14

150 26 20
                                    

Auday bergelung, melengkuk tubuhnya semakin dalam ke selimut, tapi setelah di raba, dia tidak lagi menggunakan selimut.

Tubuhnya bergetar kemudian dia bangun, rupanya hari sudah pagi, dia tidak tidur cukup lama karena kejadian semalam.

Auday segera bersiap karena Yoongi sudah tidak ada di manapun, ketika Auday melihat jam, Auday melotot, "Sudah jam delapan?!" pekiknya kemudian segera mandi dan berganti pakaian.

Ketika hendak mengenakan sepatu, Yoongi datang, "Kau sudah bangun?"

"Aku terlambat masuk kelas,"

"Aku tau, kita dipanggil kepala sekolah Hansol," Auday segera mengenakan sepatunya dan menyisir rambutnya.

"Ayo,"

.

Jungkook baru saja pergi bersama dua polisi yang memegangi lengannya erat, Taehyung hanya menatap  kepergian Jungkook dengan tatapan sendu.

"Aku yakin kalian akan kembali bersama lagi," kata Auday kemudian menepuk pun dia Taehyung dan meninggalkannya sendiri.

"Sebenarnya kau tidak perlu melakukan semua ini kook," hening didepan gerbang sekolah.

"Karena aku terpesona denganmu sejak dulu, aku hanya takut, tapi terimakasih karena kau menghilangkan rasa takutku pagi ini," Taehyung bermonolog kemudian meninggalkan gerbang sekolah dan melanjutkan pelajaran.

.

Apa cerita ini akan berakhir begitu saja?

Bagaimana mungkin? Tega sekali aku.

Ah begini saja.

.

Berselang dua hari di asrama, Taehyung mengajak Auday dan Yoongi juga Namjoon dan Seokjin untuk memeriksakan seksualnya.

Gugup menghampiri Taehyung yang membuat kepalanya pusing dan berkeringat, tangannya dingin, kakinya gemetar.

Taehyung menoleh ke kanan, Auday dan Yoongi semakin hari semakin dekat, entah hubungan apa yang mereka jalani, Taehyung menatap paras polos Auday.

Dulu aku pernah menyukainya, kata batinnya.

Taehyung menyunggingkan bibirnya ke atas ketika pikirannya dilintasi wajah Jungkook. Tapi aku lebih menyukainya Jungkook, hatinya menghangat membuat efek yang menggelikan di perutnya yang juga memberikan kelegaan di kerongkongan dan tenggorokannya.

Seokjin dan Namjoon selalu beradu argumen yang membuat Taehyung geli sendiri melihatnya.

"Ya! Kalian, awas saja jika kalian sampai menyukai satu sama lain," kata Taehyung kemudian tertawa terbahak.

Sedangkan yang diejek hanya bisa diam dan mengakhiri perdebatan, Seokjin memukul pundak Taehyung kemudian pindah duduk di sebelah Taehyung, dekat Auday.

Pintu disebelah ruang tunggu terbuka, "Taehyung," pemilik nama langsung berdiri kemudian masuk ke ruangan. Sedangkan teman-temannya menunggu penuh harap.

Auday menghargai apapun hasilnya, jika itu merupakan sumber kebahagiaan bagi Taehyung dia akan bersyukur sekali.

Yoongi tidak peduli dengan sekitar, dia memperhatikan Auday setiap hari, Hara yang notabene suka dengannya di tesis jauh-jauh dari pikirannya. Hanya Auday, yang ada disana.

Seokjin dan Namjoon berharap yang terbaik bagi temannya itu.

"Kalian tidak apa?" tanya Auday menoleh ke kiri, dia melihat tangan Seokjin yang menggenggam erat milik Namjoon membuatnya pikirannya melambung jauh.

J O M B L O✔Where stories live. Discover now