Part 16

13.1K 498 5
                                    

Vote sebelum baca dan comment setelah membaca. Terserah:v Because butuh vote biar tambah stamina.

-Happy Reading-

Di apartemen Alvaro, Bella hanya jalan kesana kemari melihat-lihat isi kamar Alvaro. Disana terdapat miniatur animasi Naruto atau film Advangers. Ada bar mini di dekat dapur. Foto-foto Alvaro dengan keluarga di dinding-dinding. Sedangkan Alvaro sekarang sedang mengganti baju dan saat selesai hanya melihat tingkah gadis pujaan nya tersebut.

"Al, jadi lo dulu masih ke rumah gue ya?." Tetap berkeliling melihat foto-foto disana tanpa menoleh.

"Iya. Emang kenapa?."

"Disaat gue masih di Belanda gitu?."

"Iya Lexa cantik."

"Trus lo disini ngapain aja? Selama nggak ada gue." Sambil berjalan mendekati Alvaro yang sedang duduk di jendela dekat balkon.

"Ya, bernafas."

"Ishhh,,, rese." Bella mengambil batal di dekat nya lalu melemparnya ke arah Alvaro. Tapi, dengan sigap Alvaro sudah menangkapnya.

"Ya, bener kan gue ngomong. Kalo nggak bernafas, gue nggak bakal ngapa-ngapain disini."

"Ya,,, juga sih. Hehehe."

Setelahnya mereka berdua hanya terdiam. Karena hari ini adalah weekend jadi jalannan di bawah sana terlihat ramai. Lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Atau sekedar joging atau bermain di taman.

Hari ini mereka juga berjalan-jalan dari pagi dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Saling pandang sebentar, setelahnya mereka membuang pandangan ke arah lain lagi.

"Al, anterin gue pulang ya?."

"Ya udah. Yuk."

Alvaro mengambil kunci mobilnya serta jaket. Sedangkan Bella hanya mengambil jaket serta handphone nya di atas nakas. Jalan keluar dari apartemen ke arah lift. Hanya mereka berdua ternyata yang ada di lift. Seperti tidak ada penghuni saja di apartemen Alvaro. Menekan tombol 15 agar lift turun langsung ke arah parkiran.

Masuk ke mobil dengan keadaan hening lagi. Mereka selalu begini. Gak mood bicara atau gimana sih? Heran gue. Setelah lama berdiam diri dengan pikiran yang entah kabur kemana. Mereka sudah sampai di rumah Bella.

Alvaro keluar berlari memutari mobil depan ke arah pintu Bella dan membukakannya. "Lebay lo, dikira gue anak kecil apa?!."

"Menurut gue masih Lexa-nya Al kok."

Pipi Bella merona mendengar perkataan Alvaro. Menunduk mencoba untuk menyembunyikan pipinya yang pasti sekarang sudah seperti kepiting rebus. Mereka hanya tidak sadar bahwa daritadi Rio sudah di depan gerbang melihat interaksi dua insang yang bahkan dikira orang lain sepasang kekasih.

"Cie,,,, cieee,,,, blushing. PJ gue cair nih." Goda Rio yang mulai berjalan mendekati mereka.

"Ngaco." Elak Bella.

"Yeeee,,, gue pengen dong."

"Pengen apa coba?."

"Pengen ngeblushingin anak orang." Sambil membayangkan bagaimana lucunya seorang gadis yang sudah dia gombali nanti.

"Trus lo ninggalin dia gitu, bang?!."

Jlebbbb,,, seperti ada sesuatu yang membuat ia sakit. Tapi, sakit apa?. Apa dia sejahat itu ya sama cewek?. Rio terpaku mendengar perkataan sang adik. Ada benarnya. Tapi, kalo dia nggak gitu hancur sudah karirnya menjadi seorang playboy. Playboy kok bangga. Hadeh.

"Ya,,,, enggak lah." Gugup Rio.

"Yakin?."

"Udahlah. Masuk gih. Buat adik ipar. Pulang sono lo,,,!."

"Dasar." Celoteh Bella sambil meninggalkan Rio bersama Alvaro disana. Sedangkan Alvaro hanya memandang Rio malas. Yang di pandang hanya diam.

"Apa liat-liat? Naksir baru tahu rasa lo?!."

"Najis." Selanjutnya Alvaro berlalu meninggalkan Rio yang menggerutu akibat ucapan Alvaro tadi. Masuk serta menghetak-hentak kan kakinya ke lantai macam anak gadis yang baru putus cinta.

🍘🍘🍘🍘

Uppp!!! Sorry dikit. Ini nyepetin juga buat bisa update. Dan sorry for typo.

-See You Again

AL AL GANG [Complicated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang