Part 22

11.4K 435 15
                                    

Sorry baru up!!. Gara-gara sekolah jadi perhatiannya teralihkan. Jangan lupa Vote and Comment. And sorry for typo.

-Happy Reading-

"Menurut lo, Elang itu serius nggak sih balikan sama lo?." Ucap Rara ke Bella saat mereka berempat sudah selesai dengan berisiknya mereka di kamar Bella tadi sekarang mereka berempat duduk di atas kasur dengan posisi yang nyaman.

"Gue sih juga nggak tahu. Tapi, justru gue penasaran dengan buku ini." Mengangkat buku yang sekarang ia pegang.

"Baca bareng aja sama kita."

"Jangan berisik. Gue gibeng kalo lo pada berisik."

"Bawel." Ucap Lauren dan yang lain hanya tertawa. Sedangkan Bella memutar bola matanya malas.

Dengan hati-hati Bella membukanya, sebelum itu buku itu sudah ia bersihkan debunya. Halaman pertama kosong, tapi saat halaman kedua terbuka tiba-tiba,,,,,

Tokkk,,,Tokkk,,,Tokkkk,,,

"La makan dulu gih. Trus lanjut sana kalo ngrumpi." Teriak Reo dari luar kamar Bella, dia malas saja masuk ke dalam kandang singa betina dari dalam kamarnya.

"Bang lo ganggu tahu nggak?!." Tiba-tiba saja Bella sudah berada di hadapan Reo. Sontak Reo kaget dengan menjitak kepala Bella.

"Auwww." Ringis Bella.

"Makanya jangan ngagetin. Sana makan." Menarik dan mendorong Bella agar turun.

"Woyyyy,,,, lo pada makan nggak? Kalo nggak, mau gue habisin sendiri." Teriak Bella di bawah tangga.

"Santai mbak."

Mereka berempat akhirnya memilih makan dulu sebelum melanjutkan membaca buku misteri itu. Reo dan Rio tampak bingung dengan adik empat ini, seperti ada sesuatu yang sangatlah penting? Tapi, ya udahlah paling juga urusan cewek. Pikir Reo dan Rio.

"Bang gue ke atas ya?."

"Ya serah." Mereka semua bubar ke tujuan masing-masing. Jika empat kutu kupret ke kamar. Duo twins lebih memilih untuk pergi keluar mumpung Bella sudah di rumah.

"Eh, bentar deh dek." Cegah Reo. Bella menongok ke belakang, berhenti sejenak di tengah tangga.

"Paan dah?."

"Kakak sama Rio mau keluar. Ikut nggak?."

"Nggak. Sana-sana ganggu suasana."

"Yeeee,,,, si betina." Timpal Rio setelah itu berlari keluar takut kena amukan Bella.

"Babi." Kesal Bella. Dia kan memang betina. Eh, maksudnya kan dia memang perempuan. Apaan coba pake betina juga?

Mereka berempat memilih mengabaikan Reo dan Rio. Di dalam kamar suasana hanya sunyi. Semua penasaran dengan ini semua. Apa-apa maksud ini semua? Tidak masuk akal sekali. Saat Aira pergi entah hilang kemana? Baru lah Elang kembali? Apa maksudnya? Padahal kan Aira dan Elang itu sama-sama tajir?. Pikir Bella.

"Gimana kalo kita mandi dulu. Biar frees gitu pikirannya." Usul Sasa dan di angguki mereka.

Selang beberapa lama mereka mandi. Mereka berempat sudah terlihat lebih segar setelah insiden Bella di culik Elang, lebih tepatnya di paksa Elang.

"Baca sekarang aja yuk." Ajak Rara yang terlihat nampak bersemangat sekali agar segera mengetahui isi buku itu.

Bella hanya sedera mengangguk, membuka buku itu di halaman pertama.

'Dairy Aira'

Hari ini aku seneng banget bisa ketemu teman baru namanya Bella. Dia itu cantik, tinggi, baik lagi. Apalagi banyak cowok yang udah nembak tapi selalu di tolak. Padahal mereka itu rela ini itu tapi Bella acuh. Bella itu lucu, dia kalo cemberut tambah imut. Coba aja aku kayak Bella pasti bakal banyak yang suka sama aku. Pokoknya seneng deh bisa temenan sama Bella.

Tulisan di halaman tersebut sudah habis. Bella membuka halaman berikutnya kosong, dan membukanya lagi ada tulisan Aira di sana.

'Elang Bramantio'

Bella cukup kaget melihat tulisan di atas buku itu. Aira, menulis ini untuk Elang atau bukan.

Hari ini aku gak sengaja nabrak senior yang kayaknya OSIS. Tapi, kan pas tadi dia nya langsung pergi gak minta maaf lagi. Uh, kesel. Tapi, ganteng juga ya. Dia itu tinggi, alisnya itu yang bikin merinding, apalagi senyumnya. Tapi, sayang dia gak pernah senyum ke aku. Namanya Elang Bramantio. Idaman anak hawa di sekolah ini. Dia cuma deket sama Bella tapi sama aku nggak. Sebel deh. Bella kok gak hargain aku gitu ya. Padahal kan udah aku kode kalo aku suka sama kak Elang tapi dianya cuek. Dasar cewek.

Bella menghela nafas sejenak, melihat apa yang di tulis Aira mengingatkan nya bahwa Aira juga pernah menyukai Elang. Tapi, kenapa tidak bilang ke dia langsung? Kenapa harus ngrebut bukan bersaing secara sehat? Batin Bella.

"Beneran dulu waktu MOS Elang lebih suka nempel ke elo daripada anak lain?." Tanya Sasa. Dia bahkan tidak tahu jika Elang sudah menyukai sahabatnya itu sejak MOS. Karena Bella hanya bilang kalo dia di tembak oleh seniornya.

"Iya. Dia itu dulu dingin. Tapi, pas sama gue nggak. Gue juga nggak tahu tuh." Sambil menggedikan bahunya tidak tahu. Bella membalik halaman buku itu dan disana tedapat tulisan....

'Apakah ini cinta?'

Ini udah sebulan aku sekolah di SMP Bangsa. Tapi, kenapa rasanya ada yang beda? Bella selalu dapat hukuman dari guru BK karena dia nakal, padahal dia itu cuma iseng-iseng doang. Tapi, nggak tahu juga sih. Kalo ke inget dia suka bikin ketawa sendiri. Senior itu tetep aja nggak mau lihat ataupun nanggapi aku. Perasaan aku udah berusaha tampil secantiknya, tapi kak Elang tetap aja deketin Bella padahalkan Bella udah cuek banget. Kenapa nggak sama aku aja coba? Ishhh,,, sebel. Apa aku jatuh cinta? Tapi, dengan senior dingin itu?. Kalo iya, apakah akau harus menyerah atau berjuang?

Jadi, saat Bella benci dengan Elang yang suka mengganggu nya saat dulu, Aira justru berusaha mendapatkan perhatian Elang. Kenapa Aira tidak bilang kepadanya? Tahu begitu dulu, Bella sudah membantu Aira sebelum cinta itu tumbuh di antara Bella dan Elang. Tapi, sekarang dimana Aira? Kenapa hanya buku? Bukan orangnya saja? Bella butuh penjelasan sepenuhnya. Bukan tulisan seperti ini.

🍘🍘🍘🍘

Uppp!!!!. Sorry baru up. Ini alurnya aku cepetin biar cepet ending. Bakal ada suprise buat kalian. Pokoknya Vote terus dan jangan lupa Comment FNG nya. Aku butuh!!!!

-Oke
-See
-You
-Again

😷😙

AL AL GANG [Complicated]Where stories live. Discover now