EPILOG-House Of Card Prolog

10.5K 520 130
                                    

Sequel of Paper Heart, prolog for House of Card

Tujuh Tahun kemudian...

Tujuh Tahun berlalu dengan begitu cepat, melewati pergantian musim yang terasa lebih cepat dari biasanya. Ini kali ketujuh musim dingin menyapa bumi Seoul sejak ditinggalkanYoongi..

Oh ya apakalian masih mengingat Park Jimin? Lelaki dengan seribu penyesalannya dan kerinduannya? Lelaki serakah yang ingin mendapatkan cinta dari dua malaikat baik yang justru ia sakiti?

Lelaki itu masih ada, kini ia sedang berjalan dengan sedikit tergesa menyusuri bandara Incheon, tangan kirinya menyeret sebuah koper besar, sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan mungil milik seorang gadis mungil yang berjalan disampingnya. Park Yoonji namanya, buah hati kecilnya.

Dia baru saja di paksa pulang ke Korea oleh sepupu kurang ajar yang kini menjadi bos besarnya, membuatnya tak bisa lagi berkutik selain menurut.

Tujuh tahun ini, sejak Yoonji terlahir, Jimin lebih memilih meninggalkan Korea dan menetap di London, memimpin cabang perusahaan Taehyung disana. Karna untuk apa ia memilih menetap di Korea setelah kehilangan segalanya?

Jimin benar-benar terpuruk, maka atas rasa kasih sayang sebagai saudara Taehyung memberikan kuasa padanya untuk mengelola cabang yang berada di London. Untuk menyembuhkan diri dari berbagai rasa sakit dan penyesalan yang ia alami di Korea.

" Ck! kalau saja kau bukan bosku sudah ku sumpal mulutmu sejak tadi"

Jimin menggerutu pelan pada Taehyung yang tengah menelponnya, setelah Jungkook kembali Taehyung terasa lebih menyebalkan dari sebelumnya.

" Aku baru saja mendarat dari London dan kau menyuruhku untuk menjemput rekananmu? Aku bawa Yoonji kalau kau lupa"

" Ayolah Jim... kau kan masih dibandara, sekalian saja. Aku ingin menjemput kalian, tapi kau tahu Kookie sedang sakit.. aku tidak bisa meninggalkannya dengan Yeonjun yang sedang rewel"

Jimin menghela nafas pelan, tidak bisa lagi membantah. Jika menyangkut Jungkook ia tidak bisa apa-apa.

" Baiklah, jadi sekarang siapa dan dimana harus aku jemput?"

" Mr. Kang, pintu kedatangan luar negri terminal 3. Pesawatnya akan mendarat dari Indonesia, lima menit lagi" Jimin medengus pelan

" Baiklah... janga adik kesayanganku dengan benar. Oke ku tutup" Jimin memutus sambungan itu dengan sedikit kesal. Sejak Taehyung mengakusisi perusahaam miliknya, Jimin jadi tidak bisa seenaknya pada sepupunya itu.

" Papa... tadi itu ayah?"

Jimin menoleh dengan sebuah rekahan senyum saat mendengar putri kecilnya bertanya. Rasa bersalah membunmbung di hatinya, putri kecilnya ini pasti sudah lelah dan ingin beristirahat.

" Iya sayang... sebelum pulang, kita harus menjemput teman ayahmu dulu, kau tidak keberatan kan sayang?"

" Tidak apa-apa, Papa. Lagi pula Yoonji tidak terlalu lelah"

Jimin menatap haru putrinya yang baru berusia tujuh tahun itu, gadis cilik ini dipaksa harus menjadi lebih dewasa dan pengertian dari usianya. Terkadang Jimin merasa sedih, karna salahnya Yoonji tidak pernah bisa merasakan indahnya masa kanak-kanak dengan benar.

" Kau memang putri kesayangan papa, mau papa gendong?"

" Tidak papa, aku masih bisa berjalan" Jimin tersenyum kecil lalu mengusak penuh sayang rambut sang putri

"Baiklah, tapi jika nanti sudah lelah, papa akan paksa menggendongmu, oke?" gadis kecil itu terkekeh pelan menimbulkan kehangan baru di hati Jimin

Paper HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang