14'

4.3K 454 49
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mark membuka matanya. Walaupun dengan jendela yang tertutup rapat, ia sudah sangat yakin bahwa ini sudah Siang hari. Mark sangat mengetahui dengan jelas bagaimana borosnya waktu tidurnya. Namun, Mark baru menyadari bahwa dirinya masih belum mengenakan pakaian sehelai benangpun.

Segera mengambil celananya dan memakainya, dan berjalan menuju kamar mandi. Seingatnya ia tertidur saat menunggu Jaemin yang tengah didalam kamar mandi.

Saat ia membuka pintu kamar mandi, kekosongan yang terlihat. Mark mencari-cari dimana koper Jaemin, nihil. Jaemin pergi dengan kopernya. Mark melihat kearah jam, pukul 11.47. Sial, Mark kehilangan Jaemin.

Mark mencari-cari keberadaan handphonenya, ia harus segera mencari Jaemin. Saat menemukannya Mark terpaku pada lembaran kertas disamping handphonenya itu.

[Gak usah lebay gitu. Saya masih diNegara yang sama, kok. Cuma saya cari hotel lain aja.

Maaf, tapi saya emang ingin liburan sendiri. Bukan liburan sama orang lain. Terutama kaka, sih. Hehe.

Ka, sekali lagi.. anggep aja partner one night stand kaka. Jangan anggep saya lebih dari itu. Saya belum siap untuk berkomitmen dan kaka mending cari yang lain aja, ya.

Dan satu lagi

Saya benar-benar nggak berharap ketemu kaka diliburan saya ini. Jadi, kalau tiba-tiba liat saya, tolong jangan samperin ya. Nanti pas saya ngeliat kaka, saya pasti pura-pura nggal liat dan kabur ko. Tenang aja. Maaf kalau bikin kaka ngerasa nggak enak, tapi saya butuh sendiri.

Thanks.

Na.J]

"Sialan, lo pikir gue ngebiarin lo sendirian di negara orang apa? Apa-apaan itu, nggak perlu tiba-tiba ngeliat, gua langsung nyari tau keberadaan lo dan nyamperin lo. Titik nggak pake koma. Emang siapa elo, ngatur-ngatur gue"

.
.
.
.
.
.
.

"JAEMIN?! NA JAEMINNN!???????????" Jaemin mencari-cari darimana suara yang memanggil namanya itu. Matanya membola ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Bebep? Is that you!? OMG! Lee!!!!!!!" Jaemin ikut berteriak dan memeluk pria yang sudah lama tak dijumpai olehnya ini.





"Ajak gue!!!!!" Tiba-tiba seorang pria lagi ikut berpelukan dengannya. Jaemin tertawa dan ia terlihat bahagia bertemu keduanya.

"Sumpah, Lix, Hyun kalian ko bisa disini?" Tanya Jaemin.

"Liburan bareng anak-anak squad, hehehe" Hyunjin mengeluarkan cengiran khas miliknya, Jaemin yang melihat itu memajukan bibirnya. Tangannya terulur untuk mencubit pelan pipi kedua sahabatnya itu.

"Dan nggak ngajak gue? Apa-apaan itu" kini giliran Felix yang menunjukan cengiran manisnya dan juga mengangkat tangannya untuk menunjukan tanda 'peace'.

"Kita kira lo juga sibuk kek Renjun, Jeno sama Haechan. Dan biasanya yang paling sibuk kan elo. Terus pas gue nanya ke bang Lucas, pas itu.. dia bilang kalo lo lagi pergi keluar Negeri. Yaudah deh, gak gue ajak" jelas Felix. Jaemin masih menampilkan wajah betenya.

"Lo sendiri kesini ngapain Jaem?" Hyunjin berusaha mencari bahan pembicaraan, sebelum amaran Jaemin memuncak.

"Liburan juga lah!" Ujarnya dengan wajah yang masih terlihat kesal.

"Sendiri?" Tanya Hyunjin dan Felix bersamaan.

"Berdua" bukan Jaemin yang jawab. Hmm, tanpa diberitahu, kalian pasti sudah tahu, kan?

TrapWhere stories live. Discover now