Legenda Sang Penyihir

572 41 0
                                    

*Azura POV*

Hari keempat aku di kamar itu mempertemukanku dengan Ms. Deller. Dia menatapku dengan lembut, tersenyum, rambutnya digerai dengan telinga yang sedikit runcing. Lumayan mirip dengan telingaku. 

Dia tersenyum, "Sudah baikan, Ms. Bleu?"

Aku mengangguk. Dia segera duduk di salah satu bangku. Dia tersenyum, "Siap untuk sebuah cerita luar biasa?"

Aku kembali mengangguk. Ms. Deller memulai, "Baiklah. Menurut mata mataku, kau sudah mengetahui marga dan nama orangtuamu. Sekarang aku akan menceritakan sebuah legenda, tentang kelahiran semua penyihir dan awal dari kisah kita, para Aero-Witch yang legendaris."

Aku terperangah sejenak, "Siapa mata - matamu?"

"Ini dia." Ms. Deller bersuit dan muncul beberapa burung. Aku terperangah, mungkin dia...bisa memanggil hewan? Kalau begitu, bakatnya Animals Call? 

Dia menjelaskan, "Ini bakatku, Nature Controller. Semua Aero-Witch menguasainya. Aku, hanya bisa mengendalikan tanaman dan memanggil burung. Kau, bisa berbicara dan menguasai para hewan. Kau akan bisa menggabung denganku bila bakatmu kau kembangkan."

Aku terperangah takjub, "Aku bisa?"

"Nanti akan kuajari. Kalau kau sudah bisa, kau harus mengajariku cara membaca pikiran hewan!" kata Ms. Deller lembut. Dia mengusir para burung dan menciptakan udara, lalu mengubahnya menjadi citra hologram. 

Hologram itu mulai membentuk beberapa sosok, dan Ms. Deller bercerita, "Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis bernama Alexa. Dia menjalin hubungan dengan seorang lelaki bernama Alex. Suatu hari, tak sengaja mereka menemukan sebuah buku mantra para peri. Si peri menjelaskan tentang kesekaratan sihir, dan meminta Alexa untuk mencari apakah ada sihir di dimensi manusia. Saat Alexa membukanya, dia menjadi bisa melihat aura orang lain, yang menandakan mereka adalah penyihir. Maka dia mengumpulkan seluruh penyihir di dimensi ini, lalu menciptakan teknologi canggih dan sebuah sekolah sihir bersama Alex.

"Namun, Alex iri dengan bakat Alexa dan mencoba mencari bakatnya. Rupanya Alex cuma manusia biasa. Saat menyadarinya, dia marah dan membuat perselisihan antara manusia dan penyihir saat itu. Mereka pun bertarung dan mereka berdua mati bersama. Menyadari hal itu, beberapa penyihir yang ada saat itu membuat sebuah keluarga sihir agar bisa menjadi pemimpin. Itu adalah keluarga Bleu. Dan kita, menghasilkan Aero-Witch, demi menjaga kelangsungan di bumi dan menyembunyikan para penyihir dari pandangan manusia, supaya tidak terjadi pembakaran penyihir seperti abad pertengahan. 

"Kemudian, lahir dua orang bersaudara bernama Oriane dan Ariane dari keluarga kita. Mereka punya kekuatan berbalikan, Death and Life. Karena kekuatan mereka, mereka pun susah akur dan mereka bertengkar. Mereka juga bertarung satu sama lain untuk mengetahui siapa yang lebih kuat, Death, atau Life, meskipun Ariane sudah diberitahukan menjadi pemimpin penyihir tetap. Oriane marah karena dia sulung, tapi adiknya yang malah memimpin semua penyihir. Hal itu tidak ada gunanya. Ariane mati dibunuh Oriane, setelah memakai sisa sihirnya untuk membunuh kekasih Oriane.

"Oriane tidak menyangka dengan perbuatan adiknya Ariane, tapi semua sudah terlambat. Tanpa Ariane, dia tidak bisa menghidupkan kekasihnya. Maka dia mengutuk keluarga kita supaya akan terus menciptakan Aero-Witch yang akan mengalami perselisihan dengan klan Death, dan akan terus mati hingga akhirnya... lenyap. Mereka akan memperbudak bangsa penyihir Life. Kita ini, adalah keturunan Ariane." kata Ms. Deller sedih.

Aku terperangah. Aku dan Ms. Deller diburu? Apa masih ada harapan untuk menghentikannya? "Apa ada jalan untuk menghancurkan kutukannya?"

"Ada. Caranya susah... cinta. Kau harus mematahkan kutukannya dengan cinta. Dengan menyatakan kebenaran pada Oriane, kita masih bisa mematahkan kutukannya. Ada seorang yang dulu berteman pula dengan Oriane, tapi dia menghilang, entahlah. Dia bernama Queensha. Katanya, Queensha punya bakat Cupid Love. Siapa saja bisa menyukainya." kata Ms. Deller. 

"Ms. Deller..."

"Biarpun aku kepala sekolah, umurku baru 17 tahun. Tak apa, panggil Aria."

"Aria, apakah ada harapan kita akan menemukannya?"

Aria menggeleng, "Sayangnya tidak. Hutan belakang itu sangat berbahaya. Mungkin dia sudah mati."

Aku menunduk marah. Kenapa di waktu seperti ini aku sakit? Ini tidak adil! Aku harus sembuh! Aku melihat pibtu dibuka dan muncullah perawat, "Kata dokter, kau sudah boleh pergi. Dan ini ada kiriman."

Aku melihat sebuah kotak berisi catatan pelajaran dan buku mantra kelas Witch. Dari atas kotaknya tertulis, Yako dan Frank.

Aku tersenyum dan mengangguk, lalu berpamitan pada Aria dan pergi ke asramaku. Pulang.

Author Note

Mulai mendekati akhir, cobalah me request ya! Vomentnya juga jangan lupa, oke? Bye!!!

Magical World-The Bleu FantasyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora