𝟏𝟓║𝑻𝒉𝒆 𝒇𝒍𝒐𝒘𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒆 𝒃𝒐𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒇𝒐𝒓 𝒉𝒊𝒎

6.7K 639 56
                                    

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝘩𝑒 𝑏𝑜𝑢𝑔𝘩𝑡 𝑓𝑜𝑟 𝘩𝑖𝑚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝐀𝐑𝐂𝐀𝐍𝐄 ┊𝑇𝘩𝑒 𝑓𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑠𝘩𝑒 𝑏𝑜𝑢𝑔𝘩𝑡 𝑓𝑜𝑟 𝘩𝑖𝑚

━━━━━━━Ⓐ━━━━━━━

Aku kembali ke rumah sakit tepat pukul 11 malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku kembali ke rumah sakit tepat pukul 11 malam. Servan mengantarku ke Apartemen karena aku ingin mengambil pakaian serta beberapa peralatan yang aku butuhkan untuk menginap di rumah sakit. Semua barang-barang yang aku bawa, aku simpan di ruanganku karena jika aku menyimpannya di ruangan Christian, laki-laki itu akan besar kepala dan berpikir aku sudah memaafkannya meskipun itu adalah kenyataannya.

Memutar knop pintu dengan hati-hati, pandanganku tertuju pada Christian yang sudah tertidur di ranjangnya. Wajahnya terlihat begitu tenang. Aku berjalan mendekat, duduk di kursi yang berada di dekat ranjangnya dan menghela napasku pelan. Bagaimana bisa aku melupakan pria ini jika aku akan terus menjaganya seperti ini?

Tanganku bergerak untuk mengelus rambut halusnya, memandangi wajah damai Christian sambil tersenyum kecil. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, aku mencintai pria menyebalkan ini. Senyumanku mengembang, teringat saat pertama kali aku bertemu dengan Christian. Bagaimana Ia memelukku saat Ia mengantarku pulang dengan pesawat pribadinya itu.

Kepalaku bersandar di perutnya saat tanganku masih menggengam tangannya dengan begitu erat, mataku masih setia pada wajahnya yang terlihat begitu pucat namun menenangkan. Tanganku mulai menggenggam tangannya yang dingin, menahan rasa nyeri yang kini memenuhi dadaku.

Christian tiba-tiba menggerakkan tubuhnya lalu matanya terbuka secara perlahan dan mulai menatapku yang mencoba untuk menjauhkan kepalaku dari perutnya serta melepaskan genggamanku. Christian mengeratkan genggaman di tanganku, menahan kepalaku dengan tangan satunya. "No, stay," bisiknya begitu pelan.

Entah sihir apa yang Christian pakai, aku tidak bisa menggerakkan badanku dan masih menyandarkan kepalaku di perutnya saat tanganku setia dengan tangan dinginnya. Aku memejamkan mataku, merasakan tangan Christian yang mengelus rambutku dengan lembut. Oh Tuhan, aku merindukan sentuhannya.

ARCANEWhere stories live. Discover now