahkan yakin kuliah bersama kali ini tidak akan ada teman temannya yang mengantuk karena mereka sibuk mengisi catatan dan otak mereka dengan dosen muda mereka.

"Sebelum saya memulai kuliah bersama kali ini, saya akan dibantu oleh asisten saya" ucap Jin selaku dosen mereka.

Kriett. .

Pintu aula itu terbuka dan menampakkan sosok laki laki menjulang tinggi dengan rahang tajamnya dan pahatan sempurna di wajahnya melangkahkan kakinya masuk keruangan itu. Sontak beberapa pekikan teman teman Seulgi terdengar karena keterkejutan mereka dengan sosok itu. Yaa, sosok laki laki itu adalah laki laki yang selift dengan Seulgi sebelum ke aula tadi. Sosok laki laki yang ntah Seulgi tidak mengenalnya tetapi menurut Seulgi memperhatikannya saat dilift tadi.

"Sebelumya sudah kenal dengan saya kan ?" tanya Jin kesemua audiensi di aula.

"Sudah pak" jawab serempak mahasiswa dan mahasiswi diaula.

"Kalau asisten saya ini juga sudah kenal semua kan ?" tanya Jin kembali.

"Sudahhh pak" jawab semangat dan serempak yang lagi lagi didominasi kaum hawa teman teman seangkatan Seulgi, termasuk Wendy.

Seulgi hanya terdiam tidak mengerti karena dia sama sekali tidak mengenal sosok lelaki itu. Apa dia anak baru atau anak pindahan pikir Seulgi karena dia tidak pernah melihat laki laki itu dikampusnya.

"Semangat sekali yaa"

"Oke kalau begitu, sebelum kita mulai kuliah bersama pada pagi hari ini saya akan mengabsensi kalian dulu" ucap Jin dengan senyum diwajahnya.

Deretan nama dari kelas A sudah selesai dibaca oleh Jin sambil memberi tanda ceklist untuk mahasiswa dan mahasiswi yang hadir. Untuk kelas B yaitu kelas Seulgi sedang diabsensi oleh laki laki yang diperkenalkan sebagai asisten Jin itu. Satu per satu nama disebut oleh laki laki itu.

"Kang Seulgi"

Seulgi mengangkat sebelah kanan tangannya tanda kehadirannya setelah namanya disebut oleh laki laki itu dari daftar absensi kelasnya. Sesaat netra Seulgi dan laki laki itu bertemu. Laki laki itu belum menunjukkan dia akan melanjutkan kegiatannya mengabsensi teman teman sekelas Seulgi setelah memberi ceklist di kolom kehadiran absensi nama Seulgi.

Sedetik

Dua detik

"Jadi nama lo Kang Seulgi"

"Gue Park Jimin" ucap laki laki itu.

Terlihat gelombang didahi Seulgi menunjukkan dia tidak mengerti ucapan laki laki itu.

"Gue cuman mau kenalan sama lo" ucap santai laki laki yang memperkenalkan dirinya dengan nama Park Jimin.

Seulgi semakin tidak mengerti dengan laki laki itu yang malah mengajaknya berkenalan. Sontak wajah kaget terlihat di wajah teman teman seangkatan Seulgi saat tau senior didepan mereka mengatakan hal itu ke Seulgi. Tapi sedetik kemudian ruangan itu penuh dengan tatapan horor menyelidik kearah Seulgi termasuk Wendy sahabatnya.

Laki laki itu pun hanya cuek dengan tatapan tatapan terkejut dan menyelidik seisi ruangan diarahkan kepadanya. Dia hanya melanjutkan kegiatan absensinya. Dan beralih dengan kelas selanjutnya untuk dia absen. Tetapi mata indah Seulgi malah tertuju pada laki laki yang dengan beraninya mengajak dia berkenalan didepan umum dengan tanda tanya besar dikepalanya.

Kuliah bersama sedang berlangsung kali ini topiknya cukup menarik menurut Seulgi. Karena tidak melulu soal mata kuliah tetapi kali ini membahas tentang peran PBB khususnya WHO dalam menanggulangi beberapa masalah kesehatan dan kemanusiaan diberbagai belahan negara.

Tak terasa jam makan siangpun datang dan memaksa kegiatan kuliah bersama sementara dihentikan untuk istirahat. Semua teman temannya sudah berhamburan keluar aula untuk mengambil jatah nasi kotak makan siang mereka. Kecuali Seulgi yang masih duduk ditempatnya karena dipaksa Wendy untuk diam ditempat. Karena Wendy yang akan mengambilkan jatah makan siang Seulgi, Wendy tidak mau mengambil resiko Seulgi terjatuh atau berdiri terlalu lama karena kakinya yang belum sembuh sepenuhnya

"Nih punya lo" ucap Wendy sambil menyerahkan sekotak nasi dihadapan Seulgi.

"Makasih Wendy" balas Seulgi dengan senyum yang menampilkan deretan gigi putihnya

Saat Seulgi dan Wendy sedang konsentrasi penuh dengan makan siang mereka tiba tiba ada seorang mahasiswi menghampiri mereka.

"Lo Kang Seulgi kan ?" tanya mahasiswi itu. Seulgi menoleh saat namanya disebut.

"Iya gue Kang Seulgi"

"Kenapa yaa ?" tanya Seulgi balik ke mahasiswi tadi.

"Ini ada jus jeruk buat lo" jawab mahasiswi itu dan langsung menyodorkan segelas jus jeruk dimeja Seulgi dan Wendy.

"Buat gue ?"

"Tapi sorry gue gak ngerasa pesen atau beli"  ucap Seulgi sopan dengan tatapan binggung ke arah mahasiswi itu.

"Itu dari kak Jimin"

"Dia nitip ke gue buat dikasih ke lo" jawab mahasiswi tadi.

Uhukkk, spontan Wendy yang sedang asyik mengunyah ayam goreng dimulutnya tersedak karena ucapan mahasiswi tadi.

"Dari siapa lo bilang ?" sekarang Wendy balik bertanya ke mahasiswi tadi.

"Dari kak Jimin buat Kang Seulgi"

"Gue ketemu dia didepan tadi nyuruh gue ngasih ini ke Kang Seulgi" jelas mahasiswi itu dengan menunjuk jus jeruk dihadapan Seulgi.

"Udah gue duluan yaa, mau makan siang" pamit mahasiswi tadi.

Seulgi menjadi semakin tidak mengerti tadi dia diajak kenalan sekarang sudah ada jus jeruk yang katanya diberi oleh kakak seniornya itu.

"OMG seul !" pekik Wendy.

"Gue gak salah dengerkan lo dikasih kak Jimin jus jeruk ?"

"Gak wen, nih jus jeruk nya" ucap Seulgi polos.

"ASTAGA SEUL !" kini pekikan Wendy semakin membahana bahkan teman teman yang lain sudah menoleh ke mereka. Alhasil Seulgi hanya menundukkan kepalanya minta maaf ke teman teman lainnya karena teriakan Wendy menganggu makan siang mereka.

"Lo, gak pakek teriak kenapa wen" gerutu Seulgi.

"Sorry kelepasan, gue kaget sumpah"

"Seorang Park Jimin ngasih lo jus jeruk, ini sih keajaiban dunia seul" ucap Wendy yang masih tidak percaya.

"Maksud lo ?" tanya Seulgi.

"Lo gak tau siapa Park Jimin seul ?" tanya balik Wendy ke Seulgi.

"Gak, mana gue tau"

"Gue baru masuk hari ini wen"

"Dia siapa emang ? Anak baru ? Anak pindahan ?" jawaban Seulgi malah banyak memberi pertanyaan ke Wendy soal Jimin.

"Astaga, lo emang kelamaan hibernasi makanya gak tau kak Jimin" balas Wendy dengan mengeleng gelengkan kepalanya.

"Asal lo tau kak Jimin itu . . .

🍀🍀🍀🍀🍀

SEUL'SWhere stories live. Discover now