• 21

5.3K 1.1K 378
                                    

jangan minta yang seneng-seneng mulu


















Desa Andasari begitu gelap ketika mobil Taeyong masuk ke perbatasan. Tak ada lampu penerangan, hanya cahaya mobil nya yang menuntun jalan.

"Gelap banget yong," bisik Yuta. Entah kenapa ia berbisik, mungkin karena keadaan sangat sepi.

Taeyong diam dan mengiyakan ucapan Yuta dalam hati. Karena benar desa ini sangat sepi.

Bahkan hanya beberapa rumah yang berisi penerangan, sisanya? Gelap gulita. Taeyong jadi curiga dengan alamat yang diberikan Yerin.

Yuta memantau rumah-rumah, berjaga-jaga agar rumah tujuan mereka tidak terlewat.

"Udah ada keliatan Yut rumahnya?" tanya Taeyong.


Yuta diam sambil memerhatikan pagar rumah-rumah yang mereka lewati. Mereka sudah masuk sangat dalam ke dalam desa ini.

"No 17.. 16... 15... AH ITU YONG!" seru Yuta sambil menunjuk rumah di pojok desa.

Karena tepat di sebelahnya adalah perbatasan desa Andasari dengan daerah lain.

Taeyong memarkirkan mobilnya di seberang rumah itu. Entah kenapa, tapi ia punya feeling tak bagus jika ia memarkirkan tepat depan rumah itu.

"Yong.. Kayak rumah hantu, reot gitu rumahnya," komentar Yuta saat mereka turun dari mobil.

Taeyong mengangguk kecil, lalu mengusap saku celana bagian belakangnya. Memastikan ia membawa pisau lipat yang diberikan Eunbi.

Dengan pelan Taeyong dan Yuta berjalan ke rumah tujuan mereka. Mereka sama sekali tak menemukan tanda-tanda adanya manusia di sekitar mereka, atau di rumah itu.

Terasa kosong.

Taeyong sedikit terdiam saat di depan rumah itu. Ia melirik ke sebelah rumah tersebut yang berisi tanah lapang dengan beberapa tanaman liar. Tapi ia yakin ia mendengar suara aliran sungai, yang entah mengapa sangat familiar baginya.

Begitu mereka sampai di teras rumah itu, Taeyong mengetok pelan pintunya.

Tok Tok Tok..

"Permisi.." panggil Taeyong pelan.

Tok Tok Tok..

"Permisi ada ora—"

Taeyong mengatupkan bibirnya saat pintu tersebut terbuka sendiri. Taeyong melirik Yuta yang memandangnya horor.

"Yong lo jangan aneh-aneh.." kata Yuta memperingatkan.

Taeyong memandang Yuta malas. "Kalo kita ga masuk, percuma kita kesini,"

Yuta rasanya ingin menghajar Taeyong lalu menyeretnya pulang. Tapi ia ingat siapa Taeyong. Saat melihat sahabatnya itu masuk ke rumah orang tanpa izin, mau tak mau Yuta ikut mengekori.

"Gelap banget yong," kata Yuta sambil menarik baju Taeyong.

Taeyong menghela nafas, dan mengambil hapenya. Ia menghidupkan fitur senter, dan cahaya mulai menerangi ruangan itu.

Semua yang ada di rumah ini terbuat dari kayu. Tak heran jika kesannya reot, mungkin karena rumah ini sudah lama.

Taeyong berjalan menuju ruang tengah, dan menemukan perapian kecil disana. Ia menyenteri meja di sebelah perapian itu.

Ada sebuah buku yang mirip dengan buku yang ada di video Bastian.

Lalu ia melihat beberapa buku yang berkaitan dengan setan dan iblis. Dan yang menarik perhatiannya adalah buku yang berjudul,

15 Second Video » Jennie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang