Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara mesin mobil terdengar begitu jelas di mobil alphard berwarna silver itu. Terdengar begitu jelas karena tak ada satu pun penghuninya yang membuka suara.
Mereka lebih memilih diam, menatap keluar jendela dan berperang dengan pikiran masing-masing.
Perjalanannya masih menempuh waktu dua jam kurang. Di depan dan di belakang mobil mereka, masih ada deretan mobil lainnya.
Rombongan kelas F memenuhi jalanan kota. Perjalanan dua jam menuju desa terpencil ini akan membawa banyak jawaban.
"Ah jelek banget sih suasananya!" keluh Bobby di bangku belakang.
Tak ada yang merespon mereka mendengar tapi tak berniat untuk menjawab.
"Puter lagu kek, pakek hape gue aja ya," kata Bobby lagi sambil mengeluarkan hapenya.
Ia mencari beberapa lagu yang bisa menaikkan mood. Lalu terpilih lah satu lagu.
"Hai sayangku~"
"Nah mantep kan? Hari ini aku cantik, cantik bagai bidadari~" Bobby sendiri asik mengikuti lagunya.
Jisoo yang tak bisa menahan senyumnya menoleh ke Bobby yang sudah asik bergoyang. Sedangkan Joshua menutup wajahnya dengan jaket karena tak tahan ingin tertawa.
Bobby masih asik tak menghiraukan temannya yang sudah tak tahan ingin tertawa, lagi pula itu tujuannya kan?
"Hai sayangku~ perlakukan lah diriku—"
"SEPERTI SEORANG RATU!" teriak Jisoo dan Nayeon pada akhirnya.
Membuat Jennie dan yang lainnya tertawa.
"Nah gitu dong, kerasin Bona volumenya!" komando Bobby.
Dan dalam mobil itu keceriaan kembali, mereka tertawa dan bernyanyi. Melupakan sejenak bahwa ajal telah dekat.
"EMANG LAGI MANJHAA LAGI PENGEN DIMANJA~"
Suho dan Eunbi di persilahkan masuk ke kamar asrama Yuta. Mereka di persilahkan duduk. Taeyong dan Yuta nampak kebingungan dengan mereka yang tiba-tiba datang.
"Maksud kalian kutukan?" tanya Yuta tidak mengerti.
Taeyong berdecak pelan lalu menoleh sinis. "Gue udah pernah cerita,"
"Jadi itu beneran?!" Yuta membelalakan matanya.
Eunbi tersenyum, lalu menegakan badannya ingin bicara. Baru ia membuka mulut, Taeyong memotongnya.
