Part 18

12.8K 529 21
                                    

Mohon pencet bintang dan comment setelah membaca. Terimakasih:")

-Let's Fun-

Bel pulang di SMA Barta tidak kunjung berbunyi. Bella hanya memainkan pulpennya di atas kertas corat-coret sana sini. Sementara Lauren hanya meliriknya sesekali. Bahkan kedua sahabatnya di depan selalu saja menggerutu, tentang inilah itulah, banyak pokoknya.

"Pssssttt,,,, La kapan pulang nih? Laper gue." Bisik Sasa.

"Au." Mengakat bahu tidak peduli dan melanjut lagi corat-coret buku. Sedangkan Sasa hanya mendesah lelah menahan paduan suara di perutnya saat ini. Ramai sekali.

"Sekian terimakasih dan hati-hati di jalan ya anak-anak." Akhir guru di depan kelas setelah sekian lama mengoceh tidak jelas. Yang akan hanya membuang tenaga, karena itu percuma sebab masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Gak ada yang nyangkut di kepala. Sia-sia.

"Gitu kek dari tadi."

Mereka berempat yang pulang terakhir karena menunggu Bella malanjutkan perkataannya yang sempat tertunda tadi.

"Lo pada, nanti nginep aja ya?."

"Lo mau bilang itu doang gitu?!." Sarkas Rara.

"Gak gitu. Nanti aja gue jelasin. Yuk pulang."

Dan Sasa serta lainnya hanya mendengus kesal akibat perlakuan dari Bella itu. Mereka kira ada suatu hal yang mengejutkan atau wow, tapi ini malah sebaliknya. Tidak bermanfaat, unfaedah sekali.

Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah. Karena letaknya yang di lantai 3 membuat perjalanan mereka menuju parkir sedikit jauh. Masuk ke mobil dan melesat membelah padatnya jalan kota karena ini adalah aktivitas dimana orang beristirahat sejenak dari pekerjaannya.

"Keluar sana!."

"Ini proses kakak!." Bella keluar mobil di ikuti oleh yang lainnya. Sepertinya abang twins nya itu sudah pulang, terlihat dari mobil mereka yang sudah berada di garasi rumah.

"ASSALAMUALAIKUM. CEWEK CANTIK UDAH PADA PULANG NIH,,,,,!!." Teriak Sasa, Rara, dan Bella, tentu saja Lauren tidak.

"WOYYYYY,,, BERISIK LOOO." Balas teriak si Rio dari dalam. Bella hanya mendengus tidak suka.

Rio, Reo, Gio, Demian, dan si dingin. Alvaro maksudnya. Mereka berlima sedang asik main game ML di ruang keluarga. Ya, gitu kalo udah nempel ke ML, seakan dunia milik berdua aja. Hmmm.

Bella serta sahabatnya hanya mengabaikan saja, berlalu lalang naik ke lantai atas. Dan yahhhh,,, kamarnya berantakan kayak kejadian dulu. Bella dan yang lainnya heran, sebenarnya mereka disini niatnya main atau mau maling? Rumah kek kapal pecah. Untung bonyok lagi pada di luar negeri.

"Mandi dulu pada sana. Gue yang akhir aja." Suruh Bella. Yang langsung berangkat mandi sih si Lauren. Tanpa babibu, dia udah duluan di kamar mandi. Salut.

"Halah,,, paling lo mau nyetalker bias kan?." Tebak Rara.

"Iya dong. Manurios kan calon suami gue." Setelah Bella hanya terbahak dengan perkataannys sendiri. Apa yang lucu coba?.

"Ngimpi lo La, La." Menggeleng-gelengkan kepala karena takjub melihat tingkah sahabatnya yang satu ini.

"Amin kek. Malah di ejek. Yeeee,,, lo mah gitu."

"Amin Ya Allah. Sembuhin sahabat hamba yang sarap ini Ya Allah." Lirih Rara di perkataannya yang terakhir sambil berjalan ke kamar mandi mumpung plong. Karena setelah Lauren selesai, Sasa langsung mandi saat ia dan Bella cekcok.

Menunggu cukup lama. Akhirnya mereka di suruh turun oleh bibi nya untuk makan malam bersama. Selanjutnya mereka berempat hanya melirik sekilas ke arah genk abang twins nya itu. Lebih lagi tatapannya tajam kek pisau ikan.

"Katanya tadi siang mau ngomong. Ngomongin apa emang?." Ucap Sasa yang sebenarnya tidak terlalu kepo dengan beginian ya tapi mau bagaimana lagi. Mengambil cemilan lalu memakannya. Tuh perut gak sakit apa makan trus?.

"Gue sebenarnya pas istirahat tadi, ketemu mantan." Cuek Bella.

"WHATTTT?!!! MANTAN?." Pekik Sasa dan Rara. Kenapa coba dia balik. Padahal udah bagusan disana. Di tempat asalnya. Playboy ulung.

"Jangan kenceng-kenceng bego." Terdiam sejenak. "Dia masak mau ngajak balikan gue di perpus?!."

"Lah si bangsat emang!!. Dia gak kapok nyakitin lo kek nya. Butuh di kasih pelajaran nih." Geram Rara.

"Gak usah kali. Karma udah berlaku kok. Buktinya dia sekarang minta balikan." Bella hanya terbahaķ dengan ucapannya, sedangkan ketoga sahabatnya nampak mengkhawatirkan sesuatu. Sungguh ini adalah pertanda yang tidak baik.

Sebenarnya, bukan hanya mengajak balikan tapi ia memaksa Bella kembali padanya. Gila ya tuh manusia atu. Dateng-dateng main gebet pemeran utam aja, sedangkan yang pedekate aja belum bisa dapetin dia. Hadeh.

Lauren bahkan ingin sekali menonjok muka si brengsek itu. Meskipun mereka berempat waktu SMP tidak bersama, tapi mereka selalu saling cerita segalanya. Kalo bukan karena Bella mungkin sekarang cowok itu sudah ada di rumah sakit akibat tendangan dan pukulan Lauren.

Lauren itu diam bukan berarti gak peduli. Dia itu peduli, tapi dengan cara dia sendiri. Kalo perlu ia rela mengorbankan apapun demi sahabat kecil nya ini. Bella itu memang selalu menyamangati siapapun agar tetap tegar. Tapi, ia sendiri tidak ingat siapa yang harus tegar di dalam peran ini.

Menghela nafas kasar. Lauren lebih memilih menutup matanya dengan tangan kanan dan tangan yang lain berada di atas perutnya. Mengulang memori dimana pertama kali bertemu, setelah itu bersahabat, tertawa menangis, dan sampai sekarang masih sama.

Jujur masa kecil itu masa yang paling indah di sepanjang masa. Mereka yang polos, tidak tahu apa apa sekarang ahrus menahan bagaimana rasanya sakit hati.

Mengingat bagaimana tangisan dari Bella dulu saat putus cinta. Memang dulu mereka masih remaja yang labil akan cinta. Tapi, sekarang mereka cukup paham dan lebih dewasa. Bella itu cuma pura-pura tegar.

Alvaro? Alvaro belum tahu tentang ini semua. Yang tahu hanya bang twins nya dan keluarga. Sebenarnya gampang saja move on dari mantan. Tapi, kan dia juga yang dulu mampir buat kebahagiaan kita walau hanya sementara.

🌰🌰🌰🌰

Huwaaaa,,, sorry baru up!!!. Soalnya tadi diajak keluar sama ibu negara. Dan badan encok semua. Pokoknya aku udah up!!!
Jangan lupa vote and comment. Dan sorry for typo.

*ini aku sempetin sampe belum mandi jam segini*. Jorok jinjayyyy😂😂

Oke Thanks.

-See You Again😷

AL AL GANG [Complicated]Where stories live. Discover now