PART 64

1.8K 75 6
                                    

Selesai bimbingan, delia langsung menelpon suaminya. Karena sebentar lagi jam makan siang.

"Iya kenapa del?" tanya alden di sebrang telepon sana

"Emmm mau makan siang bareng?" tanya delia

"Oh kamu udah selesai? Oke deh. Mau makan siang dimana?"

"Aku kirimin alamatnya ya. Langsung ketemu disana aja"

"Gak mau aku jemput aja?"

"Gak usah. Aku kesana sendiri aja"

"Oke. See you sayang"

Setelahnya delia langsung mengirim alamat dan tempat yang akan jadi tempat mereka makan siang kali ini.

"Udah lama nunggu del? Maaf ya, jalanan macet banget" ucap alden sesampainya disana

"Enggak kok"

"Udah pesen makanan?"

"Udah. Buat lo juga udah gue pesenin"

"Tengkyu ya"

"Oh iya. Lo kapan berangkat ke jerman?"

"Kemungkinan besok sayang" mendengar jawaban alden membuat delia menunduk lesu langsung "Del, kenapa?" tanya alden

"LDR lagi dong" ucap delia

"Maaf" sesal alden. Delia langsung memeluk erat alden "Tapi kalo mau ena-ena, malam nanti masih bisa kok" bisik alden. Dengan ganas delia langsung menggeplak kepala alden

"Mesum lo ah"

"Kan udah halal. Mau ngapain juga sah sah aja udah. Ibadah malahan" goda alden

----------------

Pagi ini semua keluarga mengantarkan alden ke bandara. Sejak kemarin delia mau nya nempel terus sama alden. Semenitpun gak mau ditinggalin.

"Allllll" rengek delia

"Iya sayang, kenapa?"

"Ikutttttt"

"Ya ampun. Kalo kamu ikut sekarang, skripsi kamu gimana? Kan sayang del kalo gak di lanjutin. Kamu disini dulu ya" bujuk alden, hal itu membuat delia menangis

"Aku janji, sesampai disana aku bakal langsung ngabarin kamu. Oke" ucap alden sambil mengecup kening delia, dia berusaha menenangkan istrinya itu. Delia hanya mengangguk sebagai jawaban.

Nyatanya, kini sudah dua minggu sejak keberangkatan alden. Alden tidak ada memberinya kabar sama sekali. Itu membuat delia semakin uring-uringan.

"Kamu kenapa sih del?" tanya mr.aditama

"Dasar ya semua cowok tu sama semua kelakuannya. Bilangnya sampai sana mau ngabarin, nyatanya ini udah dua minggu tapi gak ada ngabarin" omel delia

"Ya mungkin dia lagi sibuk kali" ucap ms.adelina

"Kalo sampai malam ini alden gak ngabarin delia, pokoknya delia mau nyusulin kesana titik gak pake koma dan tanda seru apalagi tanda tanya" ucap delia lalu berjalan menuju kamarnya

"Keras kepala gitu, anak siapa sih dia?" tanya ms.adelina

"Anak kamu lah" jawab mr.aditama

"Anak kamu" balas ms.adelina

"Anak kita berdua. Kan bikinnya berdua" balas mr.aditya disertai kedipan genitnya

"Genit ah kamu mas"

------------

Kini siang telah berganti menjadi malam. Delia bangun dari tidurnya lalu mengecek ponselnya. Ada 47 panggilan video call tak terjawab dari alden. Dengan cepat delia langsung menelpon balik alden. 4 kali 5 kali 7 kali barulah alden mengangkat telpon delia.

"Dasar suami kurang ajar. Bilangnya kalo sampai sana langsung ngabarin, nyatanya sampai berminggu-minggu gak ada ngabarin" omel delia langsung

"Ya ampun sayang. Kenapa ngomel-ngomel sih? Lagi datang bulan ya?"

"Datang bulan pala lo botak. Gue lagi marah ini"

"Iya iya ampun. Maaf ya sayang. Maaf baru ngabarin. Sesampai disini tu aku sibuk banget. Perusahaan papa yang disini kacau banget sayang. Maaf ya"

"Gak. Gak mau maafin" rajuk delia

"Kalo rindu tuh bilang. Pake acara ngambek segala" goda alden

"iiiiiiih alden. Gak peka banget sih. Dasar bego"

"Eh kok kasar gitu ngomongnya sama suami" tegur alden

"Biarin. Biar lo kesel terus balik ke indo" balas delia

"Pengen ena-ena ya?" tanya alden disertai gelak tawanya

"Dasar dugong. Mesum banget dah otak lo al"

Omongan delia hanya ditanggapi alden dengan tawaan. Setelahnya mereka menceritakan kegiatan masing-masing selama mereka tidak bertemu

Falling On YouOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz