8'

3.6K 566 41
                                    


.
.
.
.
.
.
.

Mengapa perkataan Lucas benar?

Karena, hampir setiap Lucas bertemu dengan Jaemin dijalan, Jaemin akan berganti-ganti pacar, layaknya ia mengganti pakaiannya. Entah itu perempuan manis, cantik, kaya, sexy, maupun semuanya bisa dengan mudah Jaemin dapatkan. Dan itu cukup membuatnya jengah. Bukan berarti ia iri, Lucas juga bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Jaemin. Tapi, hatinya sudah berlabuh hanya pada satu orang. Lee Donghyuk atau Lee Haechan.

"Deal" Mark tersenyum miring membayangkan apa yang akan terjadi antara dirinya dengan Jaemin.

#PASANGAN MESUM!#


"Ka Mark belum pulang?" Mark melihat kearah jam tangan ditangannya, 11.25. Sudah larut malam dan pertanyaan Haechan menyadarkannya. Ia terlalu lama bertanya beberapa hal tentang Jaemin dari Lucas.

"Dia bentar lagi pulang ko, sayang" Mark menatap Lucas dengan malas. Sedangkan yang ditatap hanya menanggapinya bagai angin lalu.

"Oh iya, Haechan lo kenal Jaemin kan?" Tanya Mark sembari berusaha terlihat tenang dan biasa saja. Haechan mengangguk dengan wajahnya yang mengantuk.

"Sahabat, gua. Si playboy huahh brengsek nyebelin" Haechan menguap saat di tengah berbicara. Mark hanya menganggukkan kepalanya paham. Sedangkan Lucas terkekeh pelan, dimatanya Haechan benar-benar imut.

"Dia sekarang lagi punya pacar gak?" Tanya Lucas dengan nada lembutnya. Sang kekasih menggeleng. Lalu bergumam..

"Pacar mah lagi kosong, tapi one night stand lanjut terus. Eh.. tapiiii tapi.. belakangan ini dia udah berhenti gitu. Pas aku udah hamil, dia kek pengen berhenti gitu. Sayangnya masih aja tebar pesona, ditambah bikin banyak perempuan yang putusin pacarnya buat bareng Jaemin. Eh, Jaeminnya cuma php doang. Ck, muka cantik, hati bejat, dasar kampret!"

Lucas terkekeh mendengar kekesalan yang keluar dari mulut kekasihnya. Ingin rasanya Lucas segera menerkamnya dan membuat Haechan mendesahkan namanya berkali-kali. Namun apa daya, mengingat masih ada sahabat sialannya disini dna juga snag kekasih tengah mengandung.

"Ohh, gitu ya Chan. Thanks!" Haechan mengangguk dan segera membalikan badannya menuju kamarnya lagi. Namun sebelum Haechan menaiki tangga, ia berujar suatu hal yang membuat Mark berdiri dengan tegak.

"Rumahnya disamping, warna abu-abu sama krem!"

"Lucas, gua pamit!" Serunya. Lucas menatap sang sahabat heran.

"Lo mau pamit bener-bener mau balik. Apa mau kesebelah terus ketemu ama Jaemin?" Tanyanya dengan penuh selidik. Mark memutar bola matanya jengah.

"Lo kayak gak tau gua aja. Gak mungkin gua langsung ninggalin tangkepan gua gitu aja" baru saja Mark mau membuka pintu keluar. Haechan sudah berteriak dari lantai dua, tanpa menunjukan batang hidungnya.

"KA MARK!!! JAEMIN LAGI GAK DIRUMAH! LAGI KERUMAH RENJUN! BARUSAN DIKABARIN SAMA RENJUN!! JAEMIN LAGI KEK MAYAT YANG MAKANIN ICE CREAM 2 CUP SENDIRIAN!!!"

"Sialan"

















Tbc

Sabar mas.. puasa dulu bentar. Pan jodohnya belum deket. Masih otw. Ntar pas jadi pacar, sikat toh?!

TrapTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon