06

145 33 7
                                    

Di kelas, Auday menghabiskan waktunya Di kelas dengan melamun, memikirkan angka-angka yang entah kenapa berkali-kali ditulisnya di buku dihadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di kelas, Auday menghabiskan waktunya Di kelas dengan melamun, memikirkan angka-angka yang entah kenapa berkali-kali ditulisnya di buku dihadapannya.

16.15.629

Guru yang menerangkan didepan tidak dihiraukannya. Angka-angka itu membuatnya semakin bingung. Jika itu menandakan waktu, kejadian, empat angka pertama akan masuk akal, tapi 629?

Lalu Auday teringat dengan penjelasan hantu itu, 6 kali 2 dan angka 9.

Enam kali dua, dua belas.

Bagaimana jika itu berhubungan dengan alphabet?

Auday menghentikan jarinya mengundang tatapan seluruh kelas padanya. "Apa kau tahu jawaban teka-tekinya, Au?" tanya wanita paruh baya yang berdiri didepan kelas.

"Uhm, bisa di ulang pertanyaannya?" tanya Auday.

"Tidak,"

"Um, baiklah. Jawabannya eyes," sorak whoa dari teman-teman menyelamatkan Auday. Beruntung sekali dia benar.

"Jangan terlalu banyak melamun, perhatikan pelajarannya," kata wanita itu.

Auday hanya mengangguk sambil memberikan senyum canggung.

Auday menghitung dengan tangannya, menyurutkan abjad dan mencari abjad menurut angka yang ditulisnya.

16.15.62

P. O. L. I.

Poli? Itu namanya ya? Mungkin.

"Sebenarnya namaku menggunakan Y, bukan I," Auday terkejut, tapi tidak berteriak, dia mulai membiasakan diri dengan kehadiran hantu yang mendadak seperti itu.

"Baiklah, namamu Poly, lalu kenapa kau mati dengan meninggalkan namamu di pohon itu?" tanya Auday pelan.

"Cari petunjuknya lagi, kau juga bisa bertanya pada Rae," katanya kemudian menghilang meninggalkan Auday yang menatapi nama Poly yang tertulis, i nya dia ganti dengan y.

Kriing...

Ini yang ditunggu Auday, Istirahat makan siang, memikirkan angka-angka tadi membuatnya lapar. Padahal dia sedang menghadiri kelas bahasa inggris.

Keluar dari kelas, Auday meransel tasnya menuju kantin sendirian, Teara yang berdiri berdampingan dengannya juga hanya diam.

"Dimana Yoongi?" tanya Teara kemudian.

"Tidak tahu, hmm. Kau menyukainya ya?" tanya Auday.

"Tidak kok, orang lain yang menyukainya, aku bisa melihat seorang gadis yang bergelayut di tangannya," kata Teara membuat Auday mengarahkan pandangannya ke depan.

Dan disanalah, Yoongi dengan seorang gadis, matanya berbinar ketika menatapnya, bibirnya berceloteh banyak sekali seakan jika dibiarkan bibir itu akan kering.

J O M B L O✔Where stories live. Discover now