𝟏𝟒║ 𝑨𝒄𝒄𝒊𝒄𝒅𝒆𝒏𝒕

6.4K 667 19
                                    

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡

━━━━━━━Ⓐ━━━━━━━

Aku menyandarkan keningku pada perut Christian yang masih memejamkan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menyandarkan keningku pada perut Christian yang masih memejamkan matanya. Beberapa jam yang lalu aku melakukan tindakan setelah melihat Christian yang terbaring lemah dan berlumuran darah. Dadanya memar, kepalanya terpaksa diperban akibat hantaman yang keras, tidak terlalu parah namun dapat berujung fatal.

Genggaman tanganku pada Christian mengerat, duniaku hampir saja runtuh berantakan saat membayangkan Christian tidak bisa diselamatkan karena keadaannya yang terlihat cukup parah. Aku masih memakai piyama yang dibalut dengan jas putih, kepalaku terasa berat karena ini sudah pukul 5 pagi dan aku belum tidur sama sekali.

Christian menabrak pembatas jalan dan membuat mobilnya terbalik, untungnya sebelum mobil miliknya terbakar, orang-orang sudah membawa keluar Christian dari mobil sehingga dompetnya masih terselamatkan meski ponselnya terbakar karena saat itu letak ponselnya berada di kursi penumpang, hingga saat ini aku belum bisa menghubungi keluarga Christian.

Kepalaku terangkat, menatap wajah Christian yang terlihat begitu pucat dan tenang. Tanganku bergerak untuk mengelus pipinya pelan. Aku menghela napasku dengan begitu berat, membawa tubuhku mendekat pada Christian agar aku bisa mengecup keningnya. Kembali duduk, aku pun menggenggam tangan Christian dengan erat saat kepalaku kembali bersandar pada perutnya, mencoba untuk tidur karena matahari mulai muncul dari tempatnya.

"Jisoo," suara seseorang memasuki pendengaranku, aku membuka mataku secara perlahan dan mendongak. Mataku langsung bertabrakan dengan mata sayu milik Christian. Dengan cepat, aku langsung bangkit dan memeriksa keadaan tubuhnya.

Christian terus menatap mataku saat aku sibuk memeriksa bagian perut dan dadanya yang sedikit memar. "Kau bodoh sekali, Christian," ujarku disela-sela pekerjaanku untuk memeriksa keadaannya. Christian hanya diam, tidak menjawab apapun.

Aku melepas stetoskop, mengalungkannya di leher lalu menatap mata Christian dengan begitu tajam. "Aku benar-benar marah denganmu," ujarku lagi, Christian mengulum bibirnya sebelum membuka suara.

ARCANEWhere stories live. Discover now