50. Shadow

1K 132 3
                                    

Jimin menyuruh Seulgi untuk mandi dan berdandan rencananya Jimin akan mengajak Seulgi jalan jalan di taman dekat kompleks rumah Seulgi, mumpung Jimin sedang libur. Selang beberapa menit keduanya sudah siap dan Jimin mulai melajukan mobilnya ke arah taman. Suasana taman di pagi ini lumayan sepi mungkin masih banyak warga yang sibuk dengan aktivitas harian mereka dan hanya terlihat beberapa pasang lansia sedang berjalan jalan juga beberapa anak kecil dan orang tuanya bermain di sekitaran taman.

Jimin dan Seulgi duduk di salah satu bangku taman untuk menikmati suasana pagi di taman yang lumayan teduh juga udaranya bebas polusi. Jimin sibuk mengeluarkan kotak makan yang sengaja dia persiapkan untuk mengisi potongan buah apel yang dia kupas khusus untuk Seulgi. Setiap pagi Seulgi memang terbiasa mengkonsumsi buah sebelum sarapan, Jimin sangat hapal kalau Seulgi suka buah apel entah di jus atau di makan langsung. Kata Seulgi buah apel selain enak juga dapat membuat kulitnya terlihat sehat dan cantik jika dikonsumsi rutin.

Jimin menyuapkan satu potongan buah ke Seulgi, sebelum benar benar memakannya Seulgi melihat potongan buah apel yang tidak terpotong sempurna lalu tersenyum "Maaf yaa kalo motongnya gak serapi kamu" Jimin mengaruk tengkuknya yang tidak gatal karena menyadari bahwa pekerjaannya mengupas buah apel tidak serapi jika Jimin menjahit luka operasi dan itu membuat Seulgi tersenyum.

Seulgi memakan potongan buah apel yang disuapkan oleh Jimin "Ngupas buah apel aja gak jago beda yaa kalo ngengombal jago banget" ejek Seulgi pada Jimin. Jimin terkekeh mendengar ejekan istrinya "Ngombalnya kan juga ke istri sendiri kalo ke istri orang lain baru tuh beda ceritanya" Seulgi yang mendengar jawaban kocak dari Jimin tertawa, begitu pula Jimin yang ikut tertawa karena ucapannya sendiri.

Potongan buah apel yang Jimin suapkan ke Seulgi sudah habis, kali ini Seulgi dan Jimin menikmati suasana di taman. Seulgi menyenderkan kepalanya di bahu Jimin sementara Jimin merelakan bahunya menjadi bantal untuk Seulgi dan tangannya menjadi sandaran agar punggung Seulgi tidak sakit karena bersandar di besi bangku yang mereka duduki sekarang. Seulgi dan Jimin melihat beberapa anak laki laki dan perempuan yang sedang bermaim riang didepan mereka "Anak kita nanti pasti cantik kayak dia" ucap Seulgi sambil menunjuk salah satu anak perempuan yang terlihat lucu, cantik dan mengemaskan.

Jimin membelai lembut rambut Seulgi "Cantikan anak kita dong" Seulgi terkekeh mendengar jawab Jimin, begitu pula Jimin yang tersenyum membayangkan anak mereka yang nanti lahir secantik ibunya dan ditambah perpaduan dirinya. "Nanti kalo cowok dikasih nama siapa ? Kalo cewek dikasih nama siapa yang ?" tanya Seulgi yang mengajak Jimin berdiskusi tentang nama anak mereka kelak jika sudah lahir.

Jimin tidak langsung menjawab dan berfikir sejenak "Gini aja kalo yang lahir cowo, aku yang namain kalo cewe, kamu yang namain --- setuju ?" tawar Jimin pada Seulgi. Seulgi bangkit dari rebahannya di bahu Jimin dan melihat ke arah Jimin dengan semangat "Oke setuju" jawab Seulgi.

Jimin tersenyum lebar sembari mengacak gemas pucuk kepala rambut Seulgi "Nanti kamu namaim siapa ? Kalo cewek yang lahir" tanya Jimin pada Seulgi. Seulgi nampak berfikir sebelum menjawab Jimin "Aku namain siapa yaa ? ---- Em, aku namain yang ada hubungannya sama kesukaan aku pokoknya" jawab Seulgi semangat. Jimin hanya terkekeh mendengar jawaban Seulgi, Jimin bahkan belum bisa menerka apa yang dipikirkan Seulgi soal nama calon anak mereka.

Jimin lantas mengeluarkan ponselnya dan headphone lalu memasangkan headphonenya ke perut buncit Seulgi. Jimin dan Seulgi sepakat memberi alunan musik klasik untuk calon buah hati mereka, tujuannya meredam strees bagi ibu hamil juga sebagai jalan untuk berkomunikasi dengan janin atau untuk membantu perekembangan bayi. Biasanya Jimin dan Seulgi akan memutarkan alunan lagu musik klasik dari beethoven yang berjudul Love Story, Jimin mendapatkan rekomendasi lagu dari dokter kandungan kenalannya dan karena sering mendengarkan lagu itu secara tidak langsung lagu itu menjadi lagu favorit Jimin dan Seulgi bahkan Jimin atau Seulgi bisa memainkan lagu itu melalui piano dirumah mereka.

Jimin mengelus perut Seulgi seperti mengajak berkomunikasi calon buah hati mereka "Sayang, cepet gede yaa papa sama mama udah gak sabar liat kamu --- papa doain kamu sehat terus di dalem, jagain mama yaa kalo papa masih kerja, temenin mama yaa kalo papa masih sibuk --- maafin papa yaa jarang ngobrol sama kamu, papa sama mama sayang sama kamu" lalu Jimin mencium perut buncit Seulgi. Seperti mengerti apa yang diucapkan Jimin, bayi didalam kandungan Seulgi menunjukkan responnya dengan menendang perut Seulgi.

"Dia nendang" ucap Jimin semangat dengan mata berbinar, selanjutnya Seulgi dan Jimin saling tertawa lepas sambil melemparkan candaan mereka dan mengobrol tentang calon anak mereka. Dari kejauhan ada mobil sedan hitam terparkir cukup jauh dari taman tempat Jimin dan Seulgi berada, tapi sang empunya masih dapat melihat bagaimana kemesraan dan kebahagiaan yang terpacar dari Jimin dan Seulgi.

Pria itu hanya melihat dari balik kacamata hitamnya dengan tatapan datar tapi percayalah amarah sudah bergejolak di dalam hatinya. Pria itu memegang stir kemudi kuat kuat "Mungkin aku belum berhasil melenyapkan anak kamu seul tapi sebagai gantinya aku bakal lenyapin ayah dari anak kamu yang selalu jadi sumber masalah" lalu dia tersenyum sinis dan meninggalkan area itu berlalu dengan mobilnya.

🍀🍀🍀🍀

SEUL'SWhere stories live. Discover now