chapter 26

1.9K 71 2
                                    

Martin menggebrak meja itu. "Kau ingin bercerai?" Tanya Martin. Alicia mengangguk. Hanya mereka berdua yang berada di dalam, Alicia sudah meminta agar mereka semua diluar agar dia bisa meyakinkan Martin.

"Bobby sudah datang, dan aku harus pulang." Ucap Alicia. Martin menghela nafas kasar

"Aku telah menuntut Irina." Ucap Martin. Alicia membulatkan matanya

"Dia telah dipenjara?" Tanya Alicia.

"Kelakuannya padamu sungguh kelewatan batas, aku telah mengirim rekaman CCTV ke kantor polisi. Tidak ada lagi alasan kau diancam untuk kembali." Jawab Martin, Alicia sangat senang mendengar ini. Seakan semua beban dilepas dari punggungnya. Lalu ia teringat sesuatu

"Kau bisa menemaniku kesana? Sangat tidak mungkin jika aku meninggalkan orang tuaku." Pinta Alicia.

"Aku baru saja mendapatkan sebuah tender." Jawab Martin.

"Lalu?" Tanya Alicia.

"Perusahaan itu membantuku, agar dapat menguasai Fernando Group. Aku harus bekerja siang-malam dan mendapatkan keuntungan besar, aku hampir sampai di puncak kejayaanku. Jika saja kau bisa menunggu, beberapa bulan--"

"Maaf, tapi orang tuaku sekarat, saat ini. Sekarang. Aku bahkan sudah terlambat, dan aku ingin semuamya selesai, sekarang juga." Potong Alicia.

"Setelah kau pulih, maka kau bisa pergi ke Indonesia. Dan aku akan menjemputmu, beberapa bulan setelahnya." Ucap Martin.

"Tak perlu berbelit-belit, Martin. Aku ingin tahu jawabannya sekarang, kalau kau memilihku, maka ikutlah denganku dan tinggalkan pekerjaanmu. Jika tidak maka kita selesai." Elak Alicia, ia mengeluarkan surat cerai tadi.

"Kau serius?" Tanya Martin, Alicia mengangguk. "Kau tahu, ini tender besar. Aku bahkan dapat menguasai Fernando Group dengan ini."

Air mata Alicia jatuh, ia sekarang paham jawaban Martin. "Dan kau... lebih memilih karirmu?"

Alicia menutup matanya. Ia pikir setelah Irina ditahan, Martin dapat merelakan pekerjaannya. Namun pria itu lebih mementingkan segunung uang dibandingkan dirinya.

"Tanda tangan cepat!" Suruh Alicia.

"Alice, mungkin aku bisa menjemputmu--"

"Aku ingin kau pergi denganku, namun nyatanya kau masih belum bisa mengesampingkan karirmu." Potong Alicia.

"Mengertilah, Alice. Fernando Group bukan perusahaan biasa--" ucapan Martin terpotong saat Alicia mengangkat tangannya ke depan memberi isyarat agar Martin berhenti berbicara.

"Aku tidak peduli, mau kau tanda tangan atau tidak. Kita harus berpisah." Ucap Alicia final.

***

1:00 PM

Alicia membuka matanya, ia merasa matanya sembab karena menangis. Ia menoleh kearah Angel.

"Kau sudah bangun?" Tanya Angel.

"Dimana Martin?" Tanya Alicia balik.

"Dia sedang mengurus tender itu." Jawab Angel. Alicia memutar bola matanya

'Padahal jam makan siang.' Batin Alicia.

'Tok tok'

Seorang dokter masuk. "Aku ingin memeriksa keadaan Mrs. Alicia dahulu."

Angel berdiri dan meminggirkan kursinya. Dokter itu mulai memeriksa Alicia sementara kurang lebih 5 menit.

"Kondisimu sudah baik, tetapi bekas lebam di kakimu belum sembuh. Juga ada masalah di bagian tulang betismu, kami mungkin bisa melakulan USG, anda harus tinggal selama beberapa hari lagi." Ucap dokter itu.

The Mate For The Throne HeirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang