Part 29

11.2K 401 29
                                    

-Happy Reading-

Acara ulang tahun SMA Barta akan berlangsung nanti malam. Semua murid di haruskan ikut serta dalam acara tersebut. Tema dari pesta tersebut sudah ditentukan dengan dresscode berwana biru tua bagi wanita dan jas abu-abu bagi laki-laki.

"Mah pa, Bella mau ngomong sesuatu sama kalian berdua." Bella, Mama, Papa, dan kedua twins nya sekarang berada di ruang keluarga yang seperti biasanya akan nampak ramai jika hari cuti seperti ini ditambah lagi dengan adanya acara ultah nya SMA Barta.

"Tumben?." Ucap Mama Bella.

"Apa La?." Jawab Papa nya. Sedangkan kedua twins itu mencoba menulikan pendengarannya tentang apa yang akan di sampaikan oleh Bella. Mereka berdua tahu iyu pasti tentang pertunangan nanti malam.

"Bella mau--." Belum sempat selesai berbicara terdengar bel rumahnya yang berbunyi.

Tingggg,,,,Tongggg,,,,

"Ya bentar." Bella beranjak dari tempat duduknya yang semula di samping kedua twins itu. Sekarang berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Ya siap--."

"La." Ucap Elang serta membawa bunga ditangan sebelah tangan kanannya. Bella langsung menarik tangan Elang agar masuk ke rumahnya dan semua bisa di klarifikasi secepatnya.

Mereka berdua berjalan ke arah ruang tengah. Semua yang berada disana memandang Elang dengan datar.

"Kenapa ada atu bocah nih?." Tuding Rio. Dia masih kesal dengan wajah sengak Elang dari dulu dan keputusan Bella hanya karena wasiat Aira.

"Buat klarifikasi kak."

"Gue gak butuh." Rio pergi diikuti Reo dari belakang. Reo hanya diam, dia malas menanggapi keras kepala adiknya itu.

"Ada apa ini, La?." Tanya papa Bella.

"Bella mau----."

"Saya mau nglamar anak om."

Pyarrrr,,,,

Suara gelas pecah terdengar di berbagai sudut rumah itu. Papa Bella kaget. Bagaimana bisa anaknya ini kembali ke masa lalu yang sudah berkali-kali menyakitinya?.

"Kenapa, Bella?." Amarah papa nya sudah sampai ubun-ubun. Ini sudah kelewatan. Kenapa anaknya menjadi keras kepala seperti ini?

"Bella cinta sama Elang, Pa." Lirih Bella tapi tetap bisa di dengar oleh kedua orang tuanya sekarang.

"Mama gak pernah ngajarin ini ke kamu, La. Bener mama selalu pake bahasa lo-gue. Itu biar mama sama Bella bisa deket kayak sahabat. Tapi, ini hasil dari kerja keras mama selama ini ternyata. Mama kecewa, La." Mama Bella terisak di dekapan sang suami. Papa Bella mengerti tentang rasa sakit ini. Apa yang kita impikan ternyata tidak terwujud. Hanya karena satu masalah yang tak berujung itu.

"Sekarang mau mu apa, Nak?." Tanya papa Bella dengan lembut.

"Bella,,, hikssss,,,,. Bella mau tunangan nanti malam, Pah." Bella terisak pelan karena ulahnya lah yang membuat sang mama tercinta menangis sekarang.

AL AL GANG [Complicated]Where stories live. Discover now