dua | dia, pacar

145 36 3
                                    

Semuanya mungkin tidak serumit itu. Yang harus Ale lakukan cuma ninggalin Nayla, deketin Anya sampai gadis itu putus sama Fausta, kemudian jadian sama Anya.

There's nothing complicated, tapi Ale-lah yang rumit.

Cowok itu ga tega buat mutusin Nayla karena dia juga masih sayang, tapi juga hampir gila karena Anya bener bener menarik di matanya. Dan Ale juga ngga bisa jadi orang jahat yang jaman sekarang suka disebut perusak hubungan orang.

"Hai Ale-nya akuuu!!!" teriak Nayla girang sambil meluk Ale begitu cowok itu sampai di stasiun. "IH KOK KAMU BAU???"

Ale memutar matanya sebal. "Seriously? Itu yang pertama kali kamu bilang setelah kita udah ga ketemu selama—"

"IYAAA IYAA aduh Ale, bercanda doang aku tuh!" seru Nayla gemas. "HAPPY BIRTHDAY YA ALE SAYANGG!!! Pokoknya sekarang, kamu harus traktir aku."

"Nay, aku ga bawa duit banyak.."

Nayla mendengus dan mengerucutkan bibirnya. "Kita ini LDR-an tau, aku ga minta dibelanjain sama kamu tiap hari kayak cewek cewek lain ke pacarnya," omel Nayla. "Masa aku minta kamu belanjain kali ini doang, kamu ngga mau?"

Ale terkekeh. "Yauda ayo, mau kemana?"

"Ke mall deket sini aja kali ya?"

"Iya iya ayo," kata Ale. "Nanti kamu nginep dimana?" tanya Ale ketika melirik tas besar yang dijinjing Nayla.

"Di rumah sodara aku."

"Oh yaudah, sini aku bawain tas nya."

Nayla menyerahkan tas-nya ke Ale, dan berlari ke arah mobil cowok itu dengan semangat.

Ale tersenyum kecil melihat tingkah Nayla. Mungkin, kalau Ale dan Nayla ga LDR-an dan Nayla kayak gitu setiap hari, Ale bakal mutusin Nayla tanpa ragu karena dia bener bener muak sama yang namanya cewek manja.

Tapi Nayla bukan tipe cewek manja yang Ale benci. Nayla cuma cewek periang dari Jakarta, yang kangen sama pacarnya di Bandung dan butuh kehangatan dari seorang pacar.

Iya, Nayla sebaik itu. Ale sayang sama Nayla, tapi kenapa ada nama gadis lain yang ia pikirkan sekarang?

Danika Soranya tersenyum kecil ketika melihat pacarnya tengah duduk di belakang kemudi dengan tangan sibuk dengan kamera-nya.

"Ngapain? Fokus banget sampe aku dianggurin," celetuk Anya.

Fausta menoleh cepat ke sampingnya. "Hai Anyaaaaa."

"Hai juga Faustaaaa," sahut Anya gemas. "Kamu ngapain tadi?"

"Hm? Lagi liatin hasil jepretan aku," jawab Fausta. "Tadi kan ada festival gitu di Jalan Asia Afrika, ya masa aku sia-siain."

Anya menoleh ke pacarnya dengan penasaran. "Festival apa?"

"Ngga tau aku juga. Kayak ada maskot maskot Disney dan lain lain gitu deh, ngga ngerti aku."

"Ck. Kalo ngga ngerti kenapa difoto sih, Fausta."

"Ya ngga apa apa dong, sekalian nyebat sama Adit di—AWWWW IYA IYA MAAF! ADUH SAKIT, ANYA!" pekik Fausta ketika Anya menjewer telinga nya kencang.

"Ya lagian kamu bandel banget aku bilangin! Aku kan udah bilang jangan nyebat-nyebat lagi."

Bukannya mendengarkan omelan pacarnya, Fausta malah menatap ke cermin di mobil. "TUHKAAN TELINGA AKU MERAAH!"

"BERISIK! Yaudah sih merah doang!" keluh Anya. "Udah cepet jalan! Entar keburu habis bukunya!"

Fausta menyalakan mobilnya. "Mau beli novel apa lagi?"

"Ada deh, dari penulis favorit aku pokoknya!"

"Baru diterbitin?"

Anya mengangguk semangat. "Makannya cepet! Entar kalo abis gimana coba?"

"Ngga bakal Anyaa, aku jamin," celetuk Fausta. "Lagian kamu bukannya beli beli buku pelajaran malah baca baca novel kayak gitu."

"Loh kok kamu nggak ngaca???" protes Anya. "Kamu juga kan suka nyebat, bolos, masuk BK, bingung deh kenapa aku mau sama kamu."

Tawa Fausta meledak.

"Iya ya sama aku juga bingung. Cewek pentolan sekolah mau sama cowok bandel kayak Fausta Benjamin," kata Fausta. "Kenapa ya? Apa Faustanya terlalu ganteng?"

Anya tertawa geli. "Berisuk! Udah cepet jalan! Kayak ngga tau aja macetnya Buah Batu kalo siang gini."

"Ya ngga apa apa dong, jadi lebih lama sama kamu nya," kata Fausta sambil senyum.

Anya mendengus. "Basi, Ta."

Tapi dalam hati, Anya tersenyum lebar. Diam diam gadis itu bertanya, kalau suatu saat Anya berhenti jatuh cinta dengan Fausta, alasan sekuat apa yang bisa bikin rasa cinta Anya kepada Fausta luntur?

let me love you ✔Where stories live. Discover now