Prolog - Jeon Jungkook

26.8K 938 5
                                    

Jeon Jungkook side

" Aku selalu suka jika melihat kau tersenyum"

Namja tampan itu memuji dengan rekahan senyum yang menghiasi wajah tampannya. Iris kelamnya tidak bisa terlepas mengamati sang pujaan hati yang tengah tersenyum manis menatap lembayung senja yang luar biasa indah.

Mentari sore menyorot sosok cantik itu dengan lembut, sempurna bak Dewi yang menempati khayangan, membuat siapapun akan merasa begitu kagum melihat sempurnanya ciptaan Tuhan itu, seolah Tuhan menciptakannya selagi tersenyum. Laki-laki itu mengulum senyumnya kecil, telak dia sudah kembali jatuh pada sosok yang sama selama tiga tahun ini.

Si gadis yang dimaksud menoleh begitu mendengar gumaman lirih penuh kekaguman dari pemuda yang bersamanya, lantas tersenyum geli. Kalimat itu sudah sering ia dengar dari bibir lelakinya tapi masih sanggup membuat hatinya menghangat, gugup.

" Kenapa?"

Lagi-lagi pemuda itu menggeleng, sama seperti sebelum-sebelumnya. Pemuda ini hanya akan menyimpan jawabannya sendirian membuat si gadis penasaran setengah mati.

" Yang jelas, jangan tersenyum didepan lelaki lain. Atau kau akan melihatku bergulat hanya untuk mempertahankan dirimu"

" Oh, Kim Yugyeom"

Perempuan itu tertawa, begitu merdu membuat jantung pemuda itu berdetak begitu kencang, hatinya terasa menghangat dan membuatnya tidak tahan untuk menarik gadis itu masuk kedalam lingkupan hangatnya, posisi ternyaman bagi si gadis.

Yugyeom, nama lelaki itu. Usianya baru saja memasuki 21 satu tahun, mahasiswa tingkat akhir jurusan kedokteran yang mungkin akan segera lulus dan memulai masa koass nya.

Sedangkan perempuan luar biasa cantik dalam pelukannya itu bernama Jeon Jungkook, berusia dua puluh tahun dan berada di tingkat yang sama dengannya. Hanya saja kekasihnya itu lebih menyukai dunia sastra, membuatnya masuk tanpa ragu dalam jurusan sastra Rusia, tiga tahun yang lalu.

Keduanya menjalin hubungan sejak SMA, dipertemukan dalam sebuah event sekolah yang kemudian mengharuskan mereka berdua bekerja sama, kisah cinta mereka begitu manis layaknya gaya anak remaja sekarang. Jarang sekali bertengkar karna memang keduanya sudah sangat saling memahami.

Mereka nyaris menjadi couple terfavorit semasa SMA ataupun di dunia perkuliahan, bagaimana tidak? keduanya entah kenapa selalu terlihat harmonis disetiap kesempatan bahkan membuat yang sudah memiliki pasanganpun merasa iri.

Dan kenapa ku bilang nyaris? Iya nyaris karna kenyataannya, kisah mereka dijurangi perbedaan latar belakang yang begitu mencolok. Membuat siapa saja merasa begitu miris jika mengingat hal itu.

Jeon Jungkook, adalah seorang putri tunggal keluarga Jeon. Pewaris kerajaan bisnis Jeon Empire Group, perusahaan yang sudah tidak ternilai lagi memiliki aset seberapa banyak.

Hidupnya memang seperti seorang putri dongeng, dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tuanya, sahabat-sahabat baik dan semua orang berlomba ingin menjadi temannya. Membentuk sifat yang luar biasa lembut dan rapuh secara bersamaan, sikapnya yang ramah membuat siapapun tidak bisa menaruh benci padanya.

Sedangkan Kim Yugyeom, dia hanyalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan disebuah panti asuhan di Seoul. Berterimakasih kepada otak cerdasnya yang mampu membuatnya menerima banyak beasiswa dan berkesempatan mengenyam pendidikan hingga setinggi ini, dia adalah seorang pekerja keras.

Hidupnya membuatnya tertempa dengan begitu baik membentuk sebuah kepribadian yang luar biasa. Begitu cocok disandingkan dengan Jeon Jungkook yang begitu lembut. Dia adalah pemuda yang kelewat beruntung bisa mendapatkan perempuan sesempurna Jeon Jungkook.

" Kenapa kau menyukai sastra, sayang?"

" Oh ayolah Kim Yugyeom, aku bahkan berani bertaruh kau sudah hapal jawabannya"

Yugyeom kembali terkekeh melihat gadisnya merenggut kesal, sungguh terlihat begitu manis membuatnya harus melayangkan satu kecupan manis dipipi sang gadis

"Kenapa ya aku suka sekali melihatmu marah begini"

" Supaya aku cepat keriput dan kau ada alasan untuk meninggalkanku"

Yugyeom hanya mengulum senyum geli mendengar nada ketus dari sang gadis. Oh ayolah, bahkan disini dia yang sangat amat takut kehilangan gadisnya.

" Kenapa diam?" gadis itu mendelik tajam padanya. " Apa perkataanku benar? Yak! Kim Yugyeom kau-"

CUP!

Dan sebuah kecupan kecil yang dilayangkan pemuda itu mampu membungkam protesan sang kekasih, dia terkekeh saat melihat wajah kaget kekasihnya.

Terkadang Yugyeom tak habis pikir, sepolos apakah kekasihnya itu. Sesering apapun Yugyeom mencuri kecupan kecil dibibir ranum itu, reaksi yang ditunjukan si gadis akan tetap sama. Mata yang membola lucu dengan bibir yang begitu merekah, menggemaskan.

" Nah.. sudah ku duga kau berisik Cuma ingin dapat kecupanku kan?" gadis itu mendelik lagi padanya,

" Ish! aku benci padamu! Dasar mesum!"

Pekiknya kesal tak lupa dengan sebuah injakan cukup keras yang mampir dikaki Yugyeom, yang mampu membuat si tampan itu sedikit meringis, hell ya kekasihnya memakai heals lancip! Demi Tuhan!

Tapi bibirnya tetap terkekeh geli melihat gadisnya melangkah pergi dengan gerutuan sebal yang terlihat begitu menggemaskan.

Oh jangan salahkan Yugyeom jika mendeskripsikan sang kekasih akan selalu menggandeng kata gemas. Karna Jeon Jungkook dengan segala tingkahnya memang menggemaskan.

Dia memandangi punggung sempit Jungkook yang semakin menjauh dengan tatapan dalam sambil membisikan ' i love you' dengan begitu lembut, sebelum akhirnya menyusul sang gadis masih dengan kuluman senyumnya.

" Yah.. Kim Jungkook... tunggu suami mu ini sayangku..."

" Suami kepalamu! Aku tidak mau menikah dengan orang menyebalkan sepertimu, aku beci kau!"

" Yayaya.. I Love You Too"

Paper HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang