24. Tired

25.6K 4K 912
                                    

Aku sedang berpikir, aku mau bikin project apa setelah dominance selese.

Saran cerita yang kalian mau dong, anak sekolah yang apa gitu, kerja, kuliah, atau pengangguran hehe.


***

"dia kemari sehari sebelum nona datang. Sepertinya dia mengetahui nona akan kembali."

Arly tersenyum lembut mendengar sedikit informasi dari bibi Ahn, tangannya bergerak memberikan sebuah sapuan pelan di kepala anjing kecil yang selama ini tak pernah ditemuinya semenjak Seongwoo membuangnya.

"merindukanku ya?" Arly menggendong anjing kecil itu dengan gemas, direspon dengan jilatan oleh si anjing. Ongie kembali.

"boleh aku meminta bantuan?" sahut Arly mendekati salah satu maid di dekatnya. "tentu saja, nona." jawabnya.

"tolong bersihkan Ongie dan beri dia makan." balas Arly menyerahkan Ongie yang sepertinya tak rela terlepas dari wanita tersebut.

"baik."

"nona, Tuan sudah di meja makan."

Mendengar bibi Ahn berkata, Arly langsung menuju meja makan dan menemukan Seongwoo yang tengah duduk dengan tenang. Diikuti Arly yang mendaratkan bokongnya dalam diam.

Keduanya menyantap makanan dalam diam selama beberapa saat sampai Arly merasakan mual ketika mencium bau susu hamilnya. Namun wanita tersebut menahannya agar tidak menganggu Seongwoo.

"habiskan susumu." ucap Seongwoo setelah selesai menghabiskan makanannya, beralih mengamati Arly yang bergelagat aneh.

Wanita itu hanya menelan ludahnya kasar, ia tidak ingin membuat Seongwoo marah pagi ini dengan menolak apa yang lelaki itu suruh. Yang harus ia lakukan sekarang adalah meminum susu tersebut sampai habis.

Mata Arly bergerak melirik Seongwoo yang sedang menatapnya dengan tatapan menunggu. Tangannya sedikit bergetar ketika menyadari Seongwoo sama sekali tidak mengalihkan pandangannya.

Arly meminumnya dengan tekad kuat dan rasa takut, hingga tanpa sadar airmata wanita itu mengalir. Membuat Seongwoo mengernyit lalu menepis gelas tersebut dengan kasar, dan mendapat respon kaget dari Arly.

"aku akan menghabiskannya, Tuan. Aku..aku hanya..perutku mual." ucap Arly cepat, bersimpuh seperti seorang yang tengah memohon ampun dari sang raja.

"tidak, bukan. Aku berpikir di susu mu terdapat sesuatu yang aneh. Seperti racun mungkin, maka dari itu aku menepisnya." Seongwoo langsung menghampiri Arly dan membantunya untuk berdiri. "jangan dipaksakan jika kau tidak bisa meminumnya."

"kau menginginkan sesuatu?" tanya Seongwoo ketika merangkul Arly kemudian berjalan menuju kamar wanita tersebut.

Arly terdiam memikirkan apa yang ia inginkan, lalu menggeleng pelan. Berpikir mungkin lelaki itu akan menolaknya.

"katakan, aku tahu kau menginginkan sesuatu."

"aku ingin kau disampingku untuk sehari ini saja. Bolehkah?"

Seongwoo langsung mengangguk tanpa ragu, membuat senyum wanita itu mengembang sempurna.

"aku juga ingin berjalan-jalan." pinta si kecil.

"tidak, itu membuatmu lelah." tolak lelaki tersebut cepat.

"aku akan memberitahu jika aku lelah, aku ingin menghirup udara pagi."

Seongwoo menyipitkan matanya kearah Arly, membuat si wanita ketakutan. "lupakan, aku hanya..hanya tidak menginginkannya lagi."

Tanpa disangka Seongwoo mengecup bibir tipis wanita itu gemas, "kita akan berjalan-jalan sesuai kemauanmu. Lagipula udara pagi bagus untukmu."

Dominance ¦ Ong SeongwooWhere stories live. Discover now